Tuesday, December 11, 2007

PERTANYAAN ISENG UNTUK ALLAH

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Tentang diam, tentang pasrah

Air mata yang semakin deras mengalir
Basuh bias perpisahan
Dan bahagia yang tak pernah panjang usia
Mati di titik dini
Entah perpisahan beraroma apa
Meninggalkan aku lagi dalam pekat
Mengendap luka, mengendap nestapa
Seberapa jauh lagi langkah ini
Tercabik, tercampak
Aku mencintaimu yang sudah melangkah pergi
(dicuplik dari Lesbian Laki-Laki-nya Deojha, hal 181)

Iseng aku bertanya padamu, Ya Allah :
" Jika cinta kepada manusia bisa membuat luka yang demikian menganga
maka bagaimana luka yang Kau derita atas cinta-Mu yang sering terabaikan olehku dan manusia lainnya?
Meradangkah kau seperti kami-kami saat tersesat dalam rengkuhan patah hati?
Apakah kau juga ingin menuntut balasan setimpal atas cinta tulus yang tak terbalas itu?"

Bodoh benar pertanyaan itu!Aku rasa Kau tak sesempit itu, seperti aku mahklukmu yang sering mengkambinghitamkan takdir atas ketidakmampuanku. Ah, tapi aku ingin tahu..Sungguh ingin tahu

Sunday, December 2, 2007

TERIMA KASIIIIIH BANGET

aku harap kamu bahagia, tapi kok mataku berkaca-kaca
aku berusaha tersenyum membaca pujianmu di mading untuknya, tapi ternyata aku menangis sendirian
sayap-sayap itu telah terbang, dan kau yang membawanya
kemana hilangnya cahaya itu?
mungkin benar, aku hancur
satu siklus berganti
dan aku akan tegak lagi
aku, menatapmu dari jauh dan menangis dalam diam
tahukah kamu siapa aku?
hanya sesayap patah, diantara bulan yang tertutup awan
(dan setengah nyawaku hilang bersamamu)

Laga mengernyit seraya meremas kertas warna salem tanpa nama itu. " Orang iseng mana sih yang nekat ngirim kalimat rongsok gini," rutuknya sambil melemparnya ke tempat sampah. Dari balik akasia, sendu Kalia menatap Laga.
"Lagaa!" terdengar suara manja Damai memanggil Laga.
Kalia mengeluh, pelan-pelan ia surut ke belakang, membiarkan satu rasa terbang diterpa angin siang……….

Cerpen menye-menye itu buatanku, jaman dulu dan baru-baru ini jadi seru karena ada yang agak terganggu karena kalimat sendu itu. Huahhahahaha!
* Ooo..aku ketahuan, kirim komentar di rumah orang, anonim pula….(sambil nyanyi)

Nah kalo sekarang aku mulai membuat cerpen yang jauh lebih serius seperti ini…
Aku sudah lama menunggu Mayanti kembali hanya untuk menyaksikannya seperti ini. Ia bukan lagi gadis yang sama seperti yang kuingat dulu sekembalinya dari Arab Saudi. Kewarasannya kini telah pergi. Pada suatu ketika ia bisa menangis tersedu lalu menjerit-jerit sambil berteriak ketakutan ,'' Jangan, jangan dekati aku!''
Lalu disaat yang lain mata bulatnya akan menyala nyalang, menatap curiga pada setiap orang yang datang lantas mengamuk tanpa alasan………..
(dicuplik dari Sekelumit Pilu Dari Karang Muju)

well, anyway terimakasih banget untuk Yaya dan Arien
Yaya said :
Tulisannya diberi spasi/ jarak yaa, jadi orang gak capek bacanya, hehehe. Trus kayaknya lebih bagus deeh kalau Fili lebih banyak bermain dengan font/ bentuk tulisan, kayak tanda seru, tulisan yang dimiringkan atau ditebalkan.

Seperti:

Kang…Kung! Kang…Kung! Gong!
Suara katak yang bersahutan menyambut kedatangan kami, para pelayat, di pesarean.

Kalau ditulis seperti ini:

Kang…Kung! Kang…Kung! Gong!
Suara katak yang bersahutan menyambut kedatangan kami, para pelayat, di pesarean.
Sebagai penulis juga musti memperhatikan tanda baca, kan? ini juga sebenarnya Yaya lagi belajar, Fi Very Happy

Seperti tulisan ini:
‘’Menikahlah dengan orang lain, nak, Jangan lagi tunggu Mayanti,’’ begitu Mak Mayanti suatu saat ketika aku menengok gadis itu.

Arien said :
Kali ini lumayan panjang juga. Smile

Secara garis besar, memang sudah dikemukakan oleh Yaya soal teknik penulisan. mesti benar-benar harus diperhatikan lagi. Biar yang baca lebih enak gituh. Bener loh, aku aja sempet kebawa cepat dalam membaca ceritamu. Eniwe, ceritanya bagus loh!alurnya masih rapih terjaga. Ini menurutku loh!!!!

Btw, kenapa sih kebanyakan ceritamu kebanyakan mengambil sudut pandang sebagai cowok?kan kamu cewek!hehehee....out of topic ya.....


Thanks berat ya, lain kali akan kalo ngirim cerpen di blogfam akan lebih ok lagi hehehehe...Untuk Arien, makasih juga atas sarannya untuk mengikutkan cerpenku dalam suatu ajang lomba, biar nggak ngendon aja di rumah.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Iu, thanks a lot for hearing me ya dik....

Makasih banget untuk Iu karena jadi pendengarku hari-hari itu, memberiku tambahan ide saat aku berkutat membuat cerpen baru. Cerita tentang setting-setting tempatnya membantu banget. Bukan hanya itu kamu juga membuatku mau bergerak menunjukkan isi 'MAGIC KINGDOM'-ku . Tidak mudah tapi ayo lakukan saja! Semangat! Ngomong-ngomong asyik juga ya Dik, ternyata terjun langsung untuk mendapatkan nyawa si cerita, ketimbang hanya jadi pendengar saja. Waduuh tapi kalo disuruh mengulangi enggak lagi deh…deg-degan bgt! Bisa pusing kalo sering-sering nih. But it was fun I think!
Nggak lupa Di, my best friend, makasih atas deskripsi dirimu, kerjaanmu, hoby mu yang rada ekstrem, plus story about the georgeous man ever.
Ada yang mau Bantu lagi? Kirim dekripsimu, kotamu atau apa aja ke afilian9@gmail.com, itu akan sangat membantu aku menemukan tokoh-tokohku.

Monday, November 26, 2007

SUATU HARI, SAAT DIA KATAKAN : KAMI BEDA KEYAKINAN……..

Aku tidak komentar banyak tentang itu, hanya ikut bahagia meski sesungguhnya dalam hati aku berbisik sedih sambil berkaca-kaca," Yah… andai dia dengan lainnya ya Allah…"
Tapi segera saja sisi hati ini menyahut ," Its not your business anyway, who are you? Saudaranya? Orang tuanya? Bukan tuh! Dia sudah dewasa dan mampu bertanggung jawab atas keputusannya itu…Let it be…"

Iya sih, jawabku sendiri. Andai kejadian itu aku yang mengalami masihkah aku memakai logika sehat untuk menepisnya? Kau tahu sendirilah bagaimana jika seseorang jatuh cinta. Seringkali kita sudah tahu jawaban pertanyaan atas hal-hal yang kita risaukan tapi seringkali pula kita tak menggubrisnya karena merasa sanggup menjalani. Psst, katanya sih kalau cinta apapun bisa kita terjang. Ya kan? Karena itulah mengapa aku memilih untuk tak banyak komentar atas cerita sahabatku, aku merasa belum tentu benar jika berada dalam kondisi sepertinya. Bisa jadi saat itu pikiran muda saya akan berkata," Dia mengerti saya, dialah orang yang saya cari…Cukup bagi saya cinta yang dia punya, karena bersama ketulusannya saya yakin bisa mengarungi dunia ini hingga akhir hayat nanti."

Lalu saya ingat salah satu dialog dalam cerpen karya Danayu berjudul Dua Dara dan Pelangi, antara Tiara dan Rin, saat Tiara bermaksud pindah keyakinan demi Chris ,"……Adalah hak setiap manusia untuk mencari kebenaran hakiki sesuai yang ia yakini. Tapi jika karena Chris, aku tidak setuju, Ra. Jika nanti hubunganmu tidak lancar dengan Chris, apa kamu mau mengganti Tuhanmu lagi? Pikirkan baik-baik, Ra."

"Aku tidak mengatakan ini bukan cinta. Aku hanya bertanya padamu, layakkah mengesampingkan cinta ayah dan ibumu dengan mengatasnamakan cinta lain? Cinta Chris baru kau miliki 3 tahun ini. Berapa umurmu, Ra? 28 tahun? Cinta orang tuamu telah kau miliki selama 29 tahun? Sejak kau masih dalam kandungan, mereka telah mencintaimu. Jangan, Ra. Jangan pergi. Hati mereka akan patah. Berserakan. Lebih hancur dari yang kau rasakan sekarang," begitu ucap Rin pada Tiara saat gadis itu berniat pergi.

Karena itu aku jadi bertanya-tanya sendiri : Jika kau, Fin, jadi Tiara apa kau sanggup menerima cecaran ucapan Rin itu sementara kau sangat mencintai Chris? Sanggupkah kau gunakan segenap akal sehatmu dan bukan cuma menuruti hati yang jatuh cinta dan mengikuti saran Rin berikut ini :
" …Ia hancur. Biarkanlah, Ra. Itulah siklus hidup. Seseorang jatuh, berantakan lalu ia akan bangkit lagi. Tanpamu ia akan baik-baik saja. What doesn't kill you makes you stronger. Let him go, Ra."
Tiba-tiba cerita Ced, Cece dan Ibu tentang pernikahan beda keyakinan terbayang …
"Kedua teman ibu memegang keyakinannya dengan kuat, pada suatu saat, setelah menikah bertahun-tahun si ibu mengalah untuk mengikuti keyakinan si ayah, tapi karena keyakinan itu perkara hati, tanpa sepengetahuan ayah si ibu tetap menjalankan ibadah sesuai keyakinannya dulu," begitu cerita ibu padaku.
"Temanku bertindak ekstrem karena ayah dan ibunya bersikukuh dengan kepentingannya masing-masing. Mereka tak mau mengalah satu sama lain," kata Ce Nur suatu hari
"Kalo minggu ikut Ibu tapi kalo pas pelajaran agama yang dianut Bapakku aku juga tetap ikut," cerita Ced mengingat masa kecilnya.
Lalu kemana hilangnya cinta yang mereka agungkan dulu? Entahlah."Jika itu aku, sanggupkah aku menempatkan cinta sesuai porsinya? Benarkah semudah itu cinta bisa menjembatani perbedaan? Sanggupkah aku dan dia kelak mampu menegakkan kedemokratisan, keterbukaan serta toleransi antar keyakinan setelah sepuluh tahun berjalan?" pertanyaan itu berputar-putar di kepalaku

"Egois namanya jika hanya memikirkan kebahagianmu sendiri saat menikah. Kemaslahatan pernikahan itu bukan hanya untukmu, tapi juga demi kemaslahatan bersama. Ada tanggung jawab kepada Tuhanmu, keluargamu, juga anak-anakmu kelak disana. Pikirkan ke depannya dan bukan melulu karena cinta. Bahagiakah kamu jika kamu menikah tanpa restu? Cinta apa namanya jika ia menyakiti orang-orang yang menyayanginya," begitu seseorang berkata.Pffiuuh! Auk ah lap!

"……..Berpisah denganmu seperti mendaki gunung es yang terjal. Dan dirimu seperti pondok hangat di dasarnya. Aku takkan bisa mendaki, sebab pelita yang kau nyalakan selalu membuatku manja dan berbalik lagi. Padamkan pelita itu. Izinkan aku mendaki untuk mencari pelita lain. Jika kau benar-benar menyayangiku, lepaskan aku." ucap Uda untuk Rin.
Betapa indah kalimat itu tapi mampukah kita mengucapkan dengan gagah didepan orang yang kita cinta. Waduuh! Nggak ku-ku!

