Friday, May 30, 2008

JOGJA DAN KENANGAN TENTANGNYA


Ketemuan sama aku di Jogja yuk. Aku memang punya planning kesana akhir pekan nanti, sekadar memenuhi kerinduan pada kotanya yang mempesona sembari bertemu sahabat lama.

Ah ngomongin Jogja kok jadi ingat dia ya? Dia yang memaksaku bermain peran sebagai si tegar dalam drama satu babak yang berjudul “ Mengejar Cinta Sampai Ke Jogja”. Dia yang membuatku meninggalkan Jogja dengan hati yang luka ( it sounds like a betharia sonata’s song ya?) karena dia sibuk dengan kegundahan hatinya. Sebuah kegundahan berjudul diantara dua pilihan seperti judul sinetron jadul yang entah siapa pemainnya.

Hmffhf! Kalo ingat pengen deh nendang itu orang sampai ke korea. Kok bisa? Kok tega-teganya dia memperlakukanku sedemikian rupa? Siapa sih dia? Kalo tahu gitu kenapa dulu kasih lampu ijo sekalian tanda-tanda belok kiri jalan terus ke hatinya jika akhirnya dengan enteng dia meneriakkan kalimat “ aku tengah dekat dengannya sekarang..naga-naganya aku milih dia “ lewat matanya yang tak bisa lurus menatapku.

Well ya, aku telah melihatnya, perempuan yang mengambil hatinya. Dan itu pertanda keras agar kutinggalkan saja Jogja, yang setelahnya sempat bikin aku eneg jika mendengar nama kota itu disebut siapa saja. Bukan itu saja tiap kali warna ijo warna bendera kebesaran pertanian berkibar, mendadak saja aku jadi sebal. Apa pasal? Karena warna itu mengingatkanku pada warna ijo lampu lalin pertanda siap jalan, yang sempat ia suarkan untukku ,yang bikin aku berpikir he is the one dan ternyata menyesatkan. Sialan!

Ah, itu dulu. Apa kabarnya kini ya? Dan gubraakz…baru mikirin lah kok ketemu dia di halte bis kota pas mau berangkat kerja. Sumpe lo, aku tercengang melihatnya. Dia nggak sehebat yang tersimpan di otak.

Tahun berapa sih ini ya? Kok penampilannya malah selusuh pria-pria jaman perang?

“ Kamu tinggal dimana?” pertanyaan super basi setelah basa-basi

“ Disini aja,” balasnya penuh misteri. “ Kamu kerja apa sekarang?”

Apa ya nama bidang yang kugeluti sekarang? Susah ngejelasinnya

“ Biotek,” jawabku singkat.

“ Apa sih biotek?”

Bujubunneeeeng…biotek enggak ngerti? Subhanallah, mati aku! Hari gini gak ngerti biotek, surat kabar banyak, televisi terbuka lebar, internet tinggal klik kok ya masih ada aja yang ketinggalan informasi.

“ Lah kamu sendiri kerja dimana?”

“ Disini aja,” jawabnya.

Sialan! Sok penuh misteri amat nih orang. Takut aku nyamperin rumahmu ya? Enggak lah yawww!

“ Oh disini? Di halte ini?” kataku asal.

Dia cengengesan. Dan iih…kok sambil liuran. Hooh! Liur! Itu lho cairan agak kental yang nongol dari sudut bibir manusia kalo lagi mupeng atau tidur nyenyak. Idiiih! Ku ucek-ucek lagi mata, tetep aja si liur ada. Dan ia malah mengusapnya pake tangannnya

Ampuun deh…masa sih dulu aku pernah termehe-mehe padanya? Gak percaya..gak percaya! Uh, andai saja aku jadi tangannya atau bagian tubuhnya yang mana aja aku pasti tengsin. Gimana enggak, kalo liur netes pas lagi di depan perempuan, bekas pacar pula. Yaa salam…Duh kenapa tadi enggak dandan habis-habisan ya? Coba aja ketemu dia pas aku lagi dandan ruaarrr biasa, nggak tahu deh bakalan lewat mana lagi itu liur netes meruah hingga jadi kolam.

