Monday, December 25, 2006

FOR YOU ALL

Nggak nyangka ya, saya bisa bertemu kalian semua, sahabat-sahabat yang bahkan secara fisik tak pernah saya temui. Padahal beberapa bulan yang lalu saat awal-awal nge-blog saya bahkan tak kenal siapapun. Wah keajaiban teknologi telah membuat dunia yang maha luas ini menyempit dan tersaji dalam sebuah kotak bernama komputer. Koneksi yang tanpa batas membuat kita bisa saling berhubungan, walau tak saling kenal dalam arti yang sebenarnya. Seperti layaknya berkawan di dunia nyata, dari sekian banyak orang yang kita kenal tak semua adalah sahabat karib. Bisa dipahami karena dari sekian banyak kawan tak semua sejalan, sepaham, dan satu pikiran. Tetapi karib atau bukan tak menghalangi kita untuk tetap bertemu, berbagi cerita, memberi masukan atau sekedar berkomentar, dan memberikan arti baru tentang cara kita mencari teman.

Namun seperti yang kita tahu apa yang ada di dunia memang tak kekal. Sebuah pertemuan telah dipasangkan dengan perpisahan. Suatu hari, satu persatu sahabat yang kita temui bisa menghilang dengan sendirinya karena keterbatas waktu dan padatnya kesibukan. Begitu juga saya, saya tak tahu sampai kapan akan menulis. Sempatkah saya berbagi kisah dengan kalian, sahabatku, jika saya bersuami dan punya putra kelak? Dengan catatan jika saya menemukan seekor kodok yang berpotensi jadi pangeran hehehehe…………………

Untuk semua sahabat selamat berhari raya Idul Adha bagi yang merayakannya, dan selamat bersenang-senang di akhir pekan. Sampai ketemu tahun depan dengan keadaan yang jauuuuuuuuuuh lebih baik. Oh ya selamat untuk Mbak Vie yang berhasil menduduki posisi kedua dalam lomba template yang diadakan Blog Fam beberapa saat lalu. “Kalo gak menang ya kebangetan, Fin, lha wong pesertanya cuma enam, trus saya masukkan tiga template lagi,” begitu kata Mbak Vie sambil tertawa di ujung telfon. Huahahaha! Saya ngakak-ngakak mendengarnya, wow pantas menang ya Mbak. Jurusnya dahsyat!





 

Thursday, December 21, 2006

CERITA KEPADA BUNDA

Bu, ingat nggak waktu aku ke rumah Iput beberapa saat lalu? Uh, aku sebel dengan sopirnya. Bukan karena dia ngebut tapi karena mulutnya amburadul. Masa sih saat aku bicara akan turun dimana dia nyeletuk,” Hati-hati, Mbak. Ngapain turun disitu? Paman temanmu itu tukang kawin, baru saja dia melarikan seorang gadis. Katanya dijadikan istri ketiganya lho!”
Igh, usil banget sih tuh orang. Tahu nggak Bu, begitu kutanyakan pada Iput ternyata ceritanya tidak benar.” Pamanku tidak melarikan gadis itu, beliau justru menolongnya dan mengantarnya pulang,” jelas Iput sebal. Kok bisa begitu? Ternyata gadis malang tadi ditipu orang, pekerjaan baik yang dijanjikan tak kunjung datang dan justru dia dipekerjakan di cafĂ© remang-remang. Betapa kasihan gadis polos itu Bu, niatnya untuk bekerja membantu orang tua malah membuatnya sengsara. Untung Allah mempertemukannya dengan Paman Iput, kalau tidak entah tak bagaimana nasibnya kemudian.

Yang lebih miris lagi kalau Ibu dengar cerita Mel. Suatu hari seorang kenalan Mel menghilang seharian . Begitu muncul ia malah menangis dihadapan orang-orang sambil berceloteh kalau seorang pria asing telah merenggut kegadisannya. Mel terdiam dalam tanda tanya besar. Ia mengenal pria tua itu, dan jika benar ia yang berbuat kurang ajar pada si gadis, rasanya takkan sulit untuk menendangnya ke udara. Pria tua itu sudah pucat dan sakit-sakitan, bahkan berjalan pun ia harus dibantu tongkat dan susternya. Mel semakin curiga saat melihat betapa biasanya sikap gadis itu selanjutnya. Kejanggalan pun terbukti saat si gadis berkata jujur pada Mel bahwa cerita yang didengungkannya dulu tak sepenuhnya benar. Awalnya ia memang menyesal karena miliknya yang paling berharga telah hilang, namun dorongan hati untuk lepas dari kemiskinan mampu membuatnya mengesampingkan rasa bersalahnya. Baginya pria itu adalah stepping stone untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kenyataanya memang demikian Bu, baju-baju kumal dan tak trendy kini tak ada lagi, kemana-mana bermobil, dan bahkan ia bisa membantu saudara dan orangtuanya, Bu. Anehnya lagi pria tua yang dulu berjalan pun susah, kini terlihat lebih muda dan kuat, seolah-olah kehadiran si gadis telah menyuntikkan darah segar. Hmm, jangan-jangan pria itu sebangsa vampire ya, Bu?

Kemarin Ifit, malah cerita kalau ia bertemu seorang PSK. Entah iseng atau ingin tahu ia lalu bertanya,” Kenapa mbak terjun ke dunia beginian?”.
Untung Si Mbak tidak marah, ia malah bercerita kalau kemiskinan memaksanya berbuat demikian. Pekerjaan yang tersedia baginya terbatas karena pendidikan yang rendah dan keahlian yang tak memadai. Tak tahu bagaimana ia lalu terjun sebagai kupu-kupu malam, sebuah pekerjaan yang kemudian memberinya kemakmuran. Bahkan dari situ ia bisa membeli sebidang tanah luas dan membangun rumah bagus untuk orang tuanya, Bu. Aduh Bu, sebegitu susahkan hidup?

Lalu tadi aku bertemu Ce Mang. Dia terlihat sedih saat bercerita bagaimana orang-orang menganggapnya sebagai perempuan tak benar hanya karena ia pulang malam. Padahal ia pulang malam karena restoran kecil tempatnya bekerja sebagai koki baru tutup pukul 22.00. Seandainya mereka melihat bagaimana sibuknya ia disana ya Bu, maka takkan ada orang yang menuduhnya macam-macam. Tetapi terkadang orang begitu mudah menghakimi tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mbak Mang menyadari hal tersebut, makanya ia terus berusaha kuat berjuang demi putranya tersayang. Walau begitu ia bisa lemah disaat-saat tertentu dan menangis sendirian, meratapi kesedihan di depan matanya.


O Bu, sepahit itukah kenyataan hidup itu? Seandainya aku mereka, apakah aku akan tetap tegak berdiri tanpa tangis cengeng. Entahlah, Bu, aku rasa aku takkan sanggup melewatinya. Oh Bu, aku memang tak tahu bagaimana perasaan ibu mereka, tapi jika melihat ibu aku bisa membayangkan bagaimana sedih dan kecewanya seorang ibu jika  melihat anaknya mengalami seluruh kesusahan itu. Karena ku tahu tak seorang Ibu pun didunia yang berharap anaknya tidak bahagia. Kalau begitu aku sangat beruntung ya Bu, meski tidak kaya Ibu memberikan yang terbaik untukku, pendidikan yang baik, kasih sayang dan rumah yang nyaman. Terimakasih untuk semua itu Bu....




Based on Daily sad stories










Saturday, December 16, 2006

IT WASN'T HAPPY STORY

aku melihatnya menatap gadis itu
dengan tatapan yang kuinginkan
dan aku cuma bisa berkaca-kaca
sesedih itu tanpa bisa membendungnya
tak butuh waktu lama untuk tahu harapan itu sudah buyar


Saya tertawa membaca kalimat sampah dari cerpen saya yang gagal itu. Membacanya kembali mengingatkan saya pada kisah menyedihkan beberapa tahun lalu.Suatu hari, seorang ibu yang datang tak diundang pulang tak diantar, mengadu kepada saya sambil menangis tersedu-sedu ,” Mbak katanya sudah gak enak, makanya dia mau cerai saja. Huhuhuhu….!”
Saya cuma melongo heran, berusaha memahami maksudnya ditengah-tangah pikiran yang masih bau bantal (maklum baru bangun tidur). “Nggak enak? Mbok ya di kasih gula apa garam kan beres,” batin saya. Tapi begitu pikiran saya sudah penuh 100%, saya baru tahu ngeh kalau itu bukan soal masakan. Saya sampai nggak berani menyela saking kagetnya mendengar keluhan si Ibu yang masuk wilayah tujuh belas tahun keatas semua. Walaah piye to iki, lha kok gini? Kalau soal beginian saya ini kan masih hijauuu, masih dilabeli BO alias Bimbingan Ortu, seru saya kencang-kencang dalam hati sembari nyengir kuda.

“Nggak kurang saya nanya apa yang mesti saya perbaiki, tapi dia tetap minta cerai. Jangan-jangan dia mendua ya?” kata si ibu sambil menyeka airmata, sementara saya garuk-garuk kepala. Sejujurnya saya merasa ibu itu salah orang, saya yang nggak tahu apa-apa begini tak mungkin memberinya saran apapun untuk masalahnya tersebut. Tapi jauh dalam hati saya mengerti ia butuh teman untuk bercerita, makanya saya biarkan ia menyelesaikan ceitanya hingga puas.
Huff!! Betapa leganya saat ia pergi, bukan saja karena ia pergi tepat saat Hiv (hasrat ingin Vivis) ini sudah tak tertahankan, tapi juga lega karena saya tak keceplosan bicara apa-apa tentang suaminya.
                                                                                                                                                                             
Selepas itu saya tak tahu lagi gimana kisahnya, karena saya keburu melesat pergi sebelum kapal yang mereka naiki benar benar karam.Tapi yang jelas setelah itu saya jadi lebih mengerti tak ada kisah cinta happily ever after seperti kisah-kisahnya Hans Christian Andersen. Hidup ternyata melukiskan bahwa tak selamanya seorang putri yang telah menemukan pangerannya akan bisa hidup bersama dan bahagia selamanya dalam istana mereka. Satu hal yang patut jadi catatan adalah menempatkan diri untuk tetap netral dan tidak berpihak jika menemui seorang kenalanmu bermasalah seperti itu sangat susah. Apalagi biasanya perempuan cenderung merasa senasib sepenanggungan, ya kan saudari?