Ya, aku memang punya pendapat sendiri tentang perkawinan beda keyakinan tapi aku tak ingin mengucapkannya sembarangan. Mencari cara yang tepat untuk membahas masalah sesensitif itu tanpa terkesan menggurui dengan berbagai dalil yang kau sodorkan bukan perkara gampang. Bila tidak pas penyampaiannya bisa-bisa malah terjadi salah paham, menjurus kearah SARA dan berakhir dengan 'bacokan!' ….satu istilah kasar yang sering aku dan adikku gunakan untuk perkelahian tanpa ujung pangkal. Karena itu meski jauh dalam hati jujur aku harap dia temukan 'cahaya' lainnya, tapi aku ogah mendebatnya.
"Jangan hujat orang sembarangan lantas meninggalkannya begitu saja. Petik pelajarannya, ambil saja hikmahnya," begitu ustadz berkata mengingatkan kami, santri-santrinya menyikapi persoalan di sekitar kami. Teriring sebuah doa, aku harap dia baik-baik saja…..dan semoga dia tidak nyasar, lantas membaca tulisan ini(hiks! Bisa disikat bersih saya nanti).

Thanks to Ced, Cece, Ibu, dan sahabat baikku (hiks, how I miss u)
Dua Dara dan Pelangi, oleh Danayu, Chic 28 Sept-11 Okt 2005, hal 91-93

Monday, November 19, 2007

PEPENG, TUKANG JUAL BARANG TRIBAL DARI SEMARANG



ini dia manusianya....hahahahaha

Bentuk aslinya? Wah maaf, saya nggak pernah ketemu muka jadi nggak tahu bagaimana persisnya. Tapi jika saya gambarkan ya seperti ini
·Jarang membiarkan rumput-rumput (rambut ding) di kepalanya lebih dari 5 cm, entah karena jika si rambut dibiarkan panjang bisa kriwel-kriwel kaya uler atau bentuk antisipasi malas mandi, bisa dibayangkan gimana kalo rambutnya panjang tapi jarang tersentuh air hehehehe

·Punya dan cinta dengan gelang-gelangnya, diminta satu pun kayaknya gak bakalan diberi

·dari gambarnya Pakdhe Tribal sering kelihatan memakai celana sedengkulnya yang berwarna loreng-loreng atau gelap itu. Ada dua kemungkinan, satu karena selemari warnanya sama semua, dua cuma dua itu yang dirasa pw (posisi weenuak!) baginya.

·Tulisannya bisa mengundang orang untuk kirim hujatan atau komentar ngeres, contohnya soal flashdisk, koin dan cotton bud untuk alat kontrasepsi beberapa saat lalu. Coba aja mikir flashdisk kemahalan, kalo koin kok kayak celengan, kalo cotton bud? Dasar tribal! Gak nggenah blass! Pliss deh ah…dan apesnya pas diprotes empunya blog cuma cengengesan
·Punya kerjaan sampingan jual barang tribal dan bukannya sendal apalagi bekas dandang. Karena itulah dia bisa sangat mobile, muter-muter sana sini seolah gak lelah. Berikut cuplikan obrolannya :
"Gitu itu apa nggak lelah?"
"Ya nggak, Pin, wong naik pesawar terbang apalagi pramugarinya cakep-cakep…"
"Oh gitu…Ngomong-ngomong sampeyan tergolong gatotkaca ya? Itu yang otot kawat balung wesi…kethek tape?"
Dan jawabnya adalah," Cah gemblung! Kethaki mubeng ngko!"
Huahahahaa! Catch you!


muter-muter depan rumah baru, takut ada yang naksir trus dibawa pulang

· Bukan dukun sakti tapi jago ngerapal mantra sakti seperti gundulmu, cah gemblung, cah edan, dan etch…yang thiiit gak lolos sensor disini, hingga bikin saya jadi sebal. "Sinten to sampeyan? Teman bukan, sodara bukan, dibilang teman kenal juga barusan kok ngomongnya demikian?" rutuk saya waktu awal-awal kenal.

· Kalo bicara cenderung terus terang, entah terlampau jujur (kacang ijo?) atau kurang ajar, tapi sejak kenal ya sudah demikian. Paling juga kalo diprotes dia akan bilang ,"Lho aku memang gitu, apa adanya..Nggak suka? Ya busek aja! Beres kan?"

· Tapi biar jelek-jelek gitu, ya dia teman saya, salah satu dari segelintir manusia dari dunia maya yang saya anggap sahabat meski sebatas layar komputer dan berita singkat. Kalau disuruh kasih pendapat tentangnya, saya hanya akan mengatakan hal klise saja, sebagai manusia ia punya sisi baik dan sisi buruk, kadang boleh juga tapi tak jarang enggak banget. Meski yang tampak dimuka adalah sisi yang kusruh bin kardi (karepe dibi' alias karepe dhewe), ia simpan satu sisi kontras yang bikin orang-orang jadi heran dan bertanya ," Haaaa??? Mosok sih ini orang yang sama? Lha kok beda?"

Sorry gak pasang gambarnya disini, tahu sendirilah kalo pasang gambar orang tanpa ijin bisa dianggap pelanggaran hak cipta, lagipula gambar bikinan saya gak beda jauh kok dari aslinya, :-)
Dan jika suatu hari saya ketemu dengannya saya cuma pengen menghadiahinya dengan jitakan paling kencang dan paling mengesankan entah gimana caranya, mau naik pohon kek, naik tangga kek…pokoknya harus bisa! Bukan dendam, sekedar pelampiasan sebal.
So kalo mo ngicipi kebaikan (??) Pakdhe tribal atau sekedar pengen tahu mukanya gimana, langsung aja namu ke semarang, atau menyerbu blognya ramai-ramai di http://escoret.net/ . Silahkan, sikat aja, hajar, gak pa-pa, paling juga diumpat.……

Tuesday, November 13, 2007

AKU PERNAH MERASA

''Hei aku tengah melihat gerhana bulan sekarang…andai saja kamu juga disini menyaksikannya.''
Aku tertawa. Sialan dia! Email model begini yang dulu pernah membuatku termehe-mehe padanya. Aku pikir ia tertarik padaku hanya karena dia pernah mengirimkan email seperti 'aku kok kangen kamu ya?' atau ' kok mukamu nongol terus di mata?' atau ' I can't sleep well yesterday, I feel something is missing, don't know why, maybe I just need somebody to hold…' hingga aku pun tercengang dibuatnya. Dalam hati aku bertanya masa sih si cuek yang bicaranya cenderung terus terang dan kurang ajar itu bisa mengirimkan email seperti ini. Sepengetahuanku dia bukan jenis yang itu. Ck, ck, ck luar biasa betul akibatnya. Aku yang tadinya tak merasa apapun padanya mendadak jadi kepikiran. Pelan-pelan strange feeling itu mengakar, menyita sebagian ruang yang dulu tenang.

Well bisa kau tebak aku pun terhanyut setelahnya, meski sisi hatiku memperingatkan ," Ayolah jangan ikut arusnya, bisa jadi apa yang kau kira sesuatu itu justru tak berarti apa-apa." Tapi karena aku merasa hehehe… dia suka padaku aku mulai berpikir he is my destiny, lantas melompat cepat memberikan satu genderang kepemilikan tanpa sadar itu membuatnya tidak nyaman. Memaksa halus dengan seluruh pertanyaan ringan seperti kamu dimana, lagi apa tanpa tahu kalau ia bisa menganggapnya sebagai gangguan dan bukannya sebentuk perhatian. Masalahnya kadang susah juga menekan dorongan hati, hati seringkali tak terkendali bukan?

Suatu saat karena merasa jalan ditempat aku menanyakan perasaannya padaku dengan gagah berani. Dan…blaar! Jawabannya mengejutkanku, tanpa basa-basi ia kirimkan padaku gambarnya berdua dengan seorang wanita di sebuah keramaian.Whoaa! aku langsung pusing begitu membaca kalimat dibawah si gambar yang berbunyi ' aku sedang dekat dengannya'.Lalu email kangen itu apa artinya? Ia hanya mengatakan, rasa itu hanyalah rasa rindu seorang teman. Higghh!Aku merasa bisa menelannya bulat-bulat jika ia berada didepanku saat itu.

"Kaa…." Aku tumpahkan tangisku di punggung Kaka. Aku ceritakan semua padanya sambil srat-srot membuang ingus yang mendadak muncul.
"Kamu masih menginginkannya kan? Kenapa kamu nggak berusaha meminta pada-Nya? Aku pernah berdoa, ya Allah jika dia memang milikku tolong dekatkan padaku jika bukan pliis dekatkan juga. Dan berhasil kok, coba aja…" katanya sambil cengar-cengir jahil.
"Buat apa? Dia sudah ada yang punya…"
"Ah itu hanya perasaan adik aja,'' Kaka cengengesan." Mmm…Kadang saat seseorang merasa lelah, dia butuh seseorang yang membuatnya nyaman untuk berbincang dan mendengarkan. Itu saja, kebetulan saat itu kamulah orangnya. Tentang email itu, entah apa maksudnya...mungkin benar ia hanya merindukanmu sebagai teman. Hehehe…sudahlah, mungkin bukan dia lilin yang mbak cari, yang tenang menerangi, ia hanya kembang api, banyak membuat kejutan dengan percikan-percikan apinya lantas padam begitu saja."
Geblek, sok puitis kamu, Ka!

……….
Kau buatku menangis
Kau buatku tersiksa
Merasakan perih hancur perasaan ini
Tiada derita yang t'lah kualami
Sehancur denganmu
Sepanjang umurku
Saat kuinginkan dirimu…

Hahahaha…aku tergelak mendengar lagu itu dinyanyikan Kaka. Asem Kaka! Kenapa harus lagu itu sih? Euh lagu itu selalu membuatku teringat saat aku merasa jadi orang paling malang sedunia karena kejujurannya. Aku pikir aku akan seperti *Keane yang berkata 'Ya aku hancur, when she left she took half of my heart with her, she took the half I need most because the half she left is the half that only loves her' saat Nada pergi, lantas membencinya setelah kejadian itu, tapi ternyata nggak juga. Sekian lama terlewat aku tetap berada dilingkarannya, bukan sebagai pacarnya hanya sahabatnya seperti semula. Kembali ketawa-ketiwi, haha-hihi, saling lempar ejekan seperti dulu sebelum strange feeling itu menyerbu. Gak disangkal tempo-tempo aku merasa sebal juga saat ia bercerita tentang wanita disebelahnya. Aku pikir itu hal yang normal. Memang butuh waktu bagi kita untuk membalikkan perasaan yang telah memerah muda seputih semula, meski telah dilakukan proses bleaching sedemikian rupa.

Aku ingat seorang sahabat pernah berkata ,''Jangan lari, hadapi aja. The more you face it, the more you heal it. Kamu tahu nggak, semua akan terasa ringan dan tak membebani saat kamu bisa berdamai dengan kebencian dihati. Lihat kesedihanmu dari perspektif yang berbeda, kau akan temukan hal menyenangkan yang tak kau duga."
Kedengaran teoritis kan? Tapi kurasa benar. Dan aku yakin saat bertemu dengannya nanti, aku bisa menertawakan peristiwa konyol itu di suatu meja sambil minum kopi bersama, dan tidak lupa menghadiahi jitakan paling mengesankan dikepalanya.