“ Hah, dia suka kamu kali. Terpesona,” teman sekantorku ngakak dengar aku bercerita.

“ Iya kali ya.”

“ Dia pasti nyesel waktu itu nggak milih kamu aja.”

Bwahahahahahaha! Iya kali ya…apalagi kalo melihat bagaimana diriku sekarang. Well thanks Allah kok dulu Engkau membuatku berpisah dengannnya, pria yang tak punya ketetapan hati dan seringkali membuatku merana karena keberadaannya yang sulit terlacak, timbul tenggelam sulit dipegang.

Maafkan aku, Ya Allah, dulu sempat aku menyesal dan mengeluh padamu karena rasa sakit yang ditinggalkannya. Tahun berlalu dan hari berganti baru kini aku tahu jawaban pertanyaan mengapa Engkau tak mengijinkanku dekat dengannya…

Done, 290508, 15:35

Based on my daily funny story

Thanks to Anesa, Si Cirebon tea, thanks yah, Bu…

Sunday, May 25, 2008

SURAT CINTA UNTUK SUKRI, GITARIS AMATIR



Hey… belum juga aku mengerti

Apa yang sedang kurasakan

Tak seperti biasanya

Hey… mungkin semua karenamu

Sudah tak bisa kunikmati

Saat kau tak bersamaku

Seandainya saja bisa kukatakan

Jangan kau tinggalkan

Saat ini ku ragu

Bisakah kunikmati semua

tanpamu selamanya


Hey…pernah kukatakan dalam hati

Mencoba menikmati apa yang terjadi


Hey…ternyata sangat melelahkan

Harus kuhadapi kenyataan sendiri

tak bersamamu

Seandainya saja bisa kukatakan

Jangan kau tinggalkan

Saat ini kuragu bisakah kunikmati semua tanpamu

Selamanya

Berharap kuterbiasa sendiri menikmatinya

(Ipang and Sheila Marcia on Hey)


Jangan dengarkan lagu cinta itu, Kri. Baca saja surat-surat cinta yang menyejukkan jiwa, surat cinta-Nya yang mana saja, karena semua yang terangkai disana bukan hasil karya pujangga biasa yang menye-menye dan cenderung menyesatkan hati yang berduka. Resapilah perlahan, semoga kau temukan Polaris ditengah kelamnya malam, sebagai penunjuk jalan pengembara yang tengah kebingungan seperti dirimu sekarang.


Sesudahnya, ungkapkan saja rasa cinta itu pada-Nya. Tuntaskan tanpa ada yang perlu disembunyikan. Kau tahu, Ia satu-satunya yang takkan menolakmu meski kamu bukan siapa-siapa, hanya sebangsa manusia kerdil yang kekurangan segala-galanya.

Ia-lah teman sejati yang kau perlukan sekarang, bukan aku, dia atau lainnya. Karena bersama-Nya kau akan temukan kedamaian, mengadu padanya tanpa kesulitan atau rahasiamu akan terbongkar.

Meski begitu seringkali kita tak paham mengapa jika Ia cinta pada kita ia harus menguji kita dengan kesusahan? Mengapa jalan yang terlihat sudah lurus dan indah tiba-tiba saja dibelokkan? Mengapa ia tiba-tiba ia seolah tak rela mempertemukan jalan cinta yang telah kau bina sekian panjang? Ada apa ini?

Percayalah, Kri, jika sekarang engkau diuji oleh oleh rasa cinta yang menyusahkan akan kau temukan juga kebahagian saat waktunya tiba pada seseorang yang telah digariskan sebagai kekasihmu seperti yang tersebut di Lauhul Mahfudz. Ambillah pelajaran dari masa lalu, Kri, karena orang yang berbahagia adalah orang yang dapat mengambil pelajaran dari masa lalu yang telah dilewatinya.

Jangan beri aku tongkat, biarkan aku memerangi sendiri kesulitan yang menghadang. Aku takkan jadi dewasa bila kau terus mengacungkan tongkat itu padaku,” katamu saat kita bicara malam itu.

Sebagai saudara dan sahabat aku tahu, kamu benar (meski kadang ingin saja kuambil tongkat itu dan kupukulkan padamu agar kau sadar). Apapun yang kukatakan, apa yang kuungkapkan hanyalah bahan pertimbangan karena kamulah sang penentu kebijakan. Dan aku yakin kamu pasti punya banyak pertimbangan sebelum memutuskan sebuah perkara.



Dedicated to Sukri, Kriwil dan Tec

Saturday, May 10, 2008

TONGKAT MADURA MILIK MAYA

Photobucket

Aku dan Na langsung melongo begitu Maya menunjukkan Magic Stick yang baru ia beli dari e-bay.
“Masya Allah, beginian lu beli di e-bay? Gue yang gila atau elu yang crazy?” sembur Na tanpa tedeng aling-aling.
Maya nyengir kuda, sembari memasukkan tongkat ajaib itu dalam kotaknya.
“ Beginian mah banyak di Madura. Gaya lu! Sok-sok beli di e-bay segala!” Na geleng-geleng kepala.
“ Bukan gitu, aku malu kalo beli langsung. Makanya aku beli via e-bay,” bisik Maya dengan muka merah jambu.
Subhanallah, demi membela rasa malu untuk membeli sebuah tongkat sakti secara langsung Maya sampai buang duit di e-bay? Saya dan Na saling pandang. Ah tapi biarlah wong duitnya ini, batin saya.
“ Gak sih kenapa lu nekat beli itu tongkat itu? Bagusan juga tongkat punya kakek gue, lebih sakti, bisa buat nyambit anjing mpe kaing-kaing,” kata Na penasaran.
“ Demi suamiku, keutuhan rumah tanggaku,” lirih Maya menjawab Na dengan mata yang berkaca-kaca.
“ Lho kenapa sih, Ya? Ada apa? “ tanyaku sambil memegang tangan lentiknya yang terlihat sedikit gemetar.
Sunyi menghampar. Sesaat lamanya, Maya hanya terdiam sambil menarik nafas panjang.
“ Dia selingkuh, Vien, “ kata Maya pada akhirnya.“ Katanya aku ini terlalu becek…”
“ Terus nggak ada ojyek..cocok deh!” sahut Na gemas, hingga aku perlu menginjak kakinya agar ia diam saga.
“Aduh, apa sih?” Na mendelik. Aku tak kalah garang, dengan mata kokiku aku mempelototinya sembari memberi kode agar ia tutup mulutnya sekarang.
“ Gimana ceritanya sih?” tanyaku halus.
Maya mengusap airmatanya. Perlahan ia ceritakan bagaimana kondisi rumah tangganya sekarang. Percekcokan demi percekcokan mulai membayangi mahligai cinta yang telah mereka arungi 4 tahun ini karena munculnya perempuan ketiga yang lebih aduhai dalam urusan peraduan.
“ Jadi suami lu selingkuh karena katanya lo gak peret, gak rapet, gak kering dan terasa longgar? Oh modiar tuh orang! Belum pernah dia rasakan bogemku masuk ke rahang!” Na bangkit dan menggebrak meja kopi di hadapan kami.
“ Sudah…sudaaah…Kalo bogemmu menusuk rahangnya, sangat mungkin kau bikin dia mati tapi Maya bakal lebih susah lagi,” kataku seraya menarik jagoan ber-ban hitam karate itu untuk duduk kembali. “ Kamu pikir siapa yang susah kalo Tsanaa dan Alwa cari-cari ayahnya dimana?”

Tiga minggu kemudian, di sebuah kedai kopi, jam 12.15…
Aku dan Na sudah duduk di kedai kopi itu selama lima menit ketika Maya datang dengan mata yang sembab.
“ Kenapa, lu? Buruk amat tuh muka?” Na mengernyitkan muka.
Maya tak menyahuti celetukan Na. Ia terdiam di hadapan kami tanpa sepatah kata, sementara aku dan Na celingukan, tak tahu harus apa.
“ Gimana tuh tongkat sakti? Manjur gak?” tanya Na iseng saat Maya tak juga bicara.
Diluar dugaan Maya malah terisak-isak mendengar pertanyaan iseng Na.
“ Man…jur…” sambut Maya dengan terbata-bata.” Suamiku bilang you’re wonderful… “
“Tapi kok nangis? Kenapa?” tanyaku penasaran.
“ Hwaaaaa….karena selingkuhnya tak berhenti juga. Malah ada lagi yang baru, huhuhuhu…” sahut Maya ditengah derai tangisnya.

Oalah….Aku dan Na celangap tak percaya.

******************
“ Jadi demi suami Maya sampai beli tongkat madura segala, Vien? : )) “ Pepi cekakakan ketika aku ceritakan kisah Maya padanya, saat kami ketemu di YM.
“ Woi, kok cekakakan…gimana sih, Bu Dok? Ini serius…”
“ Bu Dok?”
“ Iya, Bu Dokter maksudnya…”
“ Sorry…Sorry… aku nggak niat menertawakan usaha Maya memperbaiki diri demi suami, tapi perkara beli tongkat madura di e-bay itu lho yang bikin geli.”
“ Hehehehe…asem kau! Eh iya , Bu Dokter, apa nggak wajar sih kalau kewanitaan jadi longgar karena factor usia dan melahirkan?”
“ Iya, kamu bener. Otot-otot kewanitaan bisa kendor dengan dua hal yang kau sebutkan. Tapi bukan berarti nggak bisa diusahakan. Kita masih bisa senam kegel biar itu otot kencang.”
“ Be-te-we, apa iya kalo pake tongkat madura bisa kembali perawan? Pake logika aja enggak mungkin deh, mana bisa toh kembali perawan gara-gara tongkat sakti? Eh tongkat madura…Kalo gitu enak dong, gak perlu vaginoplasty yang muahual ituh.”
“Hwahahahaha….embuh ya, enggak pernah pake. My hubby nggak pernah complain tuh. Fine ajaaah! Tapi mungkin maksudnya bukan secara harfiah kalee, Vien. Rasanya maybe.”
“ Lha iya, Bu Dokter, apa nggak bahaya to masukin benda asing ke kewanitaan? Bikin lecet misalnya atau infeksi karena tongkat maduranya jamuran akibat kelamaan disimpan gitu?”
“ Hwahahahahahaha….” Pepi nyekakak ndak karuan. Suaranya yang terdengar membahana di telinga terasa menyakitkan, saking kerasnya ia tertawa. Asem, dah.
“ Heh, serius nih.”
“ Hehehehehe… entah ya, Vien. Aku belum pernah baca penelitian soal tongkat madura dan lecet itu di sini, atau mungkin aku yang ketinggalan jaman kali? Tapi di luar negeri, di Afrika sana yang percaya mm…praktek Dry sex tuh, memang pernah diadakan penelitian kalo bahan-bahan yang dimasukkan ke kewanitaan bisa menimbulkan rasa sakit yang meningkat dan kemungkinan terjadinya infeksi karena gesekan yang mengakibatkan luka.”
“ Walaaah, kalo gitu mitos kewanitaan itu…hiks, mesti peret, rapet mesti diluruskan dong?”
“ :p… sebenarnya kalo kondisi kewanitaan terlalu peret tanpa cairan lubrikasi malah menyusahkan, Bu. Bisa menyakitkan si perempuan.”
“ Hihihihihi…jadi malu nih. Lha ya, Pep, apa mungkin pemikiran yang beredar di masyarakat kalo perempuan yang baik itu mesti mengabdi dan melayani suami, plus bisa memuaskannya lahir dan batin itu jadi pemicu usaha-usaha bikin rapet itu?”
“  …Bisa jadi Vien. Dengan dasar itu, nggak jarang orang jadi salah sasaran dengan nge-judge perempuanlah yang nggak bisa jaga diri ketika perkawinan mereka bermasalah karena hadirnya orang ketiga.”
“ Iya, bahkan aku pernah dengar ada seorang perempuan berkata ‘ salah dia gak bisa jaga suaminya sampai dia ngejar aku?’ pas makan siang.”
“ Baru-baru ini Vien, bahkan ada kasus seorang ibu yang sudah melakukan vaginoplasty tapi suaminya juga tetep dingin-dingin tambah dingin… Heheheheh kaya lagunya Hetty Koes Endang ajah ya? Ah padahal yah vaginoplasty kan bukan sebuah operasi sekedar buat nyenengin suami, kayaknya dia belum dapet info yang bener untuk apa vaginoplasty itu.”
“ Lho, kok sama dengan yang Maya alami ya? Berusaha keras nyenengin suami, mpe beli tongkat madura kok ya nggak ngefek apa-apa.”
“ Masalahnya sih aku rasa bukan pada tongkat madura atau vaginoplasty-nya tapi ada yang lebih dasar lagi. Nah itulah yang mesti dibenahi. Tapi ya justru ini yang sulit deh kayaknya...Perlu ke Pak Wimpie Pangkahila kali ya, buat konsultasi.”
“Whuff, betapa rumitnya perkawinan itu ya, Pep.”
“ Iya, Vien. Rumit, banyak hal yang mesti disesuaikan ketika kita memasuki gerbang pernikahan. Banyak hal yang bisa jadi biang kerok perpisahan ketika kita sulit mengkompromikan. Contohnya ya hubungan suami istri. Semoga aja kalo kamu nikah nanti, kamu temukan pria baik yang mengerti dan memahami kalau perkara keharmonisan rumah tangga itu bukan kewajiban wanita saja, tapi dua-duanya.”
“ Amiin, Bu Dok. Im out yah, ngantuks…”
“ Iya sana.”