Lalu beberapa lama setelah kisah itu berlalu, saya membaca sebuah buku yang menyatakan bahwa “ hubungan suami dan istri yang mesra adalah pilar dalam menjaga keharmonisan dan keutuhan tuamh tangga, meski bukan pilar yang paling utama, tetapi jika pilar itu goyah maka semua akan jadi runyam”. Hah benarkah? Entahlah…hanya orang-orang yang telah mengenyam suka duka berumahtanggalah yang tahu.
Mendadak saya jadi agak sedih, terlebih ketika mendengar Ari Lasso bernyanyi
……………………………………
Saat cinta menyentuh hati
Aku pun tak kuasa untuk menghindari
Meski aku telah berdua
Aku jatuh cinta lagi
Sejenak khilafku lupakan dia yang miliki diriku

Seandainya cinta ini tak pernah terjadi
Takkan ada airmata
Dan hati perih terluka





Sunday, December 10, 2006

SAHABAT-SAHABATKU

Mbak vie,  sudah jadi sabahat saya sejak ngeblog pertama kali. Waktu itu saya awam betul tentang masalah blog, dan serunya mbak Vie selalu menyambut dengan suaranya yang ramah dan tawanya yang ceria jika saya membawa banyak pertanyaan padanya. " JAdi Fin, klo mo ganti template simpen dulu semua di note pad, " kata mbak Vie waktu itu.
Makasih ya mbak, udah mau direpoti,maaf juga nggak pernah main ke rumah mbak Vie meski sekota. Klo mo main klik aja disini


Munawir slash Awi, statusnya agak jelas, akan menikah tahun depan hehehehe...Sama seperti Mbak Vie, dia adalah sahabat saya semenjak ngeblog pertama kali. Dia sering banget saya repoti dengan berbagai pertanyaan seputar blog via sms atau telfon. Thanks God Awi gak pelit berbagi ilmu. Dan entah kenapa seperti kepada MBak Vie juga, saya merasa sudah kenal luamua dengan Awi. Bahkan berasa seperti adik sendiri, makanya kalo lagi ngobrol bisa ngelantur jaya....n klo m lihat si Awi klik aja disini

Den baguse, statusnya tak terdeteksi, tapi ngakunya masih sendiri. Ada yang minat? hihihihi...Dia juga sering saya repoti karena kebodohan saya tentang blog. Advisnya untuk membeli buku "Tip Mudah membuat Blog Bergaya dan Interaktif" saya ikuti dan begitu membaca saya bisa bilang buku ini bagus untuk pemula seperti saya. Ada yang minat, cuma 23.000 kok, buruan deh ke gramedia.....Dan klo mo ketemu klik aja disini


Maka begitulah saya beruntung mendapatkan teman-teman seasyik itu. Bukan cuma mereka, blog juga mempertemukan saya denga orang-orang lain yang blognya sering saya temui. Dan uniknya blogger, komunitas ini punyan keterikatan yang kuat, dan biasanya menjadikan blog sebagai sarana interaksi. Belum pernah saya temui blogger yang mesum dan sembarangan ngajak em-el seperti chatter yang saya temui di MIRC atau YM (maklum saya sering apes ketemu orang model begini). Rata-rata mereka bertandang ke blog kawan dengan niat berbagi ide, saran atau bahkan berkawan. Semoga semboyan "di dunia maya kita bisa berteman baik" bukan cuma sekedar semboyan. Semangat!!

Tuesday, December 5, 2006

CERITA PARA JOJOBA, ANGGOTA KERAJAAN IJO LUMUT

Kamu mesti datang ke pernikahan besok, harus! ada yang mau dikenalin sama kamu, oke?
(Si Jojoba tercengang tanpa daya mendengar cerocosan ala jendral yang tak boleh ditawar itu)

Biar jelek dia itu lelaki!
(Glodaaag...Lho siapa yang bilang bukan? Si Jojoba garuk-garuk kepala...)

Nunggu apa sih kamu? Jangan pilih-pilih, cepet kawin. Nanti keburu karatan lho !
( Si jojoba ngedumel dalam hati seraya menahan hasrat ingin nendang. Karatan? Besi kalee)

Udah deh hari gini tuh jangan mikir siapa saya, yang penting siapa saja !
(Waks..si jojoba melongo ngeri sambil membatin,"kok siapa saja? Gimana kalo kenapa-napa?)

Udah deh cari calon ibu untuk anak-anakmu kelak kan gak perlu sarjana
(Si jojoba menerawang dan berbisik," Oh iya calon ibu memang gak perlu sarjana...)

Cari apa sih? Yang penting perempuan, bisa napas!
(Si jojoba nyengir, ya iya sih...tapi masa asal perempuan yang bisa napas. Hiks!)

Kalau kau mau sama dia kamu bakal diberi rumah seisinya. Pokoknya enak deh..
(Si jojoba membelalakkan mata sambil bertanya-tanya,"apa di jidat ini terlihat tulisan saya matre...saya matre sih?")

Maka jika kamu cukup 'mature'  tapi masih sangat single bersiaplah menerima serentetan peluru pertanyaan yang nggak bikin luka, tapi membuat kesal di dada. Kalau ada yang persis mengalami cerita seperti diatas, jangan lupa terbahak-bahak. Maaf kalau agak menohok, tapi benar kan?
Dan jika seseorang bertanya,"Giliranmu kapan?"
Ayo rapatkan barisan, suara disamakan dan dengan birama 4/4 mari nyanyikan lagunya koes plus dengan lantang," kapan, kapaaaaaaaaaaaaaaaaaan......!!"


  • dari berbagai curhat, joke, dan obrolan sahabat-sahabat tersayang via konferensi tanpa meja atau via 08155941825

Friday, December 1, 2006

KISAH SARUNG PENGAMAN


Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia dengan berbagai cara, mulai dari aksi damai, penyuluhan hingga kampanye safe sex dengan membagikan kondom segala. Bicara tentang kondom tiba-tiba saya ingat cerita Vit, sahabat saya, tentang repotnya dia saat dia terjebak diantara seorang bule dan cowok lokal yang sibuk membahas sarung pengaman. Entah apes atau lagi sial obrolan yang awalnya normal jadi memanas. Vit yang tengah jadi penerjemah dadakan bagi keduanya cuma bisa melongo melihat keduanya saling sewot, saling kesal. Begini ceritanya...
Suatu hari seorang cowok Indo(nesia) nongkrong di salah satu resto kecil di tepi pantai. Tak dinyana tiba-tiba dompet seorang bule jatuh dan isinya justru bukan bergepok-gepok dolar atau kartu kredit tapi....
"Lho ngapain bawa gituan banyak?' tanya si Indo geli lewat Vit. Si bule menyodorkan satu kepada si Indo dan menyuruh Vit menerjemahkan kata-katanya yang berbunyi ," Nih buatmu, untuk jaga-jaga."
"Ah nggak sir, nggak asyik."
Si bule melongo."Wah ini senjata man, ini nyawa," kata si Bule heran.
"Ah saya biasanya nggak pake tapi biasa aja tuh."
Si Bule terlihat gerah. "Apalagi gitu, ini hidupmu. Cuma karet begini bisa bikin selamat hidupmu lho..."
Si Indo menggeleng seraya tersenyum sembari cengar-cengir. "Eh apa kamu pernah pernah ke dokter? Orang sepertimu perlu periksa, kali ketularan penyakit apa-apa."
"Buat apa?"
"Lho kalau kamu suka menclok sana-sini itu penting, siapa tahu kamu ketularan," nada suara si Bule mulai meninggi.
"Ah nggak perlu. Aku sehat-sehat saja." Si Indo memamerkan badannya yang sehat tanpa daging alias kurus kering. Si Bule geleng-geleng kepala, merasa gemas dengan aksi si Indo." Apa kamu nggak punya duit? Aku bayarin, kamu harus tahu kamu bersih apa enggak," kata si Bule campur geram. Si Indo ngeyel, tetap pada pendiriannya kalau He is free, no kuman no bakteri!
"Ck, kamu ini raja ngeyel, duit tuh gak berarti kalu kamu kena aids!" kata si bule sambil menatapnya kesal. Sembari ngedumel panjang pendek, ia lantas ngeloyor pergi.

Beberapa bulan berselang si Indo terbaring tanpa daya di kamarnya, bukan karena Aids tapi cuma Rajanya singa.Meski tahu temannya telah terkapar tanpa daya, seseorang yang gaya hidupnya nyerempet bahaya justru dengan enteng berkata pada temannya,"pake sarung gituan mana enak." Saya dan vit yang kebetulan mendengar jadi melongo. Lho? Padahal di luar sana bule yang datang kemari selalu membawa sarung pengaman sebagai senjata, ini kok malah cuek beibeh. Jangan-jangan dia gak baca koran atau nonton teve, kalau Aids mengintip dengan ganasnya. Kalau lengah sedikit saja kita pasti kena. Pantas kalau disebutkan di teve kalau penyebab maraknya Aids karena kesadaran dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini dan penularannya sangat kurang ( eleh, kayak yang nulis ngerti aja!).
Mengenai keengganan orang memakai kondom saya jadi bertanya-tanya kenapa. Saya bayangkan mekanime penolakannya seperti mekanisme pertahan tubuh, jika sebuah benda asing yang "ganjel" masuk maka sistem akan menolaknya. Wah kalau begitu, manusia yang menolak memakainya itu disebabkan karena merasa tidak nyaman akibat ganjel? Entahlah...
Tapi meski sudah memakai kondom, jangan merasa sudah aman 100% lho. Karena dari artikel yang saya baca kondom bisa bocor juga, yah walaupun persentasenya kecil.

Terakhir SELAMAT HARI AIDS, dan acungan jempol untuk orang-orang yang concern pada masalah ini, yang tidak kenal lelah memberi penyuluhan, pengertaian hingga pendampingan pada orang-orang ODHA. Dua jempol untuk kalian! kira kira kaya suami mbak Vie, ya kan mbak?


Saturday, November 25, 2006

SISI LUCU KEMARAU

Selalu ada sisi lucu yang saya ingat saat kemarau tiba. Sewaktu kecil saya selalu menangis bila harus ngungsi mandi ke sungai bila sumur di rumah kering. Cob bayangkan gimana caranya saya bisa mandi dengan nyaman kalau semua mata seolah menatap saya (padahal tidak). Saya bisa celingukan kesana kemari sementara orang lain bisa membuka baju begitu saja dengan wajah tanpa dosa di tempat seterbuka itu. Jadi setiap kali saya niat mandi dan ada orang lewat, saya pun berhenti, begitu seterusnya hingga sungai sepi gelondangan. Alhasil jika saya berangkat mandi jam empat, saya baru pulang menjelang maghrib.

Saat awal kuliah, kemarau panjang yang melanda membuat saya pontang-panting menyelamatkan tanaman peliharaan dari kematian. Kalau tidak praktikum Dasgro (dasar-dasar Agronomi) saya akan gagal. Suatu hari sehabis praktikum Da-da-I-ta (Dasar-dasar Ilmu Tanah) saya langsung ke lahan, dan berusaha keras mengambil air dari sumur berjarak 100 m dengan ember kecil karena sumber air terdekat telah kering. Saat gelap menjelang saya mulai patah semangat melihat tanaman saya belum semua diairi. Akhirnya dipicu oleh rasa lelah, lapar, dan tubuh yang pegal-pegal, serta suhu badan yang mendadak tinggi, saya pun menyerah dan tanpa sadar meneteskan air (mata) sambil misuh-misuh dan ngedumel kenapa dulu masuk Faperta.