*Keane dan Nada tokoh dalam buku Funny Feeling-nya Dilla Rossa

Done, 10:36 071107
Only story suatu hari, saat hal konyol terjadi :-)
Thx for all the stories I've heard to Di, Iu, Ka, and my gokilest friend (14 nov heh? selamat, gak ada sesuatu hanya kethak mubeng menunggu)







Monday, November 5, 2007

HI I'M BACK

ck kangen rasanya gak pernah nongol di dunia maya. Banyak yang terlewat pastinya. Tahu kenapa aku gak onlen sekian lama?
Kemarin pas hari raya aku cacar datang berjamaah dari kepala mpe kaki. Keren kan?
dan sekarang hasilnya adalah bintik-bintik manis yang meninggalkan jejaknya dimuka, badan dan tangan dan kaki. hmmm..
well, i miss you all

Monday, October 8, 2007

maafkan aku ya

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Ramadhan akan usai, dan kalimat maaflah yang kemudian terbentang mengakhirinya. Tetapi seringkali kalimat maaf susah terucap meski hati sudah menggerakkannya hingga ketenggorokan karena mulut, hati dan tangan yang bekerja bersebrangan.
Semua keinginan mendadak buyar saat melihat muka masa orang yang menyebalkan kita di depan mata
Begitu juga bagi pemberi maaf, meskipun pada satu titik kita sudah memaklumi kesalahan orang lain tapi tak jarang niatan itu hilang saat kau melihat bayangannya lewat dan mengingatkanmu akan ucapannya yang menyakitkan
Tapi semoga kalian memaafkanku, atas seluruh salah yang sengaja atau tak sengaja kulakukan. Selamat hari raya idul fitri …….

Monday, September 24, 2007

MUKENA DAN SAJADAH

“ Baru ya mbak?” tanya seorang teman melihat saya tarawih memakai mukena merah muda. Saya cengengesan. Mukena itu mukena lama hadiah ibu, yang jarang saya pakai. Maklum warnanya yang merah muda cantik itu bikin nyolok mata kalau dipakai ditengah manusia yang bermukena putih. Bayangkan dari lautan putih eh ada satu warna yang tiba-tiba mak plok berbeda sendiri, merah muda lagi…wii mau nggak mau, ada atau tidak ada pasti ada yang memperhatikan sambil seenggaknya membatin ,” ealah kok ya merah muda…”

Sama dengan saya, Ayu yang pergi tarawih dengan mukena yang berwarna agak orange pun jadi risih saat ia melihat semua orang bermukena putiiih semua. Akhirnya ia pilih duduk di shaf belakang untuk menghindari ditatap sedemikian rupa oleh orang. Orang dewasa memang tidak perhatian, tapi justru anak-anak yang melihatnya dengan girang. Besoknya karena shaf-nya makin maju, ia pun terpaksa maju meski dengan sedikit risih. Tuh kan bener. Seada-adanya orang pun langsung memperhatikan. Maklum mukena orange-nya itu membuat nuansa putih jadi sedikit berbeda. Lah besoknya…tharararaa……..Mendadak nuansa putih yang kemarin merajai kini hilang dan jadi belang-belang, karena semua orang datang dengan mukena yang berwarna-warni. Hiks! Diam-diam Ayu tertawa sendiri. Waduuh padahal bukan maksudnya mengacaukan keadaan lho…..

Memang tanpa disadari sholat bisa enggak khusyu’ jika kita menatap orang lain memakai mukena warna-warni. Entah karena pikiran meleng dan tiba-tiba membatin betapa bagusnya atau justru mencerca-kok tega-teganya pake mukena beda warna. Jangankan mukena, coba kalau orang didepanmu memakai kaos bergambar dengan kata-kata lucu seperti kaos dagadu atau jogger…tanpa sadar kita akan membaca dan tertawa dalam hati. Walah hilang sudah khusyu’ itu, terbang bersama tulisan lucu didepan kita. Hehehehe…

Tapi yang paling bikin saya jadi mikir adalah ucapan seorang ibu pada seorang nenek yang diberinya sajadah.
“ Lho mbah, sajadahnya kok nggak dipakai? Nggak suka ya? Kalo nggak suka dikasih sama yang lain saga,” ucap si ibu yang melihat si Embah tetap saga memakai handuk merah mudanya sebagai sajadah.
Dengan ucapan tak tak terlalu nyambung si Embah memberi alasan sementara diam-diam saya jadi nggak enak sendiri mendengarnya. Diam-diam saya bertanya pada diri sendiri, bisakah saya menahan diri untuk tak menegur seperti itu jika apa yang saya beri tak dipakai si penerima? Saya ingat guru saya pernah berkata apa yang sudah kau berikan, apapun itu tak usah kau permasalahkan lagi. Terserahlah akan diapakan, karena hak si penerima untuk menjadikannya apa saja. Seandainya pun dijual karena ia lebih butuh uang ketimbang si barang, biarkan saja…mungkin itu lebih bermanfaat baginya.
Jadi ikhlaskah si ibu tadi memberi? Saya rasa ikhlas hanya saja ia kecewa melihat pemberiannya tak dipakai oleh si embah dengan segera…


Monday, September 10, 2007

MENUJU CAHAYA

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Seringkali perjalanan kita menuju cahaya tak semulus gelembung-gelembung air yang melayang menuju permukaan. Banyak contoh bagaimana manusia gagal mencapai cahaya terang di ujung perjalanannya setelah sekian lama berada di jalan yang benar, tak jarang pula kita temui orang-orang yang akhirnya menemukan cahaya itu dan pulang dalam damai. Maka semoga ramadhan yang menjelang ini, memberi keberkahan bagimu semua. Memberimu dorongan besar untuk semakin dekat menuju cahaya terang-Nya. Marhaban ya Ramadhan, mohon maaf atas seluruh khilaf, semoga kebeningan hatimu membukakan pintu maaf itu, dan kita bisa melalui Ramadhan dengan hati riang hingga hari yang fitri itu datang.

Monday, September 3, 2007

APA KABARMU HARI INI SAYANG?

23 Juni, 12:32
Apa kabarmu hari ini, Sayang? Apakah kau merasa nyaman didalam buaian di dekat Sang Empunya alam? Ah tak terasa, hari ini, sepuluh tahun tepat bunda menunggumu ditengah deraan dan bisik-bisik menyakitkan. Andai saja Ayah tak menguatkan bunda, entah bagaimana bunda melalui seluruh hari yang penuh penuh cemooh atau tatapan kasihan. Ayahlah yang selalu menggenggam tangan Bundamu setiap kali Bunda mulai lelah menghadapi hari-hari panjang menantimu dan berkata ,” Jangan dengarkan setiap orang yang menanyakan kapan pangeran atau bidadari kita datang, karena cuma Allah yang memegang rahasia kehidupan”.
Ia pula yang tak bosan-bosannya membisikkan kata manis ditelinga Bunda agar tak pernah berhenti memanjatkan doa kebaikan pada-Nya, agar kelak jika Ia mengijinkanmu turun, bunda dan ayah sudah siap mengemban amanah.

Oh Sayang, apakah kau melihat mendung di langit siang? Rasanya sebentar lagi hujan akan datang, membasahi bumi yang sekian lama nelangsa kekeringan. Coba lihat itu sayang, hujan benar-benar datang bukan? Ia turun tanpa ampun dan menguarkan bau tanah basah yang hangat setelah lama tak terjamah oleh derasnya hujan. Coba bayangkan berapa banyak senyum yang terkembang karena guyuran hujan ini. Pastilah kesuraman musim kemarau lalu telah terbilas habis olehnya ya? Ah, iya ada baiknya kita berdoa seiring lebatnya hujan ini, Sayang, karena berdoa saat hujan turun pertama kali itu penuh ijabah. Ah, betapa lelahnya Bunda sayang. Entah kenapa badan bunda jadi tidak nyaman akhir-akhir ini….Maafkan Bunda, sayang, Bunda merasa harus segera mengistirahatkan badan, sebelum mata Bunda kian berkunang-kunang.

25 Juni, 18:30
“ Ibu, selamat ,” Dokter Nida menyalamiku dengan hangat. Tatapan matanya yang berbinar cerah sama sekali tak menjawab kecamuk pertanyaan dihatiku. Selamat? Mengapa harus diberi ucapan selamat?
“ Maksud, Dokter?”
“ Ibu hamil 5 minggu,” jawab Dokter Nida sambil menepuk-nepuk tanganku.
Hamil? Aku menatap suamiku, dan berteriak tertahan saat ia mengangguk mengiyakan. Ya Allah, terimakasih…Akhirnya Engkau mengirimkannya datang juga, seorang bocah yang sudah sepuluh tahun kami tunggu. Terima kasih Ya Allah, dan air mata pun turun tak tertahan….
“ Sayang, akhirnya kau turun juga dari buaian di dekat Empunya Alam. Terlihatkan olehmu langit cerah hari ini, Sayangku? Terlihatkah olehmu bintang bulan berkilauan menyambutmu? Ulurkan tangan mungilmu, Sayangku, ajak Ayah dan Bunda menari disitu,” bisikku seraya menengadah ke angkasa dan memanjatkan doa syukur pada Allah Yang Akbar.


Only story, Inspired by TY’s family (both of you are great!)
Done, 12:51, 030907

Friday, August 17, 2007

BLAARR!!

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Merdekaa..
yah mana bisa teriak merdeka sekuatnya jika hati rusuh jaya. Sungguh di hari merdeka itu hati saya tak merdeka. Saya merasa tak berdaya dan cuma bisa bergumam Innaa lillaahi wa innaa ilaihi roojiuun. Ini semua dari Allah dan akan kembali pada Allah. Saya sadar hari itu Allah telah menjawab pertanyaan saya dengan jelas, terang, dan nendang, yang terasa-maaf menyebalkan.
Tapi saya juga sadar seringkali Allah mengabulkan doa dan harapan seseorang seperti terkabulnya doa orang yang sakit. Jadi jika kau punya maag akut dan pengen jeruk kecut, Dokter takkan mengijinkan permintaan bodoh itu. KArena jeruk itu bagus untuk mulut tapi jelas tak bagus untuk perut. MAka begitulah Allah menjawab doaku hari itu.

Jika digambarkan kesedihan itu seperti mendung yang datang, menghadirkan hujan, dan saat guyurannya jatuh keselokan kau sadar sesuatu telah hilang tanpa bisa ditahan. Tapi saya percaya bahwa sehabis hujan tunas-tunas akan bermunculan dan menghijaukan dunia. Saya juga tahu bahwa satu cerita tak kan pernah saya selesaikan karena idenya telah buyar, dan seharusnya saya tak berhenti mencari ide baru, saya tulis lagi dari awal... sekali lagi.

"Berdoalah, mintalah apa saja, yakinlah, tapi jangan berharap berlebihan. Agar jika harapan itu tidak sampai sakit hatimu tak membuatmu meninggalkan cita-citamu bahkan Tuhanmu. Ikhlas dan istiqomahlah," begitu ustadz selalu mengingatkan ," Sabarlah karena sabar itu bisa melunakkan batu, Sabarlah karena sabar itu tak terbatas. Sabarlah karena kesenangan atau kesedihan sesungguhnya ujian."

Iya sih Pak, tapi ternyata berat banget ya melaksanakannya. Hwaa...tapi bagaimanapun juga

Hamdan syakiriin, hamdan naimiin
Hamdan yuwaffi niamahu, wa yukaffi maziidah
Yaa robbanaa lakalhamdu, kama yanbaghi lijalaali wajhika athiimi sulthonika
Huwallahu la yusriiku illa ahad

Semoga semua orang berbahagia.....Merdeka


A hundred thanks to
Ibu....I love u, you make me comfort and realize that everything is gonna be fine.
Kwing...for the blaar si halilintar, I wish you' re here bro, Now I know why i draw that blarr in your notebook, maybe its the sign.....
Di, Nik, Shofi, Cece....thanks for hear my story
Pak Sant...it was good conversation but i cant practice it, its all gone in a minute


Tuesday, August 7, 2007

SEXY…(IGH GEMES DEH, JENG)

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Sudah sepantasnya jeng, sampeyan bangga dengan tubuh langsingmu dan bukannya tubuh langsung selangsung diriku
Nggak heran jeng sampeyan suka memamerkannya dengan baju merah yang maaf berdada agak rendah
Dengan kulit kuning berbinar cerah, hidung mancung ala conthong kacang, bibir penuh nan menantang, gigi putih cling, serta mata kebiruan memukau karena soft lensmu
Wuuu….sampeyan memang bikin enggak ku-ku
Oh bener deh jeng, saya iri padamu
Nggak disangkal saya seringkali berkhayal andai saya punya tubuh seindah dirimu
Andai kulit saya bersinar seperti punyamu
Andai muka saya secantik wajahmu
Pssst…apa rahasiamu?
Lalu bla bla bla…sampeyan pun berkata …..
Aduh! Hiks…itukah yang membuat dirimu secantik itu?
Kamu bikin saya garuk-garuk kepala jeng
Berapa rupiah mesti hamba kucurkan demi perombakan total ala Swan?
Hmmmh…..itu sih sama saja dengan mengantarkan diri ke jurang kemiskinan
Orang yang sekaya saya (hahahaha…….)
Mana mungkin mampu mengikuti jejak sampeyan
Mosok sih saya mesti ngumpulin ember plastik, tas plastik, tali plastik, atau apapun yang berbau plastik demi menjadi seorang yang bisa membuat pria-pria tercengang?
Euhh……Syuh! Pfiiiuuuh! Hufff…….
Sudah ah, Jeng …segini aja
Biar saja mereka sebut saya si sehat (maklum kelebihan berat tapi terawat)
Tubuh semampai, semeter lebih dikit sampai
Hasil rancangan yahud seorang Superstar
Yang langka tiada duanya.. ya kan?


DONE, 15:34 080807
Swan = reality show dari Amerika tentang perempuan yang tadinya si itik buruk rupa hingga jadi angsa
Conthong kacang = bungkus kacang rebus dari kertas berbentuk kerucut

Sunday, July 29, 2007

JANGAN BERHENTI

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket



hehehehe...do nothing, dan cuma coba-coba gambar pake correl draw, halah susah ya, sejak selesai sholat subuh laptop Kwing saya bajak, ngutik ini itu dari buku yang terlihat mudah dikerjakan ternyata.........Alakazam mati dah! Mata mpe jereng kok nggak bisa -bisa.
But finally I do it! I try it again and again although i got a headache coz i sat in front of that notebook for 2 hours or more.
Glodaag nggak sih.......pantesan yah kursus correl mahal.

Kemarin juga coba-coba ngutik ini itu pake gif animator, dasar tula...(tambah lit!) mosok sih nggak bisa-bisa. Ck...gaptek kok kebangetan to ya...Ugh makanya dunk, Belajar...belajar!
Hehehehe.......thats why ada pesan yang sangat berarti apalagi kalau bukan Belajarlah sampai ke negeri china, biar dodol nggak berjaya di kepala. Ya kan?



Tuesday, July 17, 2007

THANK'S

Tuhanku, aku kembalikan semua pada-Mu
Sekelumit harapan yang hanya Kau yang tahu
Alangkah indah bila ternyata Kau mengabulkannya
Tetapi seluruh rahasia itu ada pada-Mu
Dan kupasrahkan jawabnya bersama waktu
Andai saja jawabnya adalah Iya
Jangan jadikan aku lupa pada hari-hari dimana
Aku pinta Kau sabarkan hatiku
Andai saja, jawabnya tidak
Maka luruhkan hatiku dan merelakannya pergi
Berlanjut dengan mimpi lain yang belum terwujud
Saat itu aku tahu aku akan merasa sedih
Tapi bersama hari yang berlalu
semua akan menguap seolah debu

Done, 19:58, 120307

It’s not about love, but about hope. Ditulis seusai bicara panjang lebar dengan Di, sahabat saya, tentang jawaban ‘YA’ yang kita inginkan untuk setiap keinginan, harapan, dan doa kita pada-Nya. Lho? Padahal dalam hidup tak semua harap diiyakan oleh-Nya, kan? Hehehehe…namanya juga manusia……..
Dan bulan ini-bulan penuh berkah buat saya(karena bulan ini tanggal anu lahir dan kini semakin tua) kembali saya mengumpulkan dan bercerita panjang lebar pada-Nya tentang kembali pada keinginan, harapan dan doa yang terbentang di depan sana. Ya Rahman, Ya Rahim, tanpamu saya takkan ada, terimakasih atas seluruh keajaiban dalam dunia kecil saya, meski saya tergolong si bandel yang ‘ sumpe lo’ selalu punya banyak alasan atas kelalaian yang saya buat.

Thanks juga untuk sahabat-sahabat baik yang dikirimkan oleh-Nya untuk saya. First, my family (Ibu, Babe, my 2 li’l bro’s) yang selalu menyediakan telinga atas keluh kesah saya, ada saat saya need a shoulder to cry on, punggung untuk bersandar dan bersembunyi, jadi tiang saat saya butuh pegangan and etch…juga rambut kriwel yang bisa saya uwel-uwel (love u bro’s!).

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Second, of course seluruh penduduk bangsa yang berkenan jadi sahabat saya, mulai dari Tec(tona), Di(ana), Teh Ade Nena, Emaknya Anin, Maminya Firda, sahabat baik yang di dapat dari blog (Mbak Ivi, Awi de-el-el) and etch (maaf gak kesebut semua)…Kalian mewarnai hidup saya, tempat saya bertanya, berbincang, dan belajar. Thank’s for being my friend, tanpa kalian dunia kan akan asyik lagi.

Dan akhirnya mengutip syair lagunya Project Pop saya ingin
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket bernyanyi

Kamu sangat berarti
Istimewa di hati
Jika tua nanti
Kita sudah hidup masing-masing
Ingatlah hari ini
(hari dimana kita bisa berbagi…….)

Sunday, July 8, 2007

SAAT BLOG SI GAPTEK BUYAR

ARRRGH! Whatta big surprise!

Lho kok gini? Kenapa kok lay out blog berhias muka Laurynn Hill itu jadi buyar yah? Gimana nih…Si Gaptek pun panik (saya maksudnya) langsung kirim sms SOS pada orang-orang yang diingatnya. But thanks banget karena kalian tidak seketika mengulurkan tangan untuk si fakir pengetahuan ini. Dengan segala keyakinan, blog pun berhasil diselamatkan, dengan lay out baru dengan banyak kupu-kupu. Wuuff! Lega rasanya…


“Lihat itu skin-nya manis kan,” batin si Gaptek senang. Tapi cerita masih belum berakhir disitu, skin cantik itu ternyata membawa masalah baru. Jika seharusnya jumlah orang yang sudah komen untuk postingan terbaru si Gaptek nampang di tampilan, ini enggak. Jadi meski ada 4 yang komen, akan tetap tertera komen is kosong alias nihil. Lho? Ha lah kok begeneee…Alhasil mumet lagi deh.

Dalam kebingungan itu saya sempat melakukan aksi seperti iklan yang berbunyi ‘Tanya kenapa, Tanya kenapa?’ pada Papinya Rafi alias Pak Laks, Esnyoret Man, dan terakhir Bapak Edittag, yang pada akhirnya menyatakan kalau lay out blog baruku memang nggak beres. Lha wong kalau postingan dibuka satu-satu semua postingan akan muncul seperti pada halaman pertama. Harusnya kan kalo kita klik judul “im not banci bla-bla-bla…’yang muncul kan harusnya hanya postingan tentang ini, tapi ternyata tidak begitu. Haduuuh………..


Dengan kedongkolan sebesar gajah si Gaptek pun berniat mengobrak-abrik blog jeleknya lagi. Saking sebelnya kedongkolan itu terbawa dalam tidur, hingga jam 2.45 pagi pun terbangun. Setelah curhat sebentar pada Empunya dunia (wew sok rajin tuh), si Gaptek pun cengar-cengir sendirian, celingukan dan akhirnya ribut ngangkut laptop Kwing ke kamarnya.

Do you know what I do? Nothing, just (coba-coba) drawing pake corell yang bikin pusing, dan berakhir dengan bermain popcap games sendirian (ya iyalah) sampe subuh tiba. Jam 4.30 terbang ke warnet dengan sepeda, sembari menahan dingin yang astaga naga nggak kuku, dan akhirnya saya persembahkan inilah dia………The New Skin of My Story !


Then, thanks a lot untuk orang-orang yang sudah bersedia ditanyai, buat Kwing juga atas pelajaran Swishmax dan laptopnya, dan kesialan yang membawa berkah hari itu. Andai saja lay outnya enggak buyar, andai saja lay out baru dari blogskin enggak bermasalah, pasti Si Gaptek ini tidak akan pernah ganti skin sendiri dan mengetahui kalo nggak tiap skin yang terpasang langsung nampang dengan gaya. Hehehehe………


Sunday, July 1, 2007

G-LAND, G-LAND, G-LAND........

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Aku ingat pada suatu hari yang menyebalkan aku datang padamu, dua kali malah. Kesan pertama berlalu begitu saga, terkalahkan oleh rasa lelah dan kesal. Kedua kali dengan resah, tapi kemudian jadi takjub dan terkagum-kagum padamu

Seingatku mendatangimu tidaklah mudah. Jalanan berbatu menanti di sepanjang jalan menuju keindahanmu. Andai saja tidak ada suara burung dan pepohonan hijau menjulang di kiri kanan jalan maka perjalan akan terasa membosankan. Huff!! Long way…kapan sih sampai?
Dan hujan yang berhari-hari mengguyur membuat jalanan jadi kubangan lumpur menyebalkan. Please, take off your shoes sebelum kejeblos lumpur dan jadi merepotkan. Pakai telapak kakimu untuk menjejak bumi, merasakan licinnya sambil sesekali berhenti karena Lumpur yang membebat jeansmu mulai terasa memberatkan.
Tapi perjalanan akan terbayar saat matamu disuguhi pemandangan yang menakjubkan di depan matamu. Rasakan angin laut yang menghembus itu, sentuh tekstur pasirnya yang bulat dan bukannya berbutir halus seperti yang kau temui di pantai lainnya. That’s why we called Pasir Gotri. Eits jangan! Jangan kau bawa pulang dia, biarkanlah terserak ditempatnya. Bayangkan kalau semua orang yang terpesona membawanya sekantung demi sekantung, pastilah pasir bulat nan lucu itu akan tinggal nama dalam sekejap mata.

Larilah, larilah menuju air yang hijau kebiruan itu, rasakan senangnya saat ikan-ikan berenang diseputar kakimu, berloncatan kesana kemari menggodamu untuk menangkapnya tanpa kau sadari tanganmu yang terbuka takkan bisa meraihnya.
Dan jika kau bangun pagi hari jangan takut untuk berteriak senang melihat indahnya pemandangan laut pagi hari.
Whuuuu! I wish I could stay there, merasakan kedamaian –jauh dari hiruk pikuk dunia, di suatu tempat yang terpendam jauh di hutan.
Jangan khawatir terganggu suara tulalit ponselmu. Tak satupun sinyal yang akan tembus disana, kecuali kalau mau nekat naik pohon atau menara pandang. Di beberapa tempat sinyal akan penuh tapi mendadak hilang lima langkah kemudian.
Ah tapi ogah kalau disana malam hari, suasana lengang yang ditingkahi suara binatang dan desau angin malam yang menggores dedaunan bisa membuat kuduk berdiri. Belum lagi kalau ingat cerita-cerita misteri yang disebarkah orang tentang hutan perawan yang dipenuhi mistis ini. Wiiii…….
Kapan lagi mendatangimu, merasakan hangatnya (puanas ding) pasirmu disiang hari dibawah kaki yang lelah dan melepuh? Kapan lagi duduk terkagum-kagum dikarangmu menikmati atraksi surfer asing berakrobat menelusuri gulungan ombak yang tinggi? Kapan lagi?

pic : courtesy of www.kapanlagi.com

Saturday, June 23, 2007

I’M NOT BANCI, I’M NOT GAY, I’M A NORMAL GUY

Apa kamu berjenis kelamin pria? Ganteng tapi cenderung manis? Kalem tapi enggak gemulai? Body tergolong bolehlah tapi enggak kekar –kekar amat? Tapi mendadak jadi gerah begitu seseorang menatapmu dengan pesan ‘Saya ingin menelan’? Weew…100% bikin dada blingsatan, pengen terbang…Pertanyaannya adalah mengapa begitu? Hiks, karena yang menatap itu bukan kaum ibu kita alias pria sebenar-benarnya.Hm dengar apa kata seorang teman tentang itu…
“Hanya dari sekilas melihat saya tahu mereka bukan pria biasa, mereka gay.”
Gimana caranya? Afin yang tulalit garuk-garuk kepala.
“Dari bahasa tubuhnya…”
Semudah itukah? Wah kok tambah enggak ngerti siiih..
“Memang gak mudah untuk mengenalinya karena secara fisik mereka biasa saja, sama seperti pria lainnya. Kamu bisa mengenalinya jika sudah terbiasa.”