****************
Jam 19:25, tengah mengaji di Al Mu’rod Baitul Munir…
“ Pernah dengan kalimat wanita itu diciptakan dari tulang rusuk pria? Bagaimana sih bentuk rusuk itu? Melengkungkan? Nah kalo kalian, pria…mencoba meluruskan rusuk itu dengan kekerasan hasilnya si rusuk malah bisa patah. Karena itu bimbinglah istrimu dengan lembut,” kata Ustadz Din, ketika menerangkan bab pernikahan dalam Kitab Nurul Qolbi.
“ Sudah, kita akhiri dulu pelajarannya sampai disini, ya…Wassalammualaikum,” beliau menutup pelajaran lalu berdiri meninggalkan ruangan.
Tepat saat itu sebuah ponsel berdering lirih, kulihat sebuah sms masuk.

Eh, Vien dimana lu? Aku telfon dari tadi nggak nyaut…tahu nggak sih nasib tongkat madura, Maya? Dia buang itu tongkat sakti itu ke kali sehabis pulang ngantor sore tadi

Sender : Na

“Lagi ngaji, masa nggak apa juga kebiasaanku, Na. Si tongkat dibuang? Wah eman-eman, padahal belinya mahal deh. Coba buat aku aja kan lebih berguna,”tulisku cepat. Message sent.

Hwaah? Buat apa lu? Pacar nggak punya, suami nggak ada buat apaaan? Edian lu! Jangan ngeres-ngeres tuh otak.”

Sender : Na

“ Lho sapa yang mo make? Buat ngepel, lumayan kan bisa buat ngeringin lantai yang becek…” balasku lagi.