Sebelum lulus, kemarau yang parah menghajar hingga anak-anak kost Kalimantan 6 harus mengungsi kesana-kemari cuma untuk mandi. Salah satunya di Pengadilan Negeri tepat di depan kostan. Setiap sore serentetan cewek-cewek keluar dari Kal. 6 sambil membawa handuk, peralatan mandi dan setumpuk malu yang coba diabaikan. Bagaimana tidak kalau semua mata orang yang berjenis kelamin pria menatap kami dengan dengan aneh, disertai senyum geli, deheman mengesalkan sambil berkata," Mau mandi ya dik?
Sudah tahu bawa handuk masa  main basket?! Kadang kalau begitu kita berharap, kami berharap kostan kami tidak terletak di jalan raya yang berlalu lintas cukup padat. Igh! Untung saja urat malu nggak kurang dari tiga belas, kalau tidak kita pasti balik kanan dan nggak mandi hingga esok pagi.

Sekarang saya bersyukur karena berkat air PAM saya bisa mandi dengan nyaman, tidak lagi ngungsi ke sungai  walau sumur kering. Waah, bisa horrible kalau saya mesti nyemplung ke sungai lagi, saya kan bukan kuman di seberang lautan yang tidak tampak.....
Saya jadi mikir jika air tawar di bumi yang cuma 40% (atau kurang?) pada akhirnya akan menghilang. Coba bayangkan bagaimana susahnya jika kita harus mengolah air cuma demi segelas air. Kita memang harus mengakui kalau kualitas air tawar yang ada turun drastis karena kondisi
lingkungan yang berubah karena pepohonan banyak yang menghilang, padahal pohon berfungsi menyimpan air. Beberapa waktu lalu di Banyuwangi sendiri pernah ada program palmisasi, yang  buyar karena masyarakat terlalu senang. Gimana gak senang palm yang ditanam palm merah, jadi saat bupati pulang palm merah pun hilang. Besoknya sudah ganti warna jadi palm hijau kurus yang langsung mengundang tawa orang. Hm, itulah indonesia..............

Tetapi ada satu kemarau lain yang gak bisa disembuhkan oleh air yaitu kemarau kasih sayang. Cuma ibu yang mampu memberikan ini. Ibu yang laksana air, dengan segala fleksibilitasnya mampu mengisi banyak ruang, memberi pengetahuan, serta meyimpan kekuatan dahsyat dibalik ketenangannya. Ia bisa menghancurkan atau membawa damai dengan kekuatan itu.
Untuk ibuku sayang, selamat ulang tahun. Kalau kemarin Ayu gak nelfon tanya ultah ibu mungkin kita bakal lupa deh kalau ibu ultah tanggal 26 nopember ini. Waduh, ibu jadi terharu begitu Wendy dan Raka menyerahkan bunga...hehehehehe...........

Saturday, November 18, 2006

TAMU AYAH DARI AMERIKA

Sebentar lagi ayah saya (baca Presiden SBY) akan kedatangan tamu istimewa. Layaknya bila ada tamu ayah saya pun berusaha menjamu dengan baik hingga halaman rumah kami (baca Kebun Raya Bogor) diusik, lalu lintas di seputar rumah dialihkan, dan jalur komunikasi macet pada hari itu kecuali untuk yang berkepentingan dalam acara ramah tamah di rumah kami (baca Istana Bogor). Sebagai anak saya tak keberatan bila pria pemeran Presiden Amerika dalam sitkom "Amerika Polisi Dunia" itu datang dan berbincang dengan ayah. Tapi saya tak paham jika gara-gara itu saya dan anak-anaknya yang lain (baca masyarakat) tidak boleh berseliweran. Oh ayah siapa sih sebenarnya pria itu? Apakah dia seorang artis yang tengah naik daun dan merasa parno pada bidikan Paparazzi atau Kaum Penguntit (baca Penentang) karena ulahnya sendiri?



Ayah, sebenarnya apa sih yang akan dibicarakan denganmu hingga memerlukan hansip (baca pengawal) se-Indonesia Raya? Mengapa serepot itu cuma demi pertemuan yang hanya sekian jam? Ayah, kalau Om Bush cuma datang untuk gedebush (baca omong kosong) jamu saja dia dengan nasi aking lalap petai. Biar dia tahu itulah kehidupan nyata kita, sekaligus menunjukkan bagaimana baunya mulut yang selalu mengobarkan semangat perang ke seluruh dunia atas nama penghapusan terorisme. Yah, katakan juga pada Om Bush kalau Om Bill dulu tidak serewel ini meski sama-sama artis kelas wahid. Yah, kami berharap kunjungan Om Bush tidak sekedar numpang makan (baca mencar manfaat) tapi memang bermanfaat seperti katamu.....

Monday, November 13, 2006

HATI-HATI, ADA HANTU DI JALANAN


Pernahkah kamu jalan sendirian saat malam dan tiba-tiba sebuah sosok asing dalam helm cakil mendekatimu pelan-pelan dengan motonya? Lalu , saat kau tengah berpikir siapa dia, tiba-tiba dia meraup dan meremas dadamu kemudian melesat meninggalkanmu dengan seonggok kekesalan. Aku yakin kamu pasti menyesal karena tak sempat menitipkan setumpuk 
batu di kepala 
si hantu gerayangan, iya kan? Aku tahu bagaimana rasanya, karena aku salah satu korbannya.

Atau pernahkah kamu tengah sendirian di suatu jalanan ramai yang sialnya kebetulan sepi saat kau lewat dan tiba-tiba seorang pria asing memanggilmu seraya meraba-raba risletingnya? Lalu whoaaa! muncullah pemandangan yang membuatmu berharap semaput saat itu juga. Ya itu artinya kamu telah digoda oleh seekor "HANTU CABUL" yang suka memberi pelajaran tentang organ reproduksi kaum pria secara gratisan. Well, inipun sudahk kualami dulu...

Tahukah kalian kejadian diatas bisa terjadi pada siapa saja, tak peduli kamu cantik, jelek, berjilbab atau tidak, gemuk, kurus, tinggi atau pendek. Nah agar terhindar dari dua hantu jelek itu maka ada tips untuk kalian :
A. HANTU GERAYANGAN
- Selalu berhati-hati jika berjalan sendirian terutama malam hari, kalau perlu bawalah teman,
   selalu perhatikan sekeliling dengan seksama, hati-hati dan cepat-cepat selamatkan 'barang
   berhargamu' jika ada pria asing dengan gelagat tidak baik mendekat, antisipasi jika dia adalah
   hantu gerayangan itu
B. HANTU CABUL
- Jangan pedulikan jika ada pria asing seraya meraba-raba risleting memanggilmu dengan
   semangat, karena bisa jadi dia akan menunjukkan padamu organ vitalnya
- Tetaplah tenang, dan sebisa jangan tunjukkan ekspresi kager  jika sudah kadung melihat organ     vital pria itu, karena justru ekspresi itulah yang ditunggu-tunggu dan membuat puas si hantu     cabul itu.
- Jika berani dan gak takut dengannya ucapkan " iih jelek" padanya, karena komentar itu     biasanya bisa membuat si pria bodoh itu layu dan kecewa ( Resep ini sudah dilakukan oleh      seorang teman karib)

Tapi saya gak tahu kalau kalian ketemu hantu yang penampakannya seperti diatas.
Semoga saja jika ada yang bertemu dengannya ayat-ayat kursi yang tengah dirapalkan tidak macet di tengah jalan. Atau cepat saja lari. Igh jadi gak bisa bayangin kalo kita terpaku di tempat dan tidak mengalami proses tidak sadarkan diri, auw bisa puyeng semaleman sementara si mbak muter-muter sepanjang malam.

gambar : courtesy of www. primbon.com

Thursday, November 9, 2006

KALAU SAJA AKU YANG MENULISNYA... HEHEHEHE...

Saat membaca postingan adikku yang no 2,5 itu minggu lalu tadinya aku tak merasa aneh, cuma begitu membaca komentar-komentar di dalamnya, barulah saya merasa ada yang aneh. Ada apa sih kok semua pada komen aneh gitu? Ada yang sebel, ada yang nyuruh sabar, apa sih yang terjadi? Yang mana yang bikin rame itu? Begitu aku ngobrol dengan empunya blog, aku baru merasa jelas apa yang bikin masalah itu. Saking penasaran aku masuk lagi ke blognya, dan membacanya sesingkat mungkin. Dalam hati aku tertawa...is this the trouble maker?

Sesungguhnya isinya biasa, cuma curahan hati yang berisi kenangan pertama saat bertemu dengan pujaannya serta cerita yang mengikutinya. Tak terlalu aneh, biasa saja bila saja aku yang menulisnya, dan menjadi aneh bila seorang ikhwan seperti Awi (my lovely bro's di dunia maya) penulisnya. Orang tahu bagaimana dia dan kedalamnya dalam agama, kurasa karena kondisi itulah ekspektasi orang padanya jadi terlalu tinggi. Aku tak terlalu heran jika Awi menulis 'hal aneh" itu semua orang pun menyorotinya. O alah nak..nak...maksud hati sih gak begitu tetapi apa daya nasi telah menjadi bubur ( enak gilaa hehehee....)

Sejujurnya banyak blog lain yang isinya lebih menye-menye, lebih melankolis, lebih mendayu bahkan bikin eneg...namun karena yang menulis orang biasa, tanpa embel-embel apapun semua orang menanggapinya dengan santai. Meski kurasa ada juga yang bakal mengejek habis-habisan, whatever lah...
Nak, itu pelajaran bagus bagimu ya, ternyata menulis di blog pun harus mikir panjaaang. Apalagi untuk orang sepertimu, gak apa...masalah ini akan segera berlalu dan menjadikanmu lebih baik lagi. Di masa depan akan ada lebih banyak masalah besar menanti, contohnya gimana mengerti kebutuhan istri tanpa perlu tanya lagi hihihi... (kapan married sih nak, jadi tahun depan ya?).

Sunday, November 5, 2006

WASPADA...PEDOFILIA DIMANA-MANA

"Psst...ada bocah kecil disodomi," begitulah bisik-bisik yang mendadak memanaskan suasana lingkungan tempat saya tinggal saat masih kerja di Bali dulu. Berdasarkan cerita para tetangga pelakunya adalah seorang pria pengangguran yang tetap betah melajang hingga usianya lebih dari tiga puluh lima tahun dan punya riwayat doyan nonton VCD porno."Kok gak cari pelacur aja sih?" celetuk seseorang dengan geram.

Tetapi gimana mo beli perempuan lha wong dia seorang pengangguran jaya. Kemungkinan karena gak punya duit untuk menyewa jasa pelacur, gak punya istri pula, hingga dia menjadikan bocah itu sebagai pelampiasan syahwatnya yang melambung tinggi sehabis nonton film "blue banget" itu. Si ibu sendiri baru tahu kalau putranya telah 'dikerjai' si tetangga saat ia mendengar salah seorang putranya mengolok-olok kebodohan si adik yang mau 'digituin' oleh pria itu dalam suatu pertengkaran. Si ibu yang curiga langsung bertanya dan mendapati kebenaran yang menyakitkan di depan matanya.

Jujur saja kejadian semacam ini banyak yang terdeteksi, dan ketika terungkap ke permukaan ternyata semuanya sudah berlangsung lama hingga berlarut-larut. Menurut banyak media yang saya baca, kini kasus pelecehan seksual pada bocah kecil sudah sangat memprihatinkan. Bukan cuma itu, dari sebuah tayangan televisi beberapa waktu lalu saya jadi tahu kalau banyak pedofil asing yang menjadikan indonesia sebagai daerah operasinya, terutama Bali dan Lombok yang disebut-sebut sebagai surga mereka. Umumnya orang-orang itu bergerak di daerah-daerah miskin, dan selalu berperan sebagai malaikat penolong bagi warga yang tinggal disana. Tak ada yang menyadari kalau malaikat bersayap dolar tadi pemangsa bocah ingusan sampai sebuah kejadian menyadarkan masyarakat di daerah tersebut. Bahkan dalam salah satu topiknya Oprah pernah membahas kalau kini bukan cuma bocah yang jadi sasaran kaum pedofil, tetapi bayi berusia 7 bulan pun jadi.

Ghosh! Apa yang indah dari memperkosa bocah-bocah? Tidakkah mereka pernah menatap mata bening itu dan mendengar tawa mereka ya menggembirakan? Ck saya tak bisa membayangkan bagaimana menderitanya mereka akibat dikerjai kaum pedofil, padahal orang dewasa yang sudah berpengetahuan soal hubungan intim dengan pasangan syahnya pun bisa mengalami trauma jika dipaksa melakukannya kan? Teman saya bahkan pernah bercerita kalau ia pernah menghadapi kasus dimana seorang pengantin perempuan harus dirawat setelah pendarahan hebat saat bulan madu baru dimulai. Coba bayangkan itu terjadi pada anak-anak, apa mungkin tubuh sekecil itu mampu menerima siksaan sedemikian?
Saya tak bisa membayangkan andai sayalah ibu bocah itu, mungkin saya akan kalap dan melakukan kekejaman demi keadilan bagi putraku.....



Sunday, October 29, 2006

PSSSST.........XXX

Sering nonton tv kan?Terutama pas bagian dimana seseorang jadi korban perkosaan gara-gara sekeping VCD porno? Kalau kamu pernah nonton seperti kami dulu maka kamu akan tahu mengapa.
Saat itu saya masih mahasiswa dan tinggal di salah satu tempat kost yang cozy bersama 20-an lebih cewek mulai dari yang super alim hingga yang super males. Separuh dari populasi itu terdiri dari anak-anak cerdas berprestasi atau aktivis kampus, sementara sisanya seperti saya tergolong biasa-biasa saja hingga yang tak terlihat penampakannya. 
Tapi jangan tanya kalau semua kumat badungnya, kadang-kadang kita suka "doing something strange" juga.

Nah suatu hari kami penasaran kenapa semua orang suka nonton VCD porno. Apa sih asyiknya?Mengapa semua seolah tersihir olehnya? Kemudian pada hari yang ditentukan kami jadi juga nonton film gituan. Dan baa...begitu film berjalan semua pada melongo dengan jidat penuh kernyitan. Astaganagaraksasa, kok kayak begono sih?! Ck, bukannya berkata its amazing kita malah merasa jijik plus ngeri melihat pemain ceweknya melakukan adegan akorbatik dan jumpalitan disana. Sungguh kalau gak ada janji supaya diam apapun yang terjadi pastilah suasana kamar jadi gaduh. Karena itulah tiap kali ada adegan yang tiiitt.... semua serempak memakai bantal untuk meredam geer dan jerit ngeri supaya gak kebablasan. Untung saja saat itu gak ada yang muntah.

Setelahnya kamu gak pernah nonton film hoholeho itu lagi. Cukup segitu saja toh penasaran sudah terbayar dan keingintahuan (bodoh) itu telah terpenuhi. Sekarang ketika acara tv menayangkan betapa bahayanya sekeping VCD porno, saya sadar betul mengapa. Dari majalah yang saya baca secara psiklogis orang-orang yang menontonnya akan terpengaruh, dada berdebar kencang, nafas gak teratur, dan sesuatu yang mendesak-desak  enggak karuan pun muncul, apalagi kalo nonton sendiri. Bahkan perilaku seksual orang juga bisa melenceng karena terbiasa menonton VCD yang berisi adegan aneh-aneh. Dari situ dia akan mencoba-coba dan seterusnya merasa nyaman didalamnya. Jika seseorang sudah mulai panas seusai menonton adegan yang syur dan tak menemukan musuh yang tepat, maka siapapun bisa jadi korbannya termasuk anak-anak (kapan-kapan saya ceritakan tentang korban pedofili yah ).

Jadi yang belum pernah nonton lebih baik nggak usah saja daripada muntah dan jadi trauma. Yang  punya majalah, buku, atau VCD berisi pelajaran 'anatomi lengkap' begitu lebih baik disimpan rapi sebelum si baby melihatnya. Apalagi yang berlangganan internet di rumah, waduuuh harus sering-sering mendampingi si dedek kala berkelana di dunia maya. Beruntung kalau didalam kompie sudah berisi software khusus yang bisa membantu kita memilih situs-situs baik, kalau tidak? Wiii berbahahahahayaaa, karena semudah itu mereka bisa mengakses situs-situs porno penuh gambar hoholeho. Ah sudahlah, saya kok sok tahu (siapa sih kamu?)
Sampai disini saja, saya mau menyelamatkan diri sebelum seseorang nimpuk saya dengan sendal gara-gara sok pintar. Salam......

Tuesday, October 17, 2006

TRET...TRET..TRET MUDIK YUK

Mudik?Wah jadi ingat nih saat saya ikut mengalaminya. Namanya mudik pastilah disambut dengan exciting, begitu juga saya. Saat itu saya jalan lurus tanpa peduli pada orang, suit-suit dan celotehan iseng tak saya dengarkan hingga seseorang marah-marah dan mengatakan cantik-cantik buba alias budeg banget! Saya melongo, oh menggoda saya toh...swear saya nggak ngerasa, soalnya masih banyak yang jauh lebih oke untuk digoda tuh. Hihihihihi......
Pernah juga saya pulang dengan dongkol memenuhi dada. Pas turun dari bis di Gilimanuk sana, tiba-tiba sebuah tangan jahil nemplok di pantat dan bahkan meremasnya. Spontan saya mengumpat dan mengirimkan tatapan jangan ganggu saya eh orang itu malah cengengesan, merasa gak dosa sama sekali. Hanya saja seorang temannya going mad, dan marah-marah sambil berkata, " Gitu aja, apanya sih yang ilang?"
Lho kok dia yang marah ? Arrgh! Harusnya saya yang marah kan? Tapi melihat muka preman jadul gitu saya mending pergi, daripada ketiban rejeki eh apes geeto...

Pernah juga ada pria aneh yang bikin saya empet pengen turun dari angkot. Pertanyaan basa-basi yang saya jawab malah dilanjutkannya dengan promosi kalau saya masih sendiri. Itu juga sambil maksa nerima nomor hape-nya. Buat apa sih, gak penting banget...makanya saat dia nanya saya punya pacar enggak, otak saya yang barusan diisi cerita Fitri tentang pacar Jermannya langsung bikin saya kasih jawaban kalo pacar saya orang Jerman plus bla bla blanya.
Singkat dan nendang kencang-kencang! Padahal...........
Pernah juga diancam orang pake obeng gara-gara terlalu jujur. Biasa... modus penipuan dengan cara mengobrak-abrik perasaan orang dulu kan marak. Hingga begitu korban sadar kalo jam tangan yang baru dibelinya palsu mereka sudah minggat. " Mbak kok cue?" tanya seorang pedagang asongan (yang baru saya sadari belakangan bagian komplotan itu).
"Saya sudah sering lihat bapak itu," aku saya jujur. Sebentar kemudia aksi yang bikin airmata nangis berhenti. Sinetronnya pun buyar. Seorang pria mendekati saya dan mengancam awas saja kalo saya buka mulut tentang kepalsuannya itu. Aduuh saya sempat ketakutan sambil berdoa apa saja, dari shalawat nariyah mpe ayat Kursi. Pfuiih!!

Pernah juga ketemu seorang pria yang SKSD di bis, saking SKSD-nya tangan melayang kemana-mana. Gentayangan bikin risih body! Skali dua kali saya pikir gak sengaja, tapi begitu tangannya nempel di paha...whatta! Untung kungfunya gak muncul. Sambil mengumpat sebal saya pindah meninggalkan pria itu cengar-cengir malu.
Pernah juga sih dikira anggota para B-A-B-U. Saat itu seorang Bapak nanya, bawa ransel besar darimana. Saya jawab dengan enggan kalo saya dari Denpasar. "Kerja rumah tangga ya , mbak?"
tanya si Bapak lagi. Tuing! Saya melongo. Waah saya dikira pembantu yang kerjanya membabu buta neeh...Dengan geli campur sebal saya jawab saya kerja di suatu tempat bukan kerja rumah tangga. Saya sendiri baru sadar kenapa si Bapak tanya begitu saat melihat sekeliling, ternyata sana-sini memang berisi pembantu dengan dandanan yang lebih thokcer! Super keren, super seksi sementara saya cuek beibeh ala sendal jepit. Euh pantas saja!
Terakhir saya nitip ucapan yah "Manusia gudangnya dosa, ditumpuki prasangka, dengki dan curiga, tapi biarkan semua melebur menjadi kebeningan hati di hati nan fitri saat maaf terucap atas seritu kilaf"

Tuesday, October 10, 2006

aduuh...saya ketiban rejeki

tak ada yang lebih menyedihkan ketimbang sakit dibulan puasa. Setelah 'liburan seminggu' praktis saya cuma sempatpuasa sehari yaitu sabtu lalu
Sabtu malam sehabis taraweh badan saya mulai panas dan kepala terasa berat. Malamnya saya masih sempat sahur, tapi paginya saya batalkan puasa karena sakitnya malah tambah kenceng. Jadilah saya terkapar, sambil menahan mual, kepala yang seolah terjungkal dan diare yang ikut hadir. Huff!!

"Makanya puasa-puasa gini banyak-banyak bersyukur, jangan malah banyak ngedumel," kata ibu saat saya menitipkan kepala padanya. Waduh masa sih? Senin pagi tanpa mandi seperti hari kemarin (hehehe... tapi basuh muka n pake wangi-wangi kok) saya tetap berkerja, berusaha mengerjakan laporan dan beruntung enggak nyungsep di depan kompie karena huruf sudah kabur semua. Karena enggak sanggup sebentar kemudian saya pamit pulang. Selasa saya masuk kerja lagi dengan kepala melayangdan diterjang olokan konyol Mas Lutfi ,"Wah isi ya?"

Saya cuma ketawa sambil menjawab klo badan segede gini pasti berisi."Wah cerdas ni anak!" sahut Mas Lutfi setelah saya balas olokannya tadi. . Tapi sekali lagi saya cuma kuat setengah hari, setelah menyelesaikan tugas-tugas penting saya segera terbang.
Dan terakhir saya cuma mau bilang jagalah kesehatan.
Jangan remehkan setiap keluhan kecil.
Daripada terkena sakit seperti saya kan?

Tuesday, October 3, 2006

PS : JANGAN TAKUT PULANG SAYANG.....