Lho ? Lha si Mase kok tahu? Apa sudah pernah bergaul dengan orang-orang semacam itu. Ternyata ya, ia mengatakan beberapa bule yang dikenalnya memang gay, dan nggak jarang menunjukkan rasa suka secara terus terang padanya. Pernah ada kejadian seru saat ia mengajak seorang kawannya yang gay itu main ke kostnya, saat ia tengah ganti baju tiba-tiba si bule berkata dengan mata ternganga,” badan kamu bagus, nggak usah pake baju aja…”
Alhasil Si Mas yang ketakutan langsung mengalihkan perhatian dan buru-buru mengajak keluar.

“Saya normal, dan masih ingat Tuhan, Fin,” begitu jawabnya menanggapi ucapan iseng saya bahwa beruntung nggak terseret arus –maaf – jadi gay juga.Lantas bagaimana hubungannya dengan wanita, menurut mantan pacarnya (of course istrinya ya) dia adalah great person.

Tapi lain lagi ceritanya jika kamu ganteng, kalem tapi agak gemulai. Seseorang mengeluhkan bahwa ia acap kali ditolak bila sudah nembak seorang perempuan. Sakitkah? Wah nggak perlu jadi seorang mind reader untuk melihat betapa kecewanya hati yang cintanya tak terbalas.
Sialkah dia? Enggak juga, tapi setidaknya kita bisa meraba alasan perempuan-perempuan itu menolaknya. Ya, sebagai lelaki dia jauh dari jantan, gampangnya orang menyebutnya ‘banci’ padahal ia seorang pria normal, meskipun cara bicara dan jalannya lebih kalem dari kebanyakan pria pada umumnya. Tapi Allah Maha Besar, pada akhirnya pria ini pun menemukan seseorang tempatnya berbagi, yang berkenan menerima kekurangan dan kelebihannya. Satu pertanyaan terlontar untuk diri sendiri, bagaimana rasanya berada disamping pria-pria seperti mereka? Bisakah saya sehebat itu menerima kondisi mereka apa adanya?

Sunday, June 10, 2007

HERCULES

21: 57, my gokilest friend, Si Mr. Nggak Doyan Nonton tv sms

“Pin jam 22 Kick Andy seru…

Hehehehe tumben nonton , batin saya sambil mengarahkan pandangan ke metro tv.


Seperti biasa Kick Andy, talk show yang dipandu oleh Andy F. Noya selalu menghadirkan bintang tamu yang asyik. Dan kali itu ia mendatangkan Hercules, Si Preman Tanah abang kelahiran ex provinsi Tim-tim yang sekarang jadi negara tetangga timor Leste. Masuk dari balik layar, beberapa pria kekar nampak berjalan mengiringinya duduk di dekat Andy F. Noya.

Lho? Kok cuma gitu? Saya tertawa campur heran melihat bagaimana wajah asli Preman paling terkenal seantero Indonesia itu. Saya pikir yang namanya preman selalu berwajah sangar, garang, berbadan kekar, dengan daging yang menyembul disana-sini, perut six pack…persis seperti gambaran preman yang banyak disuguhkan di film-film atau tv. Ternyata enggak, Si Hercules ini justru terlihat sebaliknya. Tampangnya jauh dari sangar, body kutilang alias kurus tinggi langsing dengan rambut Keriting yang dicukur rapih. Bahkan dalam satu kesempatan Andy mengatakan ,”Preman kok lucu..” gara-gara saat wawancara dengannya ia merasa banyak tertawa.


Yang lebih mengejutkan meski preman tapi Hercules selalu berpesan kepada adik-adikny agar tak memeras pedagang kecil dan memperkosa. Bahkan konon kabarnya karena kehadirannya dan kelompoknya kasus-kasus pencopetan justru turun drastis. Saat ditanya kok bisa, pria ini menjawab bahwa jika mereka menemukan orang-orang seperti ini maka si pelaku akan dihajar habis. Fakta lain menunjukkan preman satu ini punya jiwa sosial yang sulit dipercaya bisa dilakukkan orang sepertinya, bahwa ia sering memberi bantuan kepada korban-korban bencana alam atau kebakaran tanpa diminta(saya lupa bantuan apa saja dan kepada siapa seperti yang disebutkan andy F. noya).


Ck, terlepas dari keburukan atau kejahatan yang dilakukan si Mas Hercules,tapi mengapa terasa kontrasnya dengan kelakukan banyak pemimpi di atas sana ya? Orang-orang yang katanya berpendidikan, sopan, beradab, berbudaya seringkali jadi momok bagi sesamanya. Mereka yang mengaku berjuang atas nama rakyat tapi tidak jarang menikam dan meninggalkan masyarakat bawah yang mendukungnya.

Andai saja Nafisah, wanita ahli ibadah yang lahir di Makkah tahun 145 H, sempat melihat bagaimana perbuatan para pemimpin itu pada rakyatnya, mungkin saja ia juga akan menulis surat berisi peringatan di sobekan kain, seperti yang dilakukannnya pada penguasa Mesir di zamannya yang dzalim, seperti ini :


Kau memiliki harta, namun kau juga menahan orang yang tak berharta

Kau punya kekuasaan tapi kau juga memaksa.

Kau punya keagungan tapi kau juga menindas

Harta masyarakat mengalir padamu tapi kau malah enggan memberikannya kembali

Inilah kezalimanmu, padahal kau tahu pasti doa orang-orang di waktu sahur merupakan jendela menuju Tuhan yang pasti diterima.

Terlebih doa itu berasal dari hati yang telah kau sakiti, tubuh yang kau buat lapar, tubuh yang telah kau telanjangi.

Mustahil bila orang terdzalimi mati sedangkan orang dzalim masih tetap hidup, berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya kami bisa bersabar.

Berbuatlah jahat sesukamu karena kami hanya bisa mengharapkan Allah yang akan membalasmu, berbuatlah dzalim sesukamu karena kami bisa mengadukannya pada Allah, dan dihari nanti orang-orang yang berbuat dzalim akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali

Maka keadilan akan datang pada waktunya”


Pfffiuuuhh!! Syyuhh, jadi menurutmu lebih baik mana antara Hercules dengan para pemimpin yang suka basa-basi?

Sunday, June 3, 2007

MENIKAH ITU BUTUH DANA, SAUDARA….

Asem kecut! Woalah, tak pikir nikah itu ya nikah aja, eh lah kok banyak banget thethek bengeknya. Seorang teman berkata harga satu paket pernikahan yang murah sekitar 18 jeti dengan undangan sekitar sekian ratus orang (500 kalo enggak salah) tanpa kita harus repot sewa gedung dan dllnya.Kira-kira begitu infonya.
Yaik!! diam-diam saya melongo, hanya 18 jt? Bagaimana kalau ditambah lain-lainnya, kayak souvenir, undangan dengan design cantik, plus sewa bus untuk saudara kita yang banyak itu (maklum rumah calon mempelai pria di kutub utara dan si wanita di selatan) misalnya? Ghost, muncullah angka fantastis 30 jeti dan masih bisa membengkak pula. Wiih ngeri jadinya! Kira-kira ada itu duit semua atau ada daun belimbing sih di dalamnya?
Coba bayangkan darimana saya mencari tambahan dana untuk pesta pernikahan saya kelak, yang entah kapan tahunnya? Masak harus menyambangi bank biar dapat pinjaman? Atau disatroni malam-malam aja sekalian ya, biar dapat doku gratisan?
Belum lagi setelah menikah, kita harus sewa rumah plus mengisinya sekalian.Coba bayangkan berapa dana lagi yang harus dikucurkan untuk membeli tempat tidur, almari, kursi, peralatan masak…Hgh! Kok banyak sih?
Pantesan ada temen yang kukuh mengatakan kalau dia ingin menikah saat ia sudah mempunyai rumah plus isinya. Aku sih setuju saja dengan pendapatnya, tapi masalahnya kalau nunggu punya rumah, keburu bangkotan neeh…Apalagi dengan gaji yang saya punya, kira-kira kapan terwujudnya mimpi itu jika tidak pelan-pelan sambil jalan?
Ah tapi Allah Maha Besar dan Maha Mengetahui jalan yang akan kita lalui bukan? Bagi pasangan yang hendak mengakhiri masa lajang, masa-masa dimana kita -masak, masak sendiri, cuci baju sendiri- jangan risau dengan kekhawatiran itu. Terus maju , aku disini untukmu..(enggak ding). Jangan takut oleh bayang-bayang semu (sok tahu deh Afin) semoga Allah memberkahi niat baik kalian. Salam……

Oh ya Congratulation To Munawir Razak dan Tia yang akan menikah tanggal 14 Juni nanti, semoga habis ini dua hati yang menyatu akan segera menyuguhkan cerita tentang hasil kerjasama harmonis berupa keponakan dunia maya yang lutu naaa.., dan bukan lagi tentang cerita tentang bapaknya yang santri tapi kadang gokil juga.

Selamat

Monday, May 21, 2007

CERITA CYLIA : IIGH….

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Saat itu bis penuh sesak,
Ping. Pengap, bau menyengat datang dari mana-mana, bocah-bocah kecil menangis bersahutan ditingkahi suara ayam yang merasa kebebasannya dirampas dalam sebuah tas anyaman daun kelapa.

Aduuh, perut ini sudah bolak-balik mengirim tanda untuk memuntahkan lahar, saat bau kentut menyebar tak terbendung. Semua orang langsung terserang panik, saling tatap dengan curiga, sambil menutup hidung rapat-rapat. Tak terkecuali aku yang terus saja mengumpat. Sapi! Nggak sopan amat! Untunglah, Ping, lama-lama aku terlelap jadi tak terlalu peduli pada sekeliling lagi. Tapi jangan salah sebagai antisipasi kututup hidungku dengan selembar tissue wangi, agar bau-bau asing tak mengusik hidungku, apalagi hingga mengganggu kenyenyakan tidurku.

Tiba-tiba ditengah waktu tidur itu, Ping, aku merasa sebuah benda asing menyentuh-nyentuh sikuku. Mulanya aku cuek saja, kupikir wajar saja bila dalam kondisi sesak seseorang terdorong dan menyenggolku. Namun semakin lama gesekan itu kian menjadi, aku yang tengah bermimpi pun berusaha membuka mata seraya merubah posisi. Tapi apa yang terjadi, Ping…Aku langsung terkejut melihat mimik pria itu. Ia terlihat melek merem saat itunya menggesek lenganku. Anjriit! Kura-kura!! Singa laut!!Daan…

“Jangkrik!!” umpatku mengagetkan seluruh penumpang. Tanpa basa-basi aku langsung mengadu pada kondekturnya sementara pria tadi merah padam karena malu. Sejurus kemudian ia menghilang, Ping, menyembunyikan diri di balik orang-orang lain yang berdiri, meninggalkan aku yang terus waspada pada pergerakan-pergerakan aneh lain. Aduuuh, Ping, sial banget aku hari itu.