Hahahahahahahah…Edian!
*ketawa mpe guling-gulingan

sender :Na

Ya Allah, mengaca dari apa yang dialami Maya ternyata pernikahan itu tidak gampang ya? Karena inikah kau belum mempertemukanku dengan jodoh hamba ya, Allah, agar hamba belajar, agar hamba mengerti bahwa menikah itu juga pakai ilmu dan bukan semata karena nafsu? Ya Allah, semoga ketika saatnya tiba, dan kau pertemukan aku dengan pria yang menjadi jodoh hamba ya Allah, ia adalah pria yang pengertian, yang mengerti bahwa keharmonisan rumah tangga itu adalah tanggung jawab berdua, bisikku sembari mengemasi buku-buku yang tersebar di meja.

My story, Done, 10 Mei 2008. 10:32 am

Inspired by Mbok Ivit’s story dan obrolan enggak jelas di luar


Sunday, May 4, 2008

MIYABI OH MIYABI

Apa sih Miyabi? Apakah ia sejenis mie berkuah kental dengan topping ayam

Photobucket

ataukah tokoh kartun jepang terkenal?

Photobucket


Ternyata bukan. Berdasarkan telusuran ternyata Miyabi adalah penjual mie terkenal (of course Mie yabi) dari Jepang yang doyan pake baju unik, semacam kain segitiga yang nangkring di pinggang dan dadanya sementara udara Jepang dinginnya ruaaaarrr biasa dibanding Indonesia. Nggak percaya? Terbang aja kesana dan lihat buktinya.

Bukan cuma itu, Neng satu ini juga terkenal sebagai bintang pelem bergenre huh hah, yang bisa bikin orang keringetan dan mendesis kepedesan saat pelemnya diputar. Berikut ini adalah dua pelem yang pernah ia mainkan, yang sempat saya catet dari situs Maria Ohzahwat fans club- yang kebanyakan didasarkan pada pengalamannya sebagai penjual mie :
- Episode II : Maria Ozawa, Miyabi Very Hot Beauty Gang Bang
( Mie Enak panas dari Gang Bang)
- Maria Ozawa - Miyabi Uncensored
(Mie Yabi nggak disensor alias plain aja, disajikan langsung tanpa bumbu apapun juga)

By the way, tahu nggak sih saya seperti apa dia? Wahahahaha....enggak blasss! Maklum saya dapat info tentang Neng Miyabi gara-gara kesasar saat lagi googling tentang AIDS, Seks Bebas, Penyakit Kelamin dan Fotografi via ponsel tua saya yang nggak bisa lihat gambar apa-apa kecuali artikel saja. Jadi jangan khawatir jika anda menggunakan ponsel saya untuk browsing dijamin nggak bakal bisa download gambar seru karena dia akan berteriak ," File tooooo Laaargeee!!"

" Byuh, lha cakep gini, badannya bagus lagi. Siapa yang nggak berfantasi tinggi kalo lihat tubuh seperti ini, " batin saya, yang kemudian disambung dengan ," Whuff, betapa Allah telah menciptakan sampeyan keindahan dalam diri sampeyan, Mbak. Ndak eman-eman to body bagus digelar-gelar?"

Lha iya, enak gak sih jadi Miyabi? Bahagiakah ia dengan segala yang ia jalani? Tiba-tiba pikiran itu melintas saat saya lagi asyik browsing tentang ratu nefertiti.

Enak sih kalo dilihat dari berapa besar gaji yang ia dapat dari profesi yang ia jalani. coba bayangkan apa yang bisa dilakukan dengan uang 8000 dolar. Woooh beli es dawet sudah dapat sekolam tuh!
Tapi nggak semudah itu jadi Neng Miyabi. Persaingan dunia perfilman huh hah ketat sekali, dia harus terus bikin inovasi biar nggak basi meski ia sudah menguasai 48 gaya meramu mie nan seksi seperti yang ia akui saat diwawancarai. Belum lagi saingan yang bermunculan bak jamur di musim hujan. Apa iya selamanya bisa menggantungkan diri dalam profesi ini jika usia beranjak tua dan tubuh tak lagi muda? Bisa ngesot dijalan saat renta kalau nggak rajin nabung niih...