Sesuah sms terbuka lebar dan..........
14.45 dra
Mpok aku desperate, malese pulang idul fitri nanti, takut ditanya itu lagi...itu lagi

17.00 finokio
wis ta lah cuek beibeh, paling ditanya kapan tenda birunya, mana calonnya, plus ucapan jangan pilih-pilih keburu tua haha5x, berapa sih umur kita? cuma 20 lebih (banyak) kok...

17.03 dra
gaplek kih! lhah itu dia gimana menjawabnya, kok milih seekor pun tak ada

17.05 finokio
:D...cik kasihannya kamu neng, tunggu aku bikin website khusus buat nyomblangi jombloers
kayak kamu dah...

17.10 dra
kapan mpok? pasang shoutbox ja gag bisa gaya amat bikin web ; p

17.15 finokio
sik ya cari gebetan yang jago IT (walah muskil kayaknya!) hihihihie..

17.18 dra
thanks a lot, gag usah repot. Gimana u mo gebet? klo u jah jomblo sejak TK, palagi niat nyomblangi aq segala. Gatot (Gagal total!)

17.20 finokio
ehh psst sholat malam gimana neng? mumpung bulan afdol kali tembus lho pintanya

17.25 dra
Ajaib! Mpok kok kamu bisa kasih ide cerdas ya? Btw kamu rajin sholat malam yah?

17.30 Finokio
:DDDDD.....klo lagi kumat tapi sering lewat,
 klo gag dilempar sirine aq molor mpe
 sahur tinggal beberapa detik saja

17.33 dra
huahuahauaha...duasuaaaarrrr! met buka mpok, jangan kencenng-kenceng makannya blum taraweh geeto. Eh btw dah nyampe juz berapa ?

17.37 finokio
: D...malu dweh! Kira-kira klo bacanya selembar-selembar kapan ya khatam? Jangan-jangan tahun depan, depannya lagi?

17.45 dra
:D :D :D ;p

21.00 finokio
btw kecuali u pindahan ke antartika boleh deh gag pulang, if u di pasuruan ya kebangetan

21.07 dra
but aq gag tahan mpok denger pertanyaan kejam orang-orang

21.10 finokio
lhah? penting mana sungkem aq eh ortu ma omongan orang? eniwei...kamu bisa dituduh lebih kejam klo air mata ibu  banjir kamu banjir kemanan-mana

21.15 dra
Byuh asem ki! hooh deh nanti siapkan sumpel kuping seton yah, kali aq kekurangan saking banyaknya tonjokkan pertanyaan :CCCC

21.20 finokio
huahuahuahuaaaa! kutunggu dirimu...btw ang pao-nya jangan lupa(masih pantes kan?)

21.30 dra
ck, u temenku pa preman pasar ? hari gini minta ang pao mbokde...eh c u , im sleepy dweh..doain ketemu pangeran berkuda putih dalam mimpi yah?

21.35 finokio
hah? pangeran bersedan putih kali..jok kuna-kuna tah rek

21.38 dra
hiks matre...mosok mimpi  jah pake milih gak romantis bluaas koen iki ping, sesuk maneh. wassalam


  • inspired by daily funny story ( m'kasih buat obrolan lucu di lapansatulimafiveninefoursatulapandwafive :D)


Wednesday, September 27, 2006

BESAR PASAK DARIPADA TIANG NEEH...

Wah puasa memang selalu ditunggu ya? Ibu-ibu pun mendadak jadi lebih sibuk menyiapkan berbagai makanan untuk berbuka dan sahur. Tapi buntutnya mereka saling curhat dan berbisik,"Wah belanjaanku kok meningkat pesat ya? Kalau gini bisa tekor uang belanja?"

Hehehe...Kok bisa gitu? Sekarang mari kita berhitung. Anggap saja belanja harian membutuhkan dana 10.000, maka 10.000x30 = 300.000. Jika dianggap selama bulan puasa ibu-ibu rajin menyediakan makanan pembuka seperti es atau kolak maka tentu saja ada dana lain untuk membeli bahan-bahannya. Nah untuk ini anggap saja mereka butuh dana sebanyak 5000, jika 5000x30= 150.000. Hey, cukup besar juga dana tambahan yang dibutuhkan ibu untuk menyenangkan perut kita? Padahal dana dari ayah tetap, hmm kalau terus-menerus tekor ya bisa botak kepala dong..Lantas pertanyaannya adalah bagaimana beliau-beliau menyiasatinya? wizz hebat banget nih para bunda...

Tapi seorang teman juga ikut pusing gara-gara kantongnya menipis drastis. Lho masa sih orang sekeren itu, yang kemana-mana bawa mobil, nenteng-nenteng laptop serta hp oke duitnya menipis? Meski ada kartu kredit, kalau ingin makan di Warung Kita mau gesek dimana? Lalu apakah dia juga termasuk golongan ibu-ibu itu? Hahahaha...bukan!
Dia cuma seorang calon pengantin pria yang tengah rajin menabung demi suksesnya pesta pernikahan tahun depan. Eh alah...kukira..

Kembali kepada topik kehebatan para bunda menyiasati pos belanja rasanya kita harus memberi acungan jempol pada mereka. Empat jempol malah. Coba bayangkan betapa susahnya mengatur keuangan ditengah harga-harga sembako yang melangit dan keinginan untuk menyenangkan semua anggota keluarganya saat Ramadhan.Hm...

Thursday, September 21, 2006

SELAMAT PUASA ....

Hehehehe, sudah tiba ya bulan ramadhan. Ck, kok jadi ingat jaman kost baheula ya...Sebagai mahasiswa yang orang tuanya tidak kaya, kirimanku jelas biasa. Kadang mpe bingung ngatur gimana caranya agar duitnya pas untuk makan, tugas kuliah yang numpuk, 'n kesenanganku membaca komik serta novel. Tapi karena bisa masak sendiri aku jadi lebih bisa ngirit. Meski begitu usaha itu kadang nggak cukup. Jalan lain yang bisa dilakukan biar irit ya memangkas jatah makan, dari 3 jadi 2 kali. Nah masalahnya aku gak kuat soal tahan menahan gak makan, akhirnya dengan tujuan sama aku melakukan puasa. Tau kenapa? Karena puasa itu kan ada niatnya, kalo gagal malu dong ya. Itu deh sebabnya aku lebih tahan puasa (wah, cik sombongnya!)

Karena lumayan sering puasa akhirnya jadi banyak teman kost yang bertanya dari mulai kenapa, mengapa, tujuannya apa, sampai hari apa. Lho memangnya puasa mesti senin kamis saja? Hehehe...Waduh aku jadi bingung jawabnya. Mau bilang terus terang karena masalah finansial, lha kan yang mengalami bukan aku saja. Sementara kalau berkata karena Allah Ta'ala aku takut ayam tetangga berkokok tak sewajarnya. Iya dong, lah wong niatku puasa didorong dari keinginan untuk menstabilkan masalah finansial saja. Akhirnya sambil cengar-cengir aku menjawab biar kelihatan cakep, so banyak cowok yang mengejar. Alhasil teman-teman banyak yang sewot. Hehehehe...maaf it was only joking, soalnya kalau cerita kondisi sebenarnya ya buat apa?

Jujur sih, sebagai manusia kita lebih bisa berlaku prihatin di rantau orang. Begitu juga aku. Maklum kalau di rantau orang kita tak bisa mengandalkan orang, kepada siapa kita bisa sambat (=berkeluh kesah) banyak-banyak kalau tidak kepada Allah. Nah sekarang ketika berada di rumah sholat aja secepat kilah ala hafalan, sholat malem sering kelewatan saking enaknya ngiler. Baca Al Qur'an kayak dikejar setan, nendang pagar, nggak karuan...Bandel banget ya?

By the way, selamat beribadah puasa teman-teman semua. Semoga amal ibadah di bulan ini menambah panjang daftar kebaikan untuk akhirat kelak, yah tentu saja dengan catatan kalau diterima hahahahaha......Mohon maaf bila dalam komenku atau tulisanku menyinggung kalian. Ciao....

Monday, September 18, 2006

LUCUNYA ANAK-ANAK


Hehehe, kemarin ada kejadian lucu deh di kantor. Seorang teman kerja cerita tentang putrinya. Umur Putrinya sekitar 6atau 7 tahun, jadi pantas kan kalau dia mulai menginginkan punya adik. Ndilalah suatu hari dia nonton berita teve tentang seorang korban perkosaan yang kemudian hamil dan punya anak. Entah karena ingin punya anak atau karena sebab lain, dengan polos si putri berkata," Bu, bisa gak punya adik kalau ayah memperkosa ibu?"
Huahahaaha, aku dan Mbak Nur kontan terpingkal-pingkal sementara Bapaknya terbahak-bahak kegelian.Aku nggak bisa bayangin gimana wajah sang bunda waktu itu. Barangkali pucat plus bingung kali ye menghadapi pertanyaan cerdas putrinya itu..Oalah nak, nak.. gimana sih kok mpe gitu .

Aku jadi ingat ketika kutanya apa pacar itu pada Sania (yang wajahnya nampang itu lho). "Pacar itu seperti mama dan papa, Kak Afin. Kemana-mana bersama," jawab Sania dengan kepolosan khas anak-anak. Hehehehe....hebatnya Si Sania. Tuh kan pinter jawabannya. Diam-diam aku jadi mikir, betapa kritisnya anak-anak sekarang. Gimana coba kalau nanti aku menikah dan punya anak trus si adik bertanya darimana dia keluar. Waduh, pusing aku. Kira-kira ada nggak sih panduan cara menjawab pertanyaan kritis anak?
 

Thursday, September 7, 2006

AKHIRNYA AKU PERGI

Tadinya aku membawa harapan besar saat diterima di salah satu restoran di Bali. Mimpi indah untuk sukses segera terbentang di depan mata. Siapa yang tahu aku akan bernasib sama dengan kawan-kawanku yang sukses di sana. Tetapi apa yang terjadi? Let see...

Minggu-minggu pertama tinggal di Bali aku merasa sangat tersiksa. Aku harus selektif mencari makanan yang tak mengandung babi. Sementara mayoritas warung terdekat menjual makanan khas Bali seperti babi guling atau sate dan gulai erwe. Iya erwe...bukan Rukun Warga tapi anjing lho.

Masalah beribadah pun jadi agak kacau karena suara adzan seringkali tak terdengar.Tiba-tiba kau baru sadar waktu shalat hanya telah berkahir saat kau melihat jam ditengah-tengah waktu kesibukan. Suara adzan baru terdengar jelas di subuh hari, menenangkan sekaligus pelampiasa rasa rindu pada kampung halaman.

Di kantor, Angela Si Mak Lampir Itali, selalu pasang muka masam jika memergoki aku sholat. Maklum sejak bom bali bisnis resto jadi lebih sepi. Dia memang berhak jengkel dengan Amrozi cs., tetapi tak adil rasanya bila dia bersikap begitu lantaran aku muslim. Tapi sudahlah, tanpa masalah itupun Angela akan menemukan hal lain un tuk disewoti. Jadi anggap angin lalu saja.

Suaminya, Fabio, nggak kalah reseh. Ada saja hal-hal kecil yang salah dimatanya terutama kalau di depan istrinya. Anehnya bila Angela tak ada dia jauh lebih santai. Saking santainya sampai rayuan mautnya pun ditebarkan pada semua orang yang berjenis kelamin perempuan. Kata Nes, anak kambing dibedaki pun jadi kalau Angela balik ke Itali.

