Lama ya, kita nggak bicara panjang lebar, sejak kamu punya pacar. Jujur aku merasa kehilanganmu akhir-akhir ini, ya seeh…lha wong waktumu lebih banyak untuknya bukan untukku yang lutu ini.
Hello, Kri? Kenapa mukamu manyun beraatzz kayak orang gagal buang hajat? Walaah, ada masalah dengan cintamu yah.
Memang Kri, hubungan dari temen jadi demen itu kalo gagal bisa runyam. Ketika sebagai teman kita bisa sepaham seringkali kita gagal menyatukan visi saat jadi pacar.
Pertengkaran demi pertengkaran karena perbedaan pola pikir dan cara pandang sampai kecemburuannya yang datang dari sepotong sms bernada biasa telah membuat mukamu jadi rusuh tak menyenangkan.
Aku yakin kalau sms yang membuatnya cemburu itu bukan dari aku (hehehe), kurasa sih itu dari cewek lain yang pernah naksir kamu. Kalau sampai aku yang bikin dia cemburu, wooo bakal sial tujuh turunan tuh cewek gara-gara kutukanku (nenek sihir kalee ya?). Bercanda ding…
Jika aku menempatkan diri sebagai pacarmu, Kri, aku tahu betul kalau dia tak ingin ada saingan dihatimu. Meski dia sadar perempuan itu masa lalu, nggak lagi berarti bagimu, tapi tetap saja cemburu itu mengharu biru.
Pernah, Kri, suatu hari aku membaca blog seorang perempuan, postingan-nya yang bernada keras pada perempuan lain yang entah siapa dia, membuatku berpikir kalau aku jadi dia pasti aku juga akan melakukan hal yang sama. Kalau perlu aku jaga pasanganku pake meriam biar yang perempuan yang ngelirik pada ketakuan. Hehehehehe…..
Tapi kalau aku jadi kamu, Kri, aku juga tahu kalau kamu nggak bermaksud apa-apa hari itu. Lah, apa sih susahnya balas sms seorang teman lama. Wong ya sms itu sms biasa, nggak ada apa-apanya, apalagi pake kalimat romantis segala. Tapi masalahnya jaman dulu dia pernah suka kamu, makanya kekasihnya sampai perlu nyanyi , " aku jadi cemburu melihatmu terhanyut larut dalam duniamuuