Saturday, June 23, 2007

I’M NOT BANCI, I’M NOT GAY, I’M A NORMAL GUY

Apa kamu berjenis kelamin pria? Ganteng tapi cenderung manis? Kalem tapi enggak gemulai? Body tergolong bolehlah tapi enggak kekar –kekar amat? Tapi mendadak jadi gerah begitu seseorang menatapmu dengan pesan ‘Saya ingin menelan’? Weew…100% bikin dada blingsatan, pengen terbang…Pertanyaannya adalah mengapa begitu? Hiks, karena yang menatap itu bukan kaum ibu kita alias pria sebenar-benarnya.Hm dengar apa kata seorang teman tentang itu…
“Hanya dari sekilas melihat saya tahu mereka bukan pria biasa, mereka gay.”
Gimana caranya? Afin yang tulalit garuk-garuk kepala.
“Dari bahasa tubuhnya…”
Semudah itukah? Wah kok tambah enggak ngerti siiih..
“Memang gak mudah untuk mengenalinya karena secara fisik mereka biasa saja, sama seperti pria lainnya. Kamu bisa mengenalinya jika sudah terbiasa.”

Lho ? Lha si Mase kok tahu? Apa sudah pernah bergaul dengan orang-orang semacam itu. Ternyata ya, ia mengatakan beberapa bule yang dikenalnya memang gay, dan nggak jarang menunjukkan rasa suka secara terus terang padanya. Pernah ada kejadian seru saat ia mengajak seorang kawannya yang gay itu main ke kostnya, saat ia tengah ganti baju tiba-tiba si bule berkata dengan mata ternganga,” badan kamu bagus, nggak usah pake baju aja…”
Alhasil Si Mas yang ketakutan langsung mengalihkan perhatian dan buru-buru mengajak keluar.

“Saya normal, dan masih ingat Tuhan, Fin,” begitu jawabnya menanggapi ucapan iseng saya bahwa beruntung nggak terseret arus –maaf – jadi gay juga.Lantas bagaimana hubungannya dengan wanita, menurut mantan pacarnya (of course istrinya ya) dia adalah great person.

Tapi lain lagi ceritanya jika kamu ganteng, kalem tapi agak gemulai. Seseorang mengeluhkan bahwa ia acap kali ditolak bila sudah nembak seorang perempuan. Sakitkah? Wah nggak perlu jadi seorang mind reader untuk melihat betapa kecewanya hati yang cintanya tak terbalas.
Sialkah dia? Enggak juga, tapi setidaknya kita bisa meraba alasan perempuan-perempuan itu menolaknya. Ya, sebagai lelaki dia jauh dari jantan, gampangnya orang menyebutnya ‘banci’ padahal ia seorang pria normal, meskipun cara bicara dan jalannya lebih kalem dari kebanyakan pria pada umumnya. Tapi Allah Maha Besar, pada akhirnya pria ini pun menemukan seseorang tempatnya berbagi, yang berkenan menerima kekurangan dan kelebihannya. Satu pertanyaan terlontar untuk diri sendiri, bagaimana rasanya berada disamping pria-pria seperti mereka? Bisakah saya sehebat itu menerima kondisi mereka apa adanya?

Sunday, June 10, 2007

HERCULES

21: 57, my gokilest friend, Si Mr. Nggak Doyan Nonton tv sms

“Pin jam 22 Kick Andy seru…

Hehehehe tumben nonton , batin saya sambil mengarahkan pandangan ke metro tv.


Seperti biasa Kick Andy, talk show yang dipandu oleh Andy F. Noya selalu menghadirkan bintang tamu yang asyik. Dan kali itu ia mendatangkan Hercules, Si Preman Tanah abang kelahiran ex provinsi Tim-tim yang sekarang jadi negara tetangga timor Leste. Masuk dari balik layar, beberapa pria kekar nampak berjalan mengiringinya duduk di dekat Andy F. Noya.

Lho? Kok cuma gitu? Saya tertawa campur heran melihat bagaimana wajah asli Preman paling terkenal seantero Indonesia itu. Saya pikir yang namanya preman selalu berwajah sangar, garang, berbadan kekar, dengan daging yang menyembul disana-sini, perut six pack…persis seperti gambaran preman yang banyak disuguhkan di film-film atau tv. Ternyata enggak, Si Hercules ini justru terlihat sebaliknya. Tampangnya jauh dari sangar, body kutilang alias kurus tinggi langsing dengan rambut Keriting yang dicukur rapih. Bahkan dalam satu kesempatan Andy mengatakan ,”Preman kok lucu..” gara-gara saat wawancara dengannya ia merasa banyak tertawa.


Yang lebih mengejutkan meski preman tapi Hercules selalu berpesan kepada adik-adikny agar tak memeras pedagang kecil dan memperkosa. Bahkan konon kabarnya karena kehadirannya dan kelompoknya kasus-kasus pencopetan justru turun drastis. Saat ditanya kok bisa, pria ini menjawab bahwa jika mereka menemukan orang-orang seperti ini maka si pelaku akan dihajar habis. Fakta lain menunjukkan preman satu ini punya jiwa sosial yang sulit dipercaya bisa dilakukkan orang sepertinya, bahwa ia sering memberi bantuan kepada korban-korban bencana alam atau kebakaran tanpa diminta(saya lupa bantuan apa saja dan kepada siapa seperti yang disebutkan andy F. noya).