Done; 190207, 15.18

PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)

Sunday, May 13, 2007

CERITA SHINA : SAYA, SI GOYANG BIASA SAJA

Saya Shina, kelas dua SMA. Sudah sejak SD saya cari duit dengan bernyanyi, jual suara sana-sini sekedar bantu ortu dan memenuhi kebutuhan sendiri meski gara-gara itu mata bisa jadi bulat hitam kayak panda bila terlalu sering pulang larut malam. Bila sudah begitu biasanya hoaaaheemm…dan pluk! Lemparan kapur nyasar di rambut saya yang ikal. Ya, ya, ya Pak, Bu…sorry, saya pulang telat lagi, karena semalam habis show di hajatan orang.
Oh ya, tanpa perlu basa-basi jenis musik yang bikin saya dapat duit adalah dangdut. Dulu sih saya sempat segan, maklum cengkoknya susah diikuti. Namun lantaran tuntutan pasar, saya pun terbiasa menyanyikannya dan si cengkok pun keluar dengan sendirinya.
Dan seperti khalayak tahu yang namanya dangdut tanpa goyang ya kurang yahud. Maka begitulah tiap kali gendang ditabuh tak tak dut, sontak tubuh pun bergoyang mulai dari lembut malu-malu ala penyanyi baru hingga kencang tak beraturan ala penyanyi lokal kawakan.

Pernah saat turun panggung seorang kawan mencela gaya goyang saya yang nggak heboh-heboh amat. Katanya ,” Aduh, Shin…masa cekak gitu gayamu. Lihat gaya dong si Ayu Darah Biru, Si Meriah Eva, Atau Si Alfi Suka Nyisih yang penuh sensasi. Puter dunia ,Shin, goyang pantatmu. Contek abis mereka punya gaya…semakin heboh semakin deras duit mengalir ke saku.”
Huu!! Makmu itu! Bapakku bisa mati kaku kalau tahu aku begitu, batin saya meski bibir tersenyum ceria.
“Ya ampyuun?! Kenapa siy kalo manggung pake baju ala Teletubbies mulu? Yang seksi dong, Shin, yang pusernya nongol, pundaknya kelihatan, atau yang punggungnya bolong kayak gini ,” olok yang lain atas gaya busana saya yang mereka bilang ‘super sopan’ karena nggak membiarkan satu jendela pun terbuka lebar. Saya nyengir, habis gimana? Kalo bolong selebar itu aku takut jadi sering kerikan gara-gara masuk angin. Waks, bisa-bisa penonton kaget melihat punggungku yang belang-belang hingga berkata ,” Lho, kok ada macan besar dangdutan?”

Yang lebih seru lagi jika mendengar rumor yang berkembang di antara penyanyi, jangan kaget bila tiba-tiba kau dengar kata Anu, Si Goyang Yoyo pake susuk pemikat, si Goyang Kuda Lumping punya ajian entah semar mesem apa semar mendem, sedang Si Goyang Halilintar pake pantat palsu (made in Jerman kah?) untuk memantapkan penampilan. Hah, masa sih? Kok saya enggak ngerti?
“Ah kamu tuh mana ngerti Shin, lah wong yang lain pada nunggu giliran nyanyi dengan ngerumpi kamu malah nggedein liur, “ sambut Ismi menadahi kebengongan saya.
Ooh…saya tengah manggut-manggut sendirian, saat tiba-tiba nama saya dipanggil pembawa acara ,“……..Inilah Shina Paragita…!!”
Saya bangkit seraya mengibaskan baju sedikit. Mereka sudah menunggu aksi saya, Shina yang dijuluki “Si goyang biasa saja” , “Si goyang apa adanya” dan entah apa lagi kata mereka.

saya sang bintang pentas
bekerja bila malam tiba
malam kujadikan siang
siang berlalu penuh mimpi
dari pentas satu ke pentas yang lain
aku nyanyikan suara hati….

Hehehe suara hati? Tidak saya hanya bernyanyi bukan suara hati, batin saya sambil menyapu pandangan ke arah penonton yang bergoyang riang. Mendadak hati ini bertanya apakah pada akhirnya saya akan ikut arus untuk bergoyang mana tahan jika (sumpe lo) uang sudah jadi keinginan utama saya. Apa saya akan tetap bergoyang biasa saja jika tepukan dan kilat lampu panggung membutakan mata? Ya malam masih panjang, esok akan ada panggung lain yang akan saya temui. Sampai jumpa esok hari bersama Shina Si Goyang biasa saja…….

Done, 040507; 15:32
Pinta’s daily stories

Tuesday, May 1, 2007

Are you single? Still looking for a great person to lay your head? Truss jadi mumet sendiri karena kerjaanmu juga cuma gitu-gitu aja, nggak naik kemanapun juga? Sementara itu sebuah pertanyaan “ Mo nikah mpe tahun kapan? Lebaran kera?” mampir pula ke telinga? Ugh, pasti deh saat itu kamu cuma bisa nyengir kuda seraya menggenggam erat keinginan nimpuk orang agar tetap terendap di otak. Sudahlah biarkan saja, mereka tidak kejam kok hanya kurang kerjaan (hehehehe….). Karena itulah sebelum “Orkes Sakit Hati” menghasilkan banjir lokal, lebih baik kita jalan-jalan sambil belajar tersenyum lebar seperti ini…..

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

( Sekian menit bersama Mbak Vie di warnet, gara-gara dokter yang ditunggu masih melakukan operasi)

Susahkah tersenyum selebar dan setulus itu saat hati tersiksa? Iya, seolah-olah ada batu yang membebani mulut ini untuk menampakkan sederet gigi dengan cerah bila saat itu tiba. Jika begitu dekat-dekatlah dengan sahabat yang lejitan tawanya menyegarkan hingga kamu tertular untuk ikut larut dalam keceriaanya (kira-kira seperti Mbak Vie yang punya tawa disetiap suasana, ya kan Mbak? : ) )

Bagaimana? Masih susah juga tersenyum? Yuk kita teruskan perjalanan hingga bertemu kawan-kawan seperti Pipin dan Naam yang tetap bisa tertawa meskipun kesusahan berputar disekitarnya. Sebagai anak yatim, Naam terbiasa bekerja untuk menghidupi dirinya dan kebutuhan sekolahnya dengan menjadi penjahit kecil-kecilan. Hal itu dilakukannya agar tak membebani ibunya yang hanya bekerja sebagai tukang prithil brambang* di pasar. Sementara Pipin yang tak bisa meneruskan sekolah usai SD, tidak malu untuk bekerja apa saja demi sedikit rizki. Setiap hari ia bangun sebelum matahari terbit untuk berjualan tempe dan sayuran di pasar.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

(asyik makan gorengan sehabis Rotib (manakib) di Baitul Munir, Naam, Fir dan Pipin khusyu’ menghadapi makanan ditemani para penyamun, ups perawan : ) )

Sudah? Mari kita lanjutkan lagi menemui Nita yang tinggal bersama sang nenek dirumahnya yang sederhana. “ Embah (baca : nenek) kerja jadi tukang prithil brambang di pasar Mbak,” begitu jawabnya saat saya tanya apa kegiatan neneknya sehari-hari.
“Kalau saya kerja apa aja, kan rizki itu datangnya dari mana-mana ,” lanjutnya menjawab pertanyaan saya tentang kerjaannya setelah ia tak lagi bekerja di toko kain di pasar.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

(Nita tengah bengong di depan ceret minumnya)

Masih kurang? Rasanya kita perlu melihat bagaimana Nik yang ‘blind’ menghadapi bocah-bocah kecil yang mengejeknya dengan nakal. “Mbak….Mbak ,” segerombolan bocah kecil memanggil saat ia lewat.
“Mbak buta…hiks…nggak bisa lihat ,” bocah-bocah itu tertawa seraya melambai-lambaikan tangan di depannya.
“Iya Mbak memang buta kok ,” sahutnya tanpa terlihat kesal. Wah…..
“Dulu mungkin, tapi sekarang sih enggak,” jawabnya saat seorang teman bertanya apa ia kesal karenanya. Wah, semudah itukah memendam perasaan kecewa dan justru menyebarkan senyuman? Hufff……kayaknya enggak deh.

Jadi masih susahkan tersenyum hari ini? Hehehehe …tersenyum itu memang sesuatu yang mudah dan indah tapi sulit dilakukan bila hati tak merasa nyaman, dan belajar menerapkannya disegala suasana takkan berhasil dengan serta merta. Tapi jika hal-hal diatas nggak berhasil juga bikin kamu ketawa, jangan sebut namaku tiga kali…percuma masalahmu nggak bakalan teratasi (: P)…
Jadi gimana? Seorang bijak berkata (bukan saya lho) jika ketenangan itu asalnya dari hati, jadi ringan saja berpikir dan serahkan semua pada-Nya, barangkali rizki yang seolah jalan di tempat hari ini sebenarnya akan digandakan esok hari. Wei…kedengaran indah ya, tapi kok susah siih di lalui? Oh ya jika pertanyaan usil tentang kapan menikah muncul jawab saja dengan “ May ..maybe yes maybe no” seperti iklan yang wara-wiri di teve. Bila masih kurang juga sambut saja dengan perkataan ,” Semangat amat tanyanya, ngomong-ngomong mo nyumbang berapa?”
Nggak usah sangsi mereka pasti sewot dan mendelik selebar-lebarnya : ))
Note : Prithil brambang = membersihkan bawang merah dari tangkainya

Sunday, April 29, 2007

SUATU HARI DALAM PERJALANAN






Sms diterima, 10:02….

Kamu tau, kereta ini didominasi ma orang-orang aneh yang rada primitif kali ya?! Ugh namanya bawa barang gak kira-kira, ada pasar pindah di sini. Duren, kelapa, dandang, pisang, sirsak, dll yang semuanya dalam jumlah karungan. Wis, layaknya kendaraan pribadi bagi mereka, gak peduli yang lain amat sangat terganggu dan tersiksa. Nyebelin puol, kakiku dah beranak-pinak dan keinjek berkali-kali, kepalaku juga dah jadi tongkrongan gratis besinya asongan. Iih belum lagi keringetnya orang-orang yang seliweran, jijik banget kalo dah nyentuh2 tanganku, makanya tangan kuumpetin aja di belakang kresek trus tak angkat di depan dada, itung-itung proteksi asset barang berhargaku bo. Ini dah di Garahan tapi kalo kaya gini siapa yang doyan makan?! Iih jijik…
From : Iu

Kami semua tergelak membaca sms itu. Bukankah begitu gambaran sebenarnya saat kita naik kereta api? Saya rasa tak cuma saya atau Iu saja yang pernah merasakan ketidaknyamanan saat naik kereta, orang-orang lainnya pun begitu. Ada kalanya kita ngedumel tak karuan karena sebagai penumpang, keamanan dan kenyamanan kita seolah diabaikan, tapi toh sebuah dumelan nggal bakalah merubah keadaan. Mau demo atau kirim petisi agar alat transportasi kita diperbaiki, ck…berartikah usaha itu? Rasanya semua orang sudah TST apa yang sebenarnya terjadi dengan keruwetan perkeretapian kita, sudah banyak stasiun televisi yang mengedarkan cerita buruk tentang alat transportasi rakyat itu mulai dari kecelakaan hingga calo-calo tiket yang gentayangan di stasiun kereta. Sebenarnya siapa yang salah dalam hal ini, sistemnya atau manusianya ya? Auk…..Saya awam banget soal ini.