Gimana dengan dosa? Aduuuh, nggak usah dibahas lagi. Wong misuh aja dosa apalagi main pelem begini, ya to? Lagipula dia pasti sudah lebih tau soal ini.

Gimana dengan AIDS? Berdasarkan fakta, pekerjaan yang ia lakoni memang beresiko tinggi. Ingat nggak kasus pemain pelem berkenal dari luar negeri (amerika kayaknya) yang terkena AIDS meski sudah berhati-hati dan rajin melakukan tes HIV beberapa tahun lalu? Nah inipun bisa terjadi pada Neng Miyabi. Taruhlah ia nggak terjangkit HIV tapi gimana dengan lawan mainnya? Meski dokter langganannya kemudian mengatakan " Ok deh, Neng... tancap ajah! Hasil test HIV lawan mainmu negatif neeh.." bukan berarti dia nggak nyimpan virus ini lho. Bisa jadi hasil tes tersebut negatif karena si pengidap HIV masih dalam masa Window Periode. Gimana kalo pake kondom? Hehehehe, nggak ada yang jamin kalo make kondom lolos dari penyakit gaswat ini, so sorry kondom kan bisa bocor juga.

How about her social life? Ditinggalkan teman dan dijauhi keluarga adalah resiko yang ia terima karena memilih profesi ini. Keluar apartemen untuk jalan-jalan juga bukan hal yang mudah, karena ditakutkan banyak fans (terutama pria) yang akan menyerbunya.

Apa dia nggak kepikiran untuk berhenti jadi tukang main pelem bergenre huh hah?
Sampai saat ini sih belum, malah denger-denger ia pindah ke pelem huh hah yang lebih hardcore ( hard = keras, core= semen padat, jadi hardcore ini pelem tentang bikin lantai : p)

Jika dia insyaf apa yang akan terjadi?
Banyak yang memble nunggu pelemnya muncul di internet sambil membahasnya di kaskus dengan topik "insyaf atau mati!"

Andai dia insyaf terus mutusin nikah dengan pria Indonesia pertama yang ia temui gimana?
Durian runtuh langsung ke kepala tuh!
Duriannya mah enak, tapi kalo jatuhnya dikepala silahkan bayangkan betapa sakitnya. Jadi nggak bisa membayangkan what will happen kalo ada seorang pria yang nyodorin dia sebagai pasangannya di hadapan ortu. Its oke jika tak tahu sejarahnya, tapi kalo tahu...wuuu, acara timpuk sandal masal pun terjadi.
itu belum apa-apa. Masih ada golongan sakit hati yang nggak bakal berhenti mengacaukan hidupmu karena bisa memiliki sang putri atau tetangga nyinyir yang terus menerus membicarakan masa lalunya. Uh, betapa tidak menyenangkan jika tiap kali kau buka pintu banyak massa yang nongol disitu. Mo nyewa bodyguard? Bisa sih, tapi apes aja kalo dia terpesona dengan dia juga. Lha terus gimana? Mosok harus memberlakukan pemakaian celana bergembok karena ini

Well that's all about Miyabi, a young geourgeous women yang bikin saya mikir betapa berat jadi dirinya. Saya nggak yakin bisa menikmati hidup dengan nyaman jika mengalami apa yang dia alami kini. Saya memang tak punya 8000 dolar, apartemen sewaan seharta 16 jeti sebulan atau terkenal tapi saya punya apa yang dia tak punya. Whats that? Teman dan keluarga yang mencintai saya (ge-er ya?) dan kebebasan berlari di alam bebas di dunia saya yang biasa.


pic :http://www.resepmasakanku.com/
and anime wallpaper