Ck, terlepas dari keburukan atau kejahatan yang dilakukan si Mas Hercules,tapi mengapa terasa kontrasnya dengan kelakukan banyak pemimpi di atas sana ya? Orang-orang yang katanya berpendidikan, sopan, beradab, berbudaya seringkali jadi momok bagi sesamanya. Mereka yang mengaku berjuang atas nama rakyat tapi tidak jarang menikam dan meninggalkan masyarakat bawah yang mendukungnya.

Andai saja Nafisah, wanita ahli ibadah yang lahir di Makkah tahun 145 H, sempat melihat bagaimana perbuatan para pemimpin itu pada rakyatnya, mungkin saja ia juga akan menulis surat berisi peringatan di sobekan kain, seperti yang dilakukannnya pada penguasa Mesir di zamannya yang dzalim, seperti ini :


Kau memiliki harta, namun kau juga menahan orang yang tak berharta

Kau punya kekuasaan tapi kau juga memaksa.

Kau punya keagungan tapi kau juga menindas

Harta masyarakat mengalir padamu tapi kau malah enggan memberikannya kembali

Inilah kezalimanmu, padahal kau tahu pasti doa orang-orang di waktu sahur merupakan jendela menuju Tuhan yang pasti diterima.

Terlebih doa itu berasal dari hati yang telah kau sakiti, tubuh yang kau buat lapar, tubuh yang telah kau telanjangi.

Mustahil bila orang terdzalimi mati sedangkan orang dzalim masih tetap hidup, berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya kami bisa bersabar.

Berbuatlah jahat sesukamu karena kami hanya bisa mengharapkan Allah yang akan membalasmu, berbuatlah dzalim sesukamu karena kami bisa mengadukannya pada Allah, dan dihari nanti orang-orang yang berbuat dzalim akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali

Maka keadilan akan datang pada waktunya”


Pfffiuuuhh!! Syyuhh, jadi menurutmu lebih baik mana antara Hercules dengan para pemimpin yang suka basa-basi?

Sunday, June 3, 2007

MENIKAH ITU BUTUH DANA, SAUDARA….

Asem kecut! Woalah, tak pikir nikah itu ya nikah aja, eh lah kok banyak banget thethek bengeknya. Seorang teman berkata harga satu paket pernikahan yang murah sekitar 18 jeti dengan undangan sekitar sekian ratus orang (500 kalo enggak salah) tanpa kita harus repot sewa gedung dan dllnya.Kira-kira begitu infonya.
Yaik!! diam-diam saya melongo, hanya 18 jt? Bagaimana kalau ditambah lain-lainnya, kayak souvenir, undangan dengan design cantik, plus sewa bus untuk saudara kita yang banyak itu (maklum rumah calon mempelai pria di kutub utara dan si wanita di selatan) misalnya? Ghost, muncullah angka fantastis 30 jeti dan masih bisa membengkak pula. Wiih ngeri jadinya! Kira-kira ada itu duit semua atau ada daun belimbing sih di dalamnya?
Coba bayangkan darimana saya mencari tambahan dana untuk pesta pernikahan saya kelak, yang entah kapan tahunnya? Masak harus menyambangi bank biar dapat pinjaman? Atau disatroni malam-malam aja sekalian ya, biar dapat doku gratisan?
Belum lagi setelah menikah, kita harus sewa rumah plus mengisinya sekalian.Coba bayangkan berapa dana lagi yang harus dikucurkan untuk membeli tempat tidur, almari, kursi, peralatan masak…Hgh! Kok banyak sih?
Pantesan ada temen yang kukuh mengatakan kalau dia ingin menikah saat ia sudah mempunyai rumah plus isinya. Aku sih setuju saja dengan pendapatnya, tapi masalahnya kalau nunggu punya rumah, keburu bangkotan neeh…Apalagi dengan gaji yang saya punya, kira-kira kapan terwujudnya mimpi itu jika tidak pelan-pelan sambil jalan?
Ah tapi Allah Maha Besar dan Maha Mengetahui jalan yang akan kita lalui bukan? Bagi pasangan yang hendak mengakhiri masa lajang, masa-masa dimana kita -masak, masak sendiri, cuci baju sendiri- jangan risau dengan kekhawatiran itu. Terus maju , aku disini untukmu..(enggak ding). Jangan takut oleh bayang-bayang semu (sok tahu deh Afin) semoga Allah memberkahi niat baik kalian. Salam……

Oh ya Congratulation To Munawir Razak dan Tia yang akan menikah tanggal 14 Juni nanti, semoga habis ini dua hati yang menyatu akan segera menyuguhkan cerita tentang hasil kerjasama harmonis berupa keponakan dunia maya yang lutu naaa.., dan bukan lagi tentang cerita tentang bapaknya yang santri tapi kadang gokil juga.

Selamat