Dan hari itu aku yang kebagian apes. Aku naik keatas tepat saat maghrib menjelang. Fabio terlihat asyik di depan kompie-nya sementara aku sibuk mengecek pembukuan. tiba-tiba Fabio berdehem dan mulai bertanya-tanya aneh soal pacar. Aku mengernyit, apa sih maksudnya bule satu ini?

" Kalau kamu mau sama aku pasti kamu bakal bahagia. Swear! Sayang lho kamu kan cantik," katanya dengah tatapan menjelajah.

Aku mulai merasa gerah.

"Ayolah...Mau kan? Sekarang aja, mumpung Angela nggak ada."

Aku melirik gerakan tangannya. Hah? Resletingnya sudah separuh terbuka? Mati aku! Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung menerjang pintu dan berlari keluar. Aduh maak mimpi apa aku semalam kok bisa-bisanya aku mengalami kejadian semaca ini.

"Kenapa kok kayak baru lari jauh?" Mbok Kadek dan Achi menepuk pundakku.

"Nggak.."

"Bener? Kamu nggak ketemu dengan hal aneh di atas?" Mbok Kadek tersenyum penuh arti.

Melihatku keheranan Achi langsung bercerita. Katanya di jam-jam seperti ini Bos punya kebiasaan aneh mengunci diri di kamar. Semedi? Bukan...Saat itu ia akan bercinta dengan kompienya. Makanya para karyawan tak boleh kesana saat ia sedang melakukan ritualnya itu.

"Masa?

"Nggak percaya?Mbok Kadek tuh yang suka bersihin muntahannya di lantai. Meskipun merasa jijay tapi mau gimana lagi," jelas Achi.

Kulihat Achi mengangguk-angguk meyakinkan. Haduh! Pantas sikap Fabio tadi aneh. Jelas sudah kalau aku masuk di saat yang salah. Huff! Huff! Jadi ngeriii...

Akhirnya karena selalu ketakutan aku memilih resign dari resto itu. Banyak yang menyayangkan keputusan ini tetapi mau giman lagi? Mereka tak tahu apa yang kualami. Udah segitu aja. Bubbye...Dan akupun kemblai jadi pengangguran lagi. Gelar pengacara kusandang lagi. Beli koran tiap sabtu pagi, cari lowongan lag, dan begitulah seterunya....

  • inspired by Daily stories (Eudora's File)

Saturday, September 2, 2006

PATUNG PUP ANAK SEORANG MEGABINTANG

Membaca koran sabtu kemarin aku jadi tertawa, sebuah patung pup perunggu terpampang di salah satu halaman koran. Menurut ceritanya seorang Tom Cruise menyuruh seorang pematung terkenal agar membuatkan patung pup pertama putrinya. Barangkali kalau dia orang normal orang-orang juga sudah menganggap gila. Hahaahahaa...Seandainya bapakku Mega bintang apakah borok di kakiku ini juga akan dibuatkan patung ya? Barangkali, karena seorang Bintang terkadang suka bertindak aneh untuk memperlihatkan kalau dia eksis di dunia.

Mau memiliki patung itu? Kata koran tadi patung ini akan di lelang di situs E-bay. So kalau penasaran coba deh masuk situs itu. Setidak-tidaknya tahu seperti apa sih pup Si Suri, putri Tom Cruise dan Kathy Holmes itu... Hehehehehehe

Sunday, August 27, 2006

BELAJAR DARI IKAN

Seekor ikan kerapu besar tetap diam ketika seeekor ikan selendang setrip memakan cacing parasit pada tubuhnya. Seekor remora dengan berani mendekati tubuh hiu yang menakutkan untuk melakukan tugas pembersihan. Sementara seekor udang rela berbagi sarang dengan seekor ikan belosoh. Udang yang tak mampu melihat dengan baik, dengan tekun menggali lubang untuk sarang. Sedangkan ikan belosoh teman sekamarnya akan menjaga pintu masuk sarang dan memperingatkannya jika ada musuh datang.

Betapa hebatnya hubungan yang terjalin antara ikan-ikan itu. Si ikan pembersih mendapat makanan gratis sekaligus perlindungan gratis, sementara kerapu dan hiu berterimakasih karena ada yang mau menggerogoti sel-selnya yang tidak sehat atau cacing parasit dalam tubuhnya.


Bagaimana dengan manusia? Andai kita memandang hiu atau kerapu laksana pemimpin maka ikan selendang setrip dan remora adalah rakyatnya. Tak peduli seberapa besar kekuasaanya ia masih memerlukan rakyat yang mendukungnya. Harapan ke depan seharusnya beginilah hubungan antara pemimpin dan rakyatnya, meskipun untuk saat ini kenyataannya banyak yang justru menginjak rakyatnya. Seekor udang dan ikan belosoh mewakili adalah cerminan dari hubungan baik antara yang lemah dan yang kuat. Sebagai sesama warga bangsa yang tinggal dalam satu atap yaitu NKRI seharusnya orang-orang kuat pemegang tampuk kekuasaan harusnya memberi rasa aman kepada rakyatnya.

Ah, rasanya kok muluk-muluk banget ya? Siapa pula yang sempat merenungkan ini? Hehehehee.................

Thursday, August 24, 2006

buku..buku...buku


Foto itu diambil dari salah satu sudut tempat tidurku. Berantakan, maklum yang punya malas mengembalikan ke kandangnya sehabis membaca malam-malam sebelumnya. Sebenarnya sadar sih kalau itu kebiasaan jelek tapi tiap kali that corner sepi pagi harinya, malamnya pasti kembali seperti semula.

Waktu kecil aku berharap bisa punya perpus sendiri, tetapi menyadari kalo nggak bisa akhirnya aku memuaskan diri dengan berkutat di perpus sekolah. Jaman itu pustaka klasik semacam Katak Hendak Jadi Lembu, Layar Terkembang, atau Sukreni Gadis Bali jadi bacaanku. Karl May dengan Winetou-nya adalah pengarang favoritku. Setelah mahasiswa bacaanya berubah ke arah novel pop  yang dikarang Sandra Brown, Michael Chrichton, Sidney Sheldon, Irving Wallace dan lain-lainnya. Tentu saja komik-komik Jepang juga jadi salah satu santapanku. Kini, sesuai dengan umur yang kian dewasa bacaanku pun mulai berubah kearah bacaan yang jauh lebih serius. Meskipun begitu membaca novel masih tetap jadi kesukaanku.

Sekarang, ketika aku sudah bekerja, aku mulai mewujudkan mimpi-mimpi punya perpus sendiri. Tentu saja aku harus super ketat mengawasi aliran dana supaya cukup untuk semuanya. Tetapi kadang-kadang sedih juga melihat buku yang kau taksir lewat tanpa terbeli. Maklum budget-nya terbatas, bisa nggak bisa menthok 50 ribu. Kalau nekat lebih dari itu, bobol deh keuanganku. Aku ingat saat mahasiswa aku naksir salah satu buku, namun karena harganya 150 ribu lebih aku jadi mundur teratur. Tiap kali ke Gramedia aku selalu menyempatkan berdiri di depannya sampai akhirnya buku hilang dari raknya.

Oh ya kalau kalian suka membaca sepertiku tukeran info yuk, kamu bisa email aku ke Afi_lian_9@yahoo.com. Psst... tapi bukunya jangan lebih dari 50 ribu ya. Heheheee...
By the way kalau kamu punya buku Indigo Childnya Wendy Chapman, atau Armageddon " Peperangan Akhir Jaman" karya Ir. Wisu Sasongko MT yuk kita diskusi yuk...


Sunday, August 20, 2006

Bali Blast I

seharusnya memperingati hari kemerdekaan topik bahasannya ya tentang hari kemerdekaan plus keriaannya, tapi aku kok malah ingat Bali Blast I. Aku memang takkan lupa hari itu, karena teman-teman janjian ke kuta. Biasa ke Hardrock, heheheheee... bukan kok kita cuma di depannya aja. Duduk nyantai di trotoar sepanjang pantai kuta sambil lihat manusia berbagai warna yang tumplek blek di sana menikmati malam. Tau sendiri kan gimana kuta kalau malam, ramai seperti siang. Eh sialnya nggak tahu kenapa kita nggak jadi kesana. Alhasil kita malah duduk-duduk di teras sampai malam, sambil bertanya-tanya kenapa jalan di depan kami mendadak ramai.

Paginya kami dengar orang-orang bicara tentang bom di Kuta. Kita langsung ingat semalam, wah jangan-jangan orang-orang yang lalu lalang semalam itu disebabkan oleh bom itu. Teve pun langsung dinyalakan, nggak pake nunggu lama semua orang langsung sesenggukan melihat berita yang terpampang. Menurut reporter, bom sebenarnya ada dua, satu di Renon dan satu di Kuta. Lel terhenyak, semalam ia dan Sasi lewat sana bahkan sempat prihatin melihat Renon yang indah jadi ajang pacaran muda-mudi. "Ck, klo gini di bom aja kali, " batinnya tanpa bermaksud apa-apa. Ia bersyukur karena bom tidak meledak terutama saat ia lewat, tapi sekaligus sedih karena sempat berpikir demikian.

Keadaan di Bali mendadak jadi serba tidak enak, banyak razia KTP dan KIPEM dimana-mana terutama untuk pendatang seperti kami. Jalan-jalan pun banyak yang diblokir dan harus memutar via jalan lain bila ingin kesuatu tempat. Polda Bali dan AFP pun sibuk setelah bom terjadi. Ini pula yang membuat suami Mbak Nurulita yang bekerja di Bagian Forensik Polda Bali jadi sering pulang larut.

Sasi yang sempat mampir ke Sanglah, menceritakan kalau banyak mayat-mayat di lorong-lorong RS. Sanglah. Begitu juga yang berada di tenda-tenda. Ia bahkan wanti-wanti jangan nekat kesana kalau nggak tega dan penakut, sebab kondisi disana bikin kita nggak doyan makan dan tidur nyenyak.

Kami memang bersyukur saat itu Allah tak mengijinkan kami pergi, kalau saja terjadi mungkin kami sudah celaka. Entah karena gelombang panik manusia atau kena ledakan bomnya. Bayangkan dua ratus meter dari sana kita masih bisa melihat kerusakannya. Kami melihat sendiri bagaimana mobil ice cream terkenal rusak berat meski terparkir jauh dari lokasi bom.
Menurut cerita, kepala Si Sopir tak pernah ditemukan sampai jasadnya dikuburkan. Sari Club sendiri sudah musnah, tanpa bekas. Bangunan disekitarnya rusak berat. Di Paddy's cafe beberapa botol masih berdiri di salah satu meja bersama beberapa minuman energi, sementara
kondisinya di dalamnya rusak parah. Bekas-bekas kebakaran bisa terlihat di seluruh ruangan.