Yang jelas ada satu hal lain yang kemudian bikin saya kadang miris untuk naik kendaraan umum(entah bis atau kereta), apa coba? Yak, si tangan tak bertuan yang suka gerayangan mencari daerah-daerah jajahan. Dia bukan copet bukan pula pencuri tapi patutlah diberi tendangan ala shaolin karena tangannya celamitan kemana-mana terutama saat kondisi sesak penumpang. Ulah orang-orang iseng bin ajaib ini kadang bikin kita tercengang dan bertanya bagaimana bisa dalam kondisi sesak begitu ia masih melihat kesempatan untuk memuaskan hasrat miringnya. Pernah seorang teman jadi ketakutan begitu sadar dari tidurnya bahwa yang menyentuh-nyentuh tangannya sedari tadi adalah daerah berbahaya pria yang berdiri di sebelahnya. Sengajakah? Entahlah tapi yang jelas teman saya jadi bergidik karenanya. Sementara teman saya yang lain pernah mengumpat gara-gara ada tangan asing meraba-rabanya. Nggak berapa lama pria yang cuma cengar-cengir malu di depan kawan saya itu, langsung kabur begitu ada kesempatan. Kenapa hal tersebut leluasa dilakukan, jawabnya karena saat itu penumpang lebih aware pada dirinya sendiri dan bawaannya, jadi saat ada si tangan tak bertuan beraksi tak ada yang ngeh. Barulah jika ada yang mengumpat atau teriak orang-orang tersadar ada yang telah bertindak kurang ajar. Lalu bagaimana denganmu? Pernahkah kamu mengalami hal ini, jika belum ada baiknya berhati-hati……..

gambar: courtesy of wikipedia

Thursday, April 19, 2007

Saat Kebosanan Menyerang.....

entah kenapa hasrat menulis saya melayang...yang terbayang cuma sederet gambar



dan bermimpi ingin berlarian dipadang rumput yang berbunga



bernaung di pondok dengan cahaya temaram



disambut sepiring buritos dan bavarian ice cream




ada apa denganku hari ini? adakah ini karena satu kelelahan hati?
Betapa saya lupa saat-saat begini hanya kepada-Nyalah saya kembali, bercerita panjang
lebar dalam keheningan........

*all picture digambar pake paint
suatu hari dimasa kebosanan menyerang*

Thursday, April 12, 2007

AKHIRNYA KETEMU JUGA
Sekalian berangkat mengaji makanya pakai jilbab seperti gambar di bawah ini, saat ketemuan dengan Mbak Vie, malam kamis lalu. Dari jauh Mbak Vie celingukan kearahku, pasti deh sambil keheranan , lha kok pakai jilbab?Hihihihi…padahal yang biasanya dilihat Mbak Vie kan gambar yang nongol di blog ini. Iya Mbak, setiap hari saya cuma pake jilbab waktu mengaji aja (jadi malu…..), selebihnya ya gitu deh…

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

(hiks matanya ilang, kebanyakan ketawa sih...)

Dan seperti yang saya duga, sosok Mbak Vie seseru yang saya kira. Tawa khasnya yang terlontar bisa menularimu untuk ikut ngakak bersamanya.
“ Akhirnya ketemu juga ya,” begitu ucap Mbak Vie usai salaman. Wah iya Mbak, dari jaman kapan tuh kita cuma telfon-telfonan, sms-sms-an, atau saling berkomentar and say ‘hi’ via blog saja. Ngomong-ngomong soal blog, gara-gara blog-lah saya mengenal Mbak Vie (and Munawir slash Awi tentu saja). Dari Awal nge-blog dulu mpe sekarang kayaknya saya sering banget deh ngerepoti mereka atas pertanyaan-pertanyaan saya soal blog. Maklum pengetahuan saya kan nol besar……..

“Lama-lama nge-blog juga bikin bosan, apalagi kalo statusnya ibu RT (rumah tangga) sejati, wah….,” begitu kata Mbak Vie usai saya mengatakan kalau akhir-akhir ini banyak temen yang jarang ngisi blognya, termasuk saya yang sudah mulai dilanda bosan. Beruntung bagi yang bisa ‘nunut’ ngeblog via kantornya, lah kalo yang dari warnet? Wah keberadaan Vitamin U (Uang hahahaha) bisa bikin orang males up date blognya.
“Akhirnya cuma ngisi ‘hai blogwalking’ aja di tag board ,” cuap Mbak Vie lagi menyambung perkataanya tentang betapa malasnya membaca topik-topik serius yang diusung blogger-blogger kini. Hehehehehe, kok sama Mbak? Sudah serius (dua rius malah) panjang pula, wew bikin mata jadi jereng aja. Kadang otak saya yang minus ini nggak konek dengan si topik saking beratnya.

Tetapi karena waktunya sudah mepet untuk mengaji, pada jam 6 kurang saya pergi meninggalkan Mbak Vie yang ditemani Nda-nya. Kapan-kapan mampir kerumah ya Mbak, bukan sekilat lewat saja. Tha..tha…semoga harapan dan doa itu segera dikabulkan, jadi enggak bolak-balik Genteng-Banyuwangi. C U… : )
Sayang kemarin nggak bawa kamera, gambar Mbak Vie nggak ada deh.

Tuesday, April 3, 2007

BLOG : MEDIA BARU YANG BISA MENGGIGIT?

Nila Tanzil, blogger Indonesia, mampu membuat dua orang Menteri Negara Malaysia seolah kebakaran jenggot hingga salah seorang dari mereka yaitu Tunku Adnan (Tourism Minister) mengeluarkan statement di media bahwa kebanyakan blogger adalah pembohong, 10000 tidak bekerja alias pengangguran, dan 8000 diantaranya adalah perempuan dan kemudian justru jadi bumerang baginya. Lho ?
Mendadak saya jadi berandai-andai,jika kita umpamakan dua Menteri tersebut mewakili produsen kacang maka Nila Tanzil adalah konsumen yang kebetulan diundang untuk mencicipi produk mereka yang telah dikemas bagus dengan strategi pemasaran yang jitu. Meski begitu rupanya ada saja konsumen yang tak merasa puas dengan rasa si kacang, seperti yang dirasakan Nila Tanzil hari itu. Menurutnya ada sedikit rasa aneh yang mengganggu kenyamanannya menikmati si kacang. Tapi wajar bukan jika seorang konsumen komplain, coba saja kita tengok dari sekian banyak produk yang beredar adakah yang disukai 100% oleh konsumennya? Saya rasa tidak ada. Masalahnya komplain itu dipajang di media yang mudah di akses oleh beribu-ribu orang, apalagi kalau tidak via blog yang dikelolanya http://www.nilatanzil.blogspot.com/ or http://maverickid.blogspot.com/
Nah dari situlah masalahnya jadi besar dan menjadi polemik bukan saja di kalangan blogger tapi juga sampai dibahas di koran nasional Malaysia segala.
Lantas bagaimana dengan blog yang kita kelola? Dari sejak awal ngeblog sampai sekarang saya sudah mendapati dua orang sahabat yang dikirimi kripik (=kritik) pedas karena tulisan di blognya. Kedua orang ini hanya mencoba jujur dengan perasaanya, menuliskan sesuatu yang dianggapnya biasa tapi begitu dibaca orang, ada sejumlah orang yang merasa tulisan itu tak seharusnya ditayangkan. Sementara saya sendiri pernah mendapat sms bernada protes dari seorang sahabat karena katanya tulisan saya tentang jojoba mirip dengan kisahnya. Walah…

Mendadak saya ingat ada seorang teman blog yang menuliskan komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu bahwa
At 6:31 AM, tukang nggedeblues
nulis di blog, tanggung jawabnya balik ke si penulis. jadi harus siap dengan komentar setuju, tidak setuju atau sepaham dan tidak sepaham. namanya manusia, isi otak kan beda-beda, komentarnya juga beda-beda. ada yang setuju, ada yang kagak. betul?

Benar apa katanya. Saat kita menulis di blog rasanya kita juga harus mulai menyadari bahwa blog yang kita kelola bukan lagi milik pribadi jika sudah dinikmati banyak orang. Kita harus mulai sadar bahwa menulis di blog berpotensi menimbulkan polemik bila ada pihak-pihak yang merasa tergigit oleh tulisan kita. Lantas bagaimana baiknya dengan pihak-pihak yang merasa tergigit ini menanggapi serangkaian uneg-uneg si blogger, perlukah hak jawab seperti yang dilakukan jika suatu pihak merasa informasi yang di siarkan via media biasa (Koran, televisi, radio) tidak benar?
Jadi bagaimana sih etika menulis di blog itu? Adakah yang bisa menjawabnya?
Rasa-rasanya saya harus mulai memikirkan blog nggak penting milik saya deh, apa benar sederet tulisan yang telah saya buat tidak berbau misteri alias berisi unsur sara atau info yang tak benar. Waduh kok jadi ngeri ya nulis di blog………

Sunday, March 25, 2007

EM-EL, MENU TAK BIASA DI AREA CHAT LINE

Benernya nggak sering juga chatting tapi suatu hari via MIRC…
X : Aduh udah enggak ku-ku, em-el yuk..
Afilia : ……???????

Hari lain via YM dengan seorang bule (percakapan sudah ditranslate dalam bahasa Indonesia)
Bule : Kamu pake baju apa?
(Afi_lian_9 bengong dan bertanya-tanya buat apa tanya-tanya soal baju segala, tapi dijawab juga)
Afi_lian_9: Biru
Bule : Pake daleman warna apa? Ukurannya berapa?
Afi_lian_9 : @#XXZ%$&??!!!

Ada juga yang baru nongol langsung
Y : Afilia kalo kita sodara kamu jadi apa?
Afilia heran: Adik aja
Y : Oh, bayangin deh hari itu orang tua kita pergi, trus kita berdua saja di kamar having sex disana….
Afilia : AAAAARRRGGGHHH!!!
(Mode nggak connect set and afilia is out)

Ada lagi pria asing menawarkan sesuatu……
XXX : Wanna have a sex with me, please?
Afi_lian_9 :  (tapi campur geram dan diam-diam menulis)
Afi_lian_9 : Ffu….(Thiiiitttt ) U!!
(maaf nggak layak ditayangkan karena isinya umpatan )

Yang lebih parah lagi
XYZ : Dah punya pacar? No hp lo berapa?
Afilia ngeles : 
XYZ : Ngomong-ngomong lo udah ngapain aja ma pacar lo? Em-el yuk?
Afilia : HEGH?!!
Mode nggak nyambung on and Afilia is close the window quickly.

Ngomong-ngomong saya tak tahu betul bagaimana rasanya menu yang bernama EM-EL itu, yang jelas untuk orang-orang tertentu makanan itu mengundang selera hingga membuat mereka tak segan mengantri untuk merasakan sensasinya. Ada sesuatu didalam menu ‘asing’ itu yang menjadikan penyukanya bisa gemetar keringetan. Saya sendiri lebih suka sepiring soto persahabatan yang biasa saya nikmati bersama teman-teman via blog atau YM saja, makanya bila besok ada yang berniat menawarinya lebih baik langsung angsurkan pada tetangga sebelah yang tak segan mencobanya. Oke ya?