Andai saja para pengebom itu pernah mendengar seorang bocah kecil berkata,"Bapak Komang di PHK, kak". Andai saja mereka sempat mendengar si Putu mengeluh, " Besok Putu nggak les lagi, kak, tempat bapak bangkrut". Andai saja mereka tahu anak-anak yang trauma jika malam tiba .Andai saja mereka ingat, bahwa merdeka berarti bebas dari rasa takut dan duka ya..Andai saja mereka pernah kembali dan melihat akibatnya, mungkin mereka merasakan kepedihan di mata mereka dan berjanji takkan mengulanginya lagi




Monday, August 7, 2006

Temanku Seorang "G.."

Sorry! Aku tak berani mengatakan "G..." itu, kurasa lebih baik kau membaca ceritaku untuk tahu artinya...

Namanya Med! Aku mengenalnya sejak kecil dan tahu betul siapa dia, sebaliknya diapun begitu. Ketika lulus SMA Med yang pintar memutuskan untuk bekerja karena ekonomi keluargana yang pas-pasan tak mengijinkannya meneruksan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

" Suatu hari aku akan kuliah, Put. Uang dari kerja akan kutabung dan akan kususul kau nanti," katanya dengan yakin sehari sebelum berangkat ke Bali.

Aku mengepalkan tanganku untuknya saat itu, memberinya semangat sebagai seorang sahabat. Lalu tahun berganti, Med tak pernah kembali sampai aku lulus dari DIII Pariwisata.
Tetapi hari itu secara tak terduga kami dipertemukan kembali. Aku cukup terkejut saat menyadari ternyata tamu yang kulayani sahabat lamaku sendiri. Iya Si Med! Tapi aku menelan kekecewaan, dia bahkan tak menoleh kepadaku. Seolah aku tak ada tiba-tiba ceplok...ia mencium bule seksi yang datang bersamanya. Jangkrik! Aku mengumpat lirih. Sejak kapan sahabat kecilku secuek itu mencium orang lain? Kemana perginya cowok alim yang suka beradzan di musholla itu? Sungguh... aku kecewa saat itu.

Setelahnya aku tak pernah bertemu Med lagi atau berharap bertemu dengannya dalam sambutan yang hangat. Namun entah bagaimana tanpa dinyana tiba-tiba Med muncul di tempat kostku.

" Hai," sapaku sambil bertanya-tanya dalam hati bagaimana ia tahu dimana aku tinggal.

"Hi, Put... Ini aku."

" Masa? Ah bukan deh... kayaknya orang lain," selorohku.

Ia tersenyum malu. "Maaf untuk hari itu ya...Aku nggak bermaksud cuek sama kamu. Tapi aku malu saat itu. Aku bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Banyak kejadian menimpaku dan aku sudah berubah. Aku akan menceritakannya suatu hari," katanya terdengar sedih.

Aku agak kaget mendengarnya. Apa yang dimaksudkannya itu? Sayang sebelum aku sempat bertanya, tiba-tiba ponselnya berdering dan ia tergesa-gesa pergi setelah berbicara singkat dalam bahasa Perancis dengan si penelfon. Aku mengernyit. Dia bicara bahasa Perancis? Sejak kapan? Kurasa ada banyak hal yang tak kutahu tentang Med lagi...

Sejak percakapan itu Med hilang blas! Ia tak pernah muncul lagi, sampai suatu Jumat malam ia datang k tempat kostku. Untung saja aku sedang off, sehingga ada di rumah. Kalau tidak pasti kami tak bertemu.

"Yuk ikut aku, Put."

"Kemana?

"Ayolah..." ia langsung menyeretku pergi.

"Tapi aku belum ganti.."

"Nggak penting!"

Sesaat kemudian kami sampai di pantai Kuta, seperti biasa tempat ini ramai sekali. Orang-orang berseliweran disana-sini.

"Aku mau cerita, Put," katanya sembari menenggak vodka ketika kami duduk di pasir.

Aku tercengang. Lho? Kok Si Med doyan minuman model begini, padahal dulu bir saja ia tak mau. Jangankan itu rokok saja tak pernah disentuhnya.

"Maaf aku minum dulu. Kalau tidak begini aku tidak berani," katanya sambil menenggaknya sekali lagi.

"Aku gigolo, Put."

"Hah?! Aku melonjak kaget.

"Iya. Aku gigolo... Pertama datang kesini aku kerja serabutan, jadi buruh bangunan, apapun, Put, supaya dapat uang. Suatu hari datang kabar dari rumah, tumor yang dideritanya kian membesar dan harus dioperasi. Dalam kondisi bingung seorang teman yang sudah lama di bisnis ini mengajakku. Aku pusing, Put..tapi aku harus berbuat sesuatu. Dan aku melakukannya, sejak itu semua berubah," matanya berkaca-kaca. Rasa trenyuh menggugah hatiku dan bertanya mengapa ini justru terjadi pada anak sebaik dia.

"Kupikir cuma sekali dua kali kulakukan, tapi ternyata sampai hari ini aku tak berhenti. Kau tahu kan, sejak Bapak meninggal akulah yang harus bertanggung jawab pada ibu dan adik-adikku. Kulakukan ini karena inilah cara termudah cari uang besar."

Aku tak mampu berkata-kata. Aku terpaku dan terdiam disebelah Med.

" Itu sebabnya aku pura-pura tak mengenalmu saat itu. Aku malu kau melihatku dalam kondisi begitu. Dan aku mohon tolong jaga rahasia ini untukmu sendiri, jangan ceritakan apapun kepada ibuku. Biarlah beliau berpikir aku tetap sebaik dulu. Jika suatu saat kau bertemu denganku dengan tamuku lagi tolong pura-puralah tak mengenalku, Put. Anggaplah aku orang lain."
Usai ia menumpahkan perasaannya ia terdiam. Begitu juga aku. Ingin sekali aku menghiburnya tapi tak tahu harus bagaimana. Kurasa aku terlalu terkejut mendapati sahabat kecilku bekerja sebagai gi....Ah sudahlah aku tak sanggup mengatakannya.

Dan malam itu adalah malam terakhir aku bertemu Med. Med menghilang begitu saja seolah ditelan bumi. Terkadang aku sedih jika mengingatnya, tetapi cukup paham mengapa ia tak mau bertemu denganku. Kuharap ia baik-baik saja, seperti harapan seorang sahabat lama.

Saturday, July 29, 2006

SMS nyasar hari itu....


Hi, Fin masih di Bali ya? Btw ada gak low di tempatmu?

Sender
+ 62866485xxxx


Ternyata sms nyasar itu dari teman lamaku saat kuliah dulu. Nggak tahu kenapa tetapi sehabis membacanya aku jadi ngerasa sedih. Aku dan dia sama-sama satu daerah, sama-sama tergolong mahasiswa sangat biasa, mau dibilang nggak cerdas yah kadang sambung juga, tapi kalo dibilang jenius kok koneknya lama. Bedanya aku lebih dulu lulus, meski dengan nilai tujuh setengah...
Iya tujuh setengah kasihan, setelah dosen-dosenku nggak tega melihat aku bengong kayak sapi pas ujian skripsi. Nggak tahu rasanya kok nggak berbekas apapun yang kubaca, iya blank deh!

Sehabis lulus, tebak apa acara favoritnya? Yup, pengacara...pengangguran banyak acara yang tiap sabtu beli koran untuk cari lowongan kerja dan menjadi jengkel melihat syaratnya yang berbunyi umur minimal 23 tahun dengan 2 tahun pengalaman. Walah! Coba hitung deh, kalo kau mulai kuliah umur 18 seenggak-enggaknya lulus umur 23. Lah trus pengalamannya dari mana? Waduh pokoknya hari-hari itu begitu menyiksa, apalagi kita harus menanggung derita karena masih disubsidi ortu. Lengkap sudah kotak malu kita!

Begitu juga dengan temanku ini, ceritanya gak jauh beda denganku. Aku memang lebih beruntung darinya, karena sudah menclok di satu tempat sementara ia masih mencari-cari.
Jujur saja ketika dalam kondisi seperti dia, aku pernah nyesal karena kuliah lama-lama dan cuma menghabiskan dana. Coba kalo untuk dagang sudah dapat untung berapa?
Tapi hidup itu tak semudah matematika, banyak faktor yang mempengaruhinya. Huff..

Sebagai teman aku ingin sekali membantunya, tetapi nggak tahu gimana. Aku tak bisa menjanjikan apa-apa untuknya karena aku memang tak mampu untuk itu. Memberinya nasehat pun aku tak berani. Siapa sih aku? Kurasa ia tak memerlukan satu orang lagi yang mengatakan nasehat-nasehat yang akhirnya akan membebaninya lagi. Akhirnya aku menelfonnya, berbicara lama selayaknya sahabat tanpa embel-embel nasehat atau perkataan klise yang nggak perlu padanya.

Im so sorry gals, I know how do u feel, but i do nothing for u.............


Friday, July 21, 2006

DON'T GIVE UP BABY

Ini gara-gara tadi pagi aku telfon adikku tercinta si Raka, ngobrol soal smsnya padaku yang berisi berita duka tentang kenaikan spp-nya, nilai-nilai yang rantai karbon, dan tugasnya yang blum kelar juga.

Tiba-tiba aku jadi ingat masa lalu, ketika aku masih kuliah dulu. Di foto itu kami memang tertawa, benar-benar tertawa, padahal sebelumnya kami seolah gila karena ngerjain
skripsi yang dikejar tenggat waktu. Kebetulan kami bertiga ikut dalam suatu proyek dosen, berjibaku di dalam lab hampir tiap hari, dapat marah, teguran, belum lagi kami masih harus jadi asisten. Euh, kadang nggak tahan rasanya, tapi gimana?
Dan sekarang adik-adikku tercinta sedang berjibaku dengan tugasnya sebagai mahasiswa, mengeluh karena nilai-nilainya yang rantai karbon, dan setumpuk tugas yang belum dipresentasikan. Aku tertawa, aku tahu gimana rasanya ketika hasil yang kau dapat tak sesuai dengan apa yang kau dapat. Aku bahkan berkata pada Allah, kalo semester ini nilaiku tetap rantai karbon juga, i give up, kawin aja deh...Sampai teman-teman heran kok tiba-tiba aku jadi rajin bolos, kalo kuliahpun isinya cuma baca komik, novel, atau coret-coret saja. Ajaibnya, aku justru diganjar IP 3,6 di akhir semester. Gila! Semua orang ternganga, terutama aku. Lantas tiba-tiba saja seseorang yang tadinya bukan apa-apa disejajarkan dengan orang-orang yang terancam cumlaude itu. Aneh.

Kalau kau sayang sempat membaca ini, tolong jangan berputus asa. Ada banyak orang di luar sana yang iri karena kau bisa sekolah tinggi. Sementara mereka telah melepaskan impian menjadi sesuatu karena ketiadaan biaya, banyak orang diluar sana sayang yang tak sempat menggapai impiannya karena ketiadaan daya.

Kesusahanmu sayang, bahkan tak ada apa-apanya dibanding orang-orang yang terkena bencana. Aku tahu kau khawatir mengecewakan ibu, tetapi terkadang kesulitan menjadikanmu lebih kuat. Jikalau nanti kau lulus sayang, dan mendapati bahwa mencari kerjaan ternyata begitu beratnya, jangan berhenti mencoba sayang. Ayolah, im still beside when u need me. I'll hold u when u sad and need my hug. Come on baby, dont give up, keep fighting to the end..


I love u both

Saturday, July 15, 2006

CINTA SENDIRI? LET IT GO BABE, HE'S JUST NOT INTO YOU

Pernahkan kau menghbiskan beribu-ribu pulsa untuk seseorang yang kau sukai? Mengirimkan SMS manis yang jarang terbalas? Menelefonnya demi perasaan rindumu? Tak berhenti berusaha memberinya perhatian meski balasan yang kau dapat tak setimpal? Bagaimana perasaanmu saat itu? Sakitkah, pedihkah, putus asakah atau justru gabungan dari berbagai rasa itu berkecamuk dan membuatmu ingin berbuat kriminal (misal ingin menerornya dengan indah). Hehehehe...pantas ya kalau Meggi Z sampai bernyanyi lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.
Menurut Greg Behrend (maaf kalau salah tulis yach), itu semua tanda-tanda nyata "He's Just Not Into You!" alias tak tertarik padamu. Wow sadis ya kedengarannya? Tapi that's the truth...Sebagai seorang pria yang menuliskan buku He's Just Not Into You, ia berkata, bagi pria yang tengah jatuh cinta tak ada kata tak ada waktu untuk seseorang yang tengah dikejarnya. Meski sekejap, sekilat, sejumput, atau sedetik, waktu akan dicarinya untuk sekedar ber-say hello padamu. Tetapi kalau dalam kenyataan justru kaulah yang banyak berkorban untuk menghubunginya maka kau harus berpikir ulang untuk terus berharap cinta darinya. Menurut Greg, daripada kau habiskan waktu menunggunya luluh lebih baik kau mulai mencari yang lain.
Masih menurut Greg, kebanyakan dari kita seringkali gak berpikir jernih, terus berharap dan tak melihat kenyataan. Jangan pernah kasih excuse lagi untuk suatu hal yang gak nyata, meski ada pepatah No Pain No Gain, tetapi untuk kasus ini pepatah itu lebih cocok untuk hal lain.
So how? Merasa tertohok? Jangan, jadikan itu sebagai wawasan. Say good bye to the worst, say good bye to the excuse, love will find you. Kalian gak sendiri, aku, kamu, yang lainnya pun pernah mengalaminya...Menyedihkan tapi itu cara untuk belajar.



Thursday, July 13, 2006

I'M GETTING OLDER....

Hi diary, its me again. Besok Rabu 19 Juli, aku akan berulang tahun. Tak ada sesutu yang special kecuali aku berharap akan ada banyak kebaikan untukku di usiaku yang kian senja (hahahhaaa)...
Berharap bahwa rejeki bertambah banyak (siapa juga yang gak mau?)

That's what I want, diary....I wish I never forget my duty as my parents daughter, as my two brother's sister, as human being to her God, to her friends wherever they're. Thank's Lord for everything, My life is such wonderful things. And I'm happy for that.

Saturday, July 8, 2006

PERNAHKAH KAMU?

Pernahkah kamu merasa bahwa apa yang terjadi padamu tidak adil? Kamu adalah mahkluk cerdas dengan IP yang selalu diatas 3, tetapi ketika kuliah usai yang terjadi kau tidak bisa mendapatkan pekerjaan impian. Sueebel, mangkel? Ya itu biasa....sangat biasa terjadi pada siapa saja.
Apalagi ketika temen-temen dapat kerjaan super keren, dan bercerita aku tuh kerja di perusahaan anu gajinya sekian jeti...Wah lengkap sudah penderitaan, ya kan? Ketika akhirnya dapat kerja ternyata kau mendapatkan kerjaan tak bernama di sebuah desa, dan cuma nyengir ketika seorang temen tanya apa jabatanmu? Hahahahaa.....

It's ok guys! Sungguh...Mungkin memang kerjaan itu bukan kerjaan terindah, impian, tetapi pernahkah kita berpikir bahwa teman kita yang bergelut dengan pekerjaannya yang keren itu bekerja lebih keras dari kita. Harus lembur demi gaji sekian juta itu sementara kau bisa santai selepas kerja, dan tidak perlu sering-sering tidur di kantor berbantal meja. Bisa senyum-senyum bahagia meski gajimu cuma sekian saja, sementara mereka harus sakit kepala dengan tugas-tugasnya. Mungkin itulah keadilan, tak ada yang selalu indah tetapi pas saja. So what do u think?

Monday, July 3, 2006

Anak Kecil di Depan Toko Buku itu.....

Aku memang sering ke toko buku itu, kadang cuma melihat-lihat kadang juga beli buku disana, tergantung situasi. Dan anak kecil itu sering ada di sana dengan seragam kumalnya, tas yang lecek dan tidak bersepatu. Kupikir dia cuma anak kecil yang suka main disana ternyata cerita punya cerita, dia adalah anak Satpam yang toko buku itu. Kata Na, ia harus begitu karena ibunya sudah tak mampu mengurusnya bukan karena meninggal tetapi ibunya sudah lost her mind for a long time ago. Bapaknya yang cuma seorang satpam dengan gaji kecil harus mengurusnya sendirian karena tak ada orang yang bisa diandalkan lagi. Oh My God!

Aku dan Na memandangnya trenyuh, sebuah pertanyaan tersimpan di hati. Bagaimana kalau aku yang mengalaminya? Aku tidak terlahir kaya tetapi aku tak pernah kesulitan sepertinya. Orang tuaku dengan segala kemampuannya mampu memberi kami pendidikan, baju yang pantas dan rumah untuk berteduh serta makanan yang enak meski tak selalu mewah.

Aku jadi merenung, sudahkah aku pernah bersyukur atas semua itu? Rasanya kesedihanku melihatnya tak pernah sebanding dengan penderitaan bocah itu. Untuknya aku cuma bisa berharap semoga ia tetap bisa survive meski penderitaan mendera....

Sunday, June 11, 2006

Refresh Your Life... Sentilan Manis dari Syarif Hade Masyah

Pertama kali buku ini ditunjukkan padaku aku sangat tertarik dengan warnanya hijaunya yang menyegarkan dengan gambar gelar berkaki berisi daun sementara tetesan air disekitarnya. Dan ketika kau masuk kedalamnya kau akan tersentil dengan kata-kata yang terangkum dalam Hikmah 'Lucu Ya..' yang sedikitnya menyentil keenggananmu beramal, berdoa, dan berbuat kebaikan. Pada saat membaca Raihlah Puncak Cinta aku jadi tersenyum kecut dan bertanya seperti apa aku mencintai-Nya.Rasanya aku masih belum mencintai Allah dengan semestinya, karena aku masih suka melanggar larangannya. Lalu saat kau memasuki hal Bicara Yang Bermanfaat Atau Diam, aku sungguh kembali tersenyum oleh kenyataan bahwa tanpa sadar aku sering terseret ke dalam pembicaran tak berarti yang dimulai dari sekedar berkata 'eh tau nggak kalo dia itu anu..." , lalu semua gosip pun beterbangan setelahnya.

Saat membaca Sederhana Asal Berkah aku jadi menelan ludah, teringat benar bahwa aku sering berkeluh kesah atass setiap keinginan yang tak terpenuhi. Buku ini berkata bahwa sederhana itu berarti hidupmu terfokus pada hal yang berarti dan menjauhi hal yang tak perlu.. Itu yang membedakan antara sederhana dan miskin

Dan itu hanya sebagian kecil sentilan dari buku ini. Jika kau membacanya dari awal sampai akhir bab, kau akan temui hal menarik yaitu merenungi seperti apa hidupmu selama ini. Sungguh buku kecil itu dengan bahasanya yang asyik akan membuatmu tersadar bahwa seharusnya kau bersyukur atas setiap berkah dari-Nya. Dan harusnya aku berterima kasih pada teman baikku yang telah meminjaminya. Thanks to Lutfi...teman ngobrol bahasa inggrisku yang seru...Thanks man.

Monday, May 29, 2006

Still Single?Hmmh....

Sampai hari ini aku masih ketawa klo ingat sms Na tentang pria ganteng mana yang rela dilihat pagi-pagi buta. Hehehe... ada aja.By the way boleh gak tau pernahkah kau ketimpuk pertanyaan seputar kapan menikah?Umurmu berapa sekarang? Usia gak nunggu lho, apalagi yang kau tunggu? Ketika kau nyengir kuda tanpa kata dengan tampang tak berdosa mereka akan menohokmu dengan satu kalimat, " makanya jangan pilih-pilih dunk."

Ugh!Untung saja warisan ilmu mata menelurkan pedang sejuta sudah amblas berabad-abad lamanya, klo gak dia pasti dedel duwel karena bertatapan dengan kita. Ya nggak? Lagipula orang waras mana sih yang gak milih mengenai hal sepenting itu? Meski jeleknya gak terampunkan dan gak bisa dibilang punya harta. Jujur saja itu bisa terjadi padamu (padaku juga :-)...), bahkan kepada setiap perempuan cantik manapun yang masih sangat single hingga hari ini.

Berdasarkan sms dan obrolan seru seputarku, rata-rata kita sangat menyadari posisi riskan itu. Gak perlu diingatkan lagi klo kita sangat sadar bahwa kita-maaf-still single fighter. Tapi memang kenyataannya mencari pria yang menerimamu tanpa syarat hingga berakhir dengan saling meneken kontrak hidup bersama selamanya tidak mudah. Seorang teman yang selalu terantuk cumlaude pas kuliah bahkan berkata bahwa kuliah tuh sangat mudah dibanding dengan mencari ph alias pendamping hidup. Padahal kurang cantik apa dia.

Seorang teman lain dengan nada bercanda berkata klo 30 sudah dekat gak penting siapa dia, yang penting siapa saja. Hah? Masa sih mpe gitu... Meski putus asa sebaiknya kita gak asal comot siapa saja yang kebetulan lewat di depan kita tanpa bertanya. Gimana klo dia pria yang berbakat kena sikat pasal-pasal KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Gimana coba?
Ya sudahlah... yang jelas meski masih juga single sampai hari ini jangan biarkan orang lain menatapmu dengan kasihan. Jangan samapai ngancam gak pulang pas hari raya karena takut ditanya pertanyaan yang itu-itu juga. Gak perlu menutup muka karena mereka. Yang penting
say SEMANGAAAATTTT!!!!!!!

kuda baru

Udah beberapa hari ini aku punya kuda baru, tapi kok rasanya biasa aja yah. Aku masih tetep kemana-mana pake sepeda, nggak tahu. Mungkin saking ngerasa lebih enak siat-siut sana-sini sama sepeda ketimbang dengan kuda besi kali ye...
Tapi ya itu untuk tiga tahun ke depan aku mesti mengencangkan ikat pinggang, kan punya tanggungan memelihara dan bayar dia every month. Sebenarnya cukup sedih juga soalnya budget untuk beli buku dan main internet jadi kurang bgt, tapi klo gak sekarang beli kuda kapan lagi?
Masa ikut terus ma bunda tercinta, malu seeh... kan dah tua gitu! Hehehe...lagian jadi gak minjem lagi ma mama atau lainnya. Yoi!
So semangat!