Saturday, March 17, 2007

CERITA LUCUNYA BUNDAKU

Ibuku cuma pegawai negeri golongan 3 di salah satu PUSKESMAS, dan bukannya pejabat teras. Kadang sih beliau memang suka nongol di teras sekedar melihat bagaimana kondisi seputar kantornya hehehehe…..Tapi bukan masalah teras atau bukan yang akan kuceritakan, tapi hanya serangkaian cerita kocak selama ibu mengabdi jadi pegawai negeri.
Jaman dulu saat KB belum merakyat, ibu seringkali memberi penerangan soal alat kontrasepsi pada ibu-ibu di POSYANDU. Jangan harap ada kata mudah, susah nek…Meski terdengar memahami dan mengerti tapi tetap saja ilmu yang diberi ibu enggak dipakai dan hasilnya ya hamil lagi hamil lagi. Sampai-sampai ibu berkata ,” Wah lah kok hamil lagi gimana to Bu? Apa kondomnya enggak di pakai? Apa Pil KB-nya enggak diminum?
“ Sudah kok, Bu,” jawab si Ibu sambil tersenyum-senyum malu.
Tapi begitu ibu berkunjung ke rumah ibu baru tahu kalau pil KB itu ternyata diselipkan diantara anyaman bamboo dinding rumah si ibu hamil dan masih utuh tuh.” Lah wong yang KB dindingnya pantesan yang hamil bukan dinding rumah sampeyan, malah sampeyan (=kamu),” ucap ibu kocak.
Si Ibu hamil pun tersenyum-senyum geli ,“Ibu tahu aja…”
Lain hari ada lagi cerita seorang ibu yang tetap hamil juga meski suaminya pakai kondom. Kok bisa? Usut punya usut ternyata alat kontrasepsi itu dipakai ditempat yang tak seharusnya, tapi di jempol seperti yang diajarkan saat penyuluhan. Bleg!! Kontan semua tertawa geli karenanya. Ealah…….
Lucunya lagi saking takutnya melihat petugas berseragam suasana yang ramai bisa mendadak lengan, bahkan pintu-pintu yang tadinya langsung tertutup rapat bila ibu dan kawan-kawan datang berkunjung ke suatu tempat. Bahkan katanya pernah ada seorang petugas sensus tercengang karena ditolak orang karena dikira minta uang atau sumbangan. 
Yang lebih menyedihkan sekaligus bikin tertawa kesal saat ada seorang ibu yang datang ke Puskesmas bersama putranya yang membiru. Saat ditanya apa bayinya terus diberi susu, kata si ibu bayinya menolak. “Masa? Coba to mbak, anaknya disusui dulu.”
Si ibu langsung melaksanakannya dan ternyata si bayi menghisap susu ibunya dengan lahap. “Lho tadi katanya enggak mau?”
“Anu, Bu…saya geli kalo thole nyusu, perih lagi,” jawab si ibu polos. Braakk! Seluruh penduduk kantor ibuku cuma bisa menggeleng-geleng heran. Ck, tahun 2000 sudah lewat lama kok ya ada ibu-ibu yang segini tulalitnya. Tapi kalo menilik usia si bunda yang masih belia, enggak bisa disalahkan juga bila kesiapan mentalnya untuk jadi ibu sangat kurang. Belum lagi bila dikaitkan dengan lingkungan dan pendidikan si ibu yang tak memadai, wah lengkap sudah ketaktahuannya. Oalah :)

Saturday, March 10, 2007

CERITA FA DAN ESHA : SUAMIKU SAYANG SUAMIKU MENYEBALKAN

Fa
Akhir-akhir ini terpikir olehku untuk menjauh saja dari Mada, Ta. Bukan saja karena ia mulai semena-mena tapi juga aku juga capek menghadapi keegoisannya. Aku bukan robot yang tak kenal lelah melaksanakan seluruh tugas-tugas yang dibebankan padanya. Sebagai perempuan aku harus pintar-pintar membagi waktu antara kewajibanku sebagai istri, ibu dan karyawan sebuah perusahaan. Berat, Ta, karena itulah aku sakit hati bila Mada mengata-ngataiku tak becus gara-gara anak-anak menangis, masakan yang kurang sedap, baju dan dasinya belum disiapakan-lah, ini salah, itu nggak bener….Aduh, kenapa ia tak bisa melihat bagaimana aku berusaha mengerjakan semua? Sedihnya tiap kali aku mencoba membicarakan keberatanku padanya ia malah naik darah dan menganggapku berani menentang suami karena jabatan dan gajiku lebih tinggi.
Ya Tuhan, Ta…bukan itu maksudku. Aku hanya ingin suamiku mengerti dan mengatasi masalah kami bersama-sama, bukannya malah mengumpat dan menghardikku sedemikian rupa.

Esha
Nggak ngerti kenapa suamiku malas banget disuruh usaha! Lihat dong ini dunia nyata, butuh dana dan biaya untuk hidup. Bukan cuma melukis ini itu yang enggak laku. Bosan aku! Apa dia enggak mikir kalo apa-apa sekarang mahal? Apa dia nggak pernah khawatir gimana sekolah Frey nanti kalau terus menerus begini? Sekolah itu mahal, Ta…pake duit semua, nggak pake daun pisang. Eh lah kok malah dia berkata dengan seenaknya ,” Rejeki ada yang ngatur, ma.”
Ugh kesal aku! Harusnya dia bisa mikir kalau dia itu tulang punggung keluarga, bukannya aku. Harusnya dia yang menopang hidup kami, bukannya aku. Ah bosaaan……..

Pinta
Saya enggak tahu harus ngomong apa mbak, saya hanya ingin Mbak tahu kalau saya mengerti gimana rasanya hidup dalam keluarga dimana ibu menjadi tulang punggungnya. Dulu, saat usaha Ayah masih jaya, Ibu bukan siapa-siapa. Tetapi saat Ibu menjadi sesuatu, usaha Ayah mundur dan tak lagi menjanjikan seperti dulu. Sebagai anak saya tahu bagaimana usaha Ibu untuk terus menempatkan Ayah sebagai kepala rumah tangga tanpa mempersoalkan kalau ia adalah penopang keluarga. Sebaliknya, tak mudah bagi Ayah untuk langsung bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Untunglah ayah bukan pria superior itu, yang selalu meminta dilayani oleh istrinya setiap waktu. Ayah bahkan tak canggung untuk mengasuh kami atau turun ke dapur bila ibu disibukkan oleh pekerjaannya.
Jika mbak bertanya semudah itukah beliau saling menyesuaikan diri hingga terlihat klik, kompak dan klop? Maka saya jawab enggak mbak, ada kalanya riak-riak kecil mewarnai perjalanan Ayah dan Ibu dalam menyamakan visi.
Pernah suatu hari Ta bertanya pada Ibu bagaimana caranya, Ibu hanya tersenyum dan mengatakan hal-hal yang dalam bahasa kerennya kita kenali sebagai komunikasi. Andai saja Ta yang berasa dalam posisi seperti Mbak, Ta juga enggak tahu mesti gimana (jelas aja Ta kan belum nikah ). Rasanya ngomong itu lebih gampang ketimbang mengalaminya ya? Ah semoga kalian baik-baik saja Mbak, tidak sampai mengalami perpisahan yang menyakitkan, sesulit apapun itu.


Done, 14:39, 010307
PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)

JIKA SUATU HARI DUNIA TERBALIK

Jika suatu hari dunia terbalik dan Afin jadi presiden maka yang terjadi adalah…
KACAU!!
Kebelet pipis terus menerus karena begitu terbangun langsung menghadapi rimba raya dunia kepresidenan tanpa tahu harus apa
PUYENG!
Lihat bencana bolak-balik berseliweran, daerah anu begitu daerah itu begini… padahal niatnya pembangunan di segala bidang dan segala kawasan (daerah barat atawa timur) harus jalan. Kalau terus dihantam derita bisa keok nih bangsa (sambil geleng-geleng kepala)
LANGSUNG LANGSING!
Gimana enggak kalau tiap malam pusing mikirin rakyat, gimana enggak kalau tiap detik ada laporan tidak menyenangkan, gimana enggak kalau tiap hari disodori banyak data yang tak masuk akal sampai makanan jadi terasa hambar…
PENGEN PULANG !!
Seindahnya istana kepresidenan yang lantainya bisa digunakan untuk seluncur (saking clingnya) tapi tetap saja itu bukan rumah hangat yang saya sukai. Disana ada banyak orang yang datang dengan berbagai alasan, terlihat mendukung tapi menikam, terlihat memuji tapi menjatuhkan. Apa namanya dalam bahasa Madura ya ? Oh ya Intrigue…..
SEDIH
Tak bisa makan sembarangan apapun dan dimanapun lagi. Sebuah prosedur ketat akan diberlakukan hanya untuk semangkuk bakso yang saya inginkan. Tes ini tes itu untuk tahu apakah ada zat-zat berbahaya didalamnya. Lha kapan makannya? Keburu enggak ku-ku.
Begitu juga saat jalan-jalan akan ada banyak kerepotan hanya untuk satu perjalanan tak berarti. Pfffiuuuh!
REPOT
Sejak jadi presiden mendadak saya jadi punya ajian canggih yang bisa bikin orang bisa melihat tapi tak bisa mendekat meski bersemangat dan nekat. Gimana mau dekat kalau pengawal-pengawal sudah bertebaran mulai dari jarak 30 cm sampai berkilo-kilometer. Begitupun sebaliknya saya, jika saya kepengen ketemu kawan atau keluarga akan ada banyak keruwetan demi menjaga keamanan saya. Heleh repot…
LEGA….
Saat turun panggung kepresiden saya pasti jejingkrakan saking senangnya (atau malah sebaliknya? Jadi kecanduan dan pengen lagi?). Kira-kira saat itu adakah perusahaan besar yang mau neriman mantan Presiden lulusan Faperta dengan IPK 3 dibelakang koma (huahahahaha bukan IP 3 koma neeh…) jadi Presdirnya? Hehehehe….

Heh, untung saja dunia ini belum terbalik hingga Afin tidak(atau belum) dinobatkan jadi tukang Presiden. Jangan sampai deh, nggak kebayang betapa paniknya bangsa jika mendapati presidennya tulalit jaya. Huff!
Pak Raden beli gaplek, jadi Presiden bikin capeek…Oh ya Pak Presiden, semoga Bapak tidak capek untuk terus membaca shalawat melihat bangsanya didera badai dalam berbagai bentuk (huu...kayak yang ngomong segitu hebatnya :))

Sunday, March 4, 2007

CERITA SHIRI : SEBUT SAJA AKU JALANG

Katakan saja aku jalang, Ping, aku memang selingkuh dengan suami orang. Suatu hal yang tak pernah terbayang sebelumnya karena dulu aku berpikir hanya ada satu cinta untuk selamanya. Kau tahu sendiri kan betapa seringnya aku dulu mengatakan benci pada pria-pria yang mendua hati. Tapi kini ternyata aku mengalaminya sendiri, aku mendua dan tak hendak lepas dalam waktu dekat.
Sesungguhnya aku tak ingin berlaku demikian, Ping. Ada rasa bersalah dan berdosa saat kutatap mata bening putriku, tapi tidak saat aku melihat suamiku, pria yang menyiksaku fisik dan mental. Sebagai perempuan yang dulu begitu mencintainya, aku bahkan tak menghormatinya lagi. Kelembutan yang dulu kupuja hilang entah kemana digantikan oleh perilakunya yang kasar. Kesukaannya mabuk-mabukan dan bermain judi semakin menipiskan rasa kasihku padanya.
Aku bahkan membencinya karena ia sakit jiwa, ping. Jika ia berhasrat ia selalu menyakitiku tanpa ampun dan menghasilkan lebam biru seusai melampiaskannya padaku. Aku tak tahan! Aku ingin lari Ping! Lalu muncullah ia saat itu, pria yang selalu mendengar keluh kesahku di tengah kepedihannya sendiri. Saat awal bertemu aku tahu pernikahannya tengah goncang. Ia bercerita kalau ia masih serumah dengan istrinya walau semua telah berjalan hambar. Keindahan yang dulu mewarnai pernikahan mereka perlahan memudar dan digantikan oleh tatapan saling menyalahkan.
Ia pula yang menopang hidupku, Ping. Setiap bulan ia mengirimiku sejumlah uang dari Jerman, untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan anakku. Tanpa dia tak mungkin aku bisa membayar rekening listrik, telfon, dan bahkan tak mungkin aku mempunyai baju serta perhiasan yang kupakai sekarang. Kau kan tahu berapa gajiku, sementara lelaki sial itu terus merongrongku demi sebotol Jack Daniel dan judi.
Ah Ping, aku tahu aku telah tersesat jalan. Melenceng jauuh dari seorang perempuan baik-baik yang kau kenal dulu, menjadi seorang penipu seperti ini. Tapi kuharap kau tak mencibirku seperti yang lain usai mengetahui cerita ini. Kuharap kamu bijak dan memperoleh pelajaran dari kehidupanku kini. Oh iya, kamu masih mencintai Inuyasha dan Kenshin Himura ya? Dan tetap saja suka nonton Conan tiap minggu pagi? Ah bocah, carilah pria nyata say……….

Done, 06.39, 281007
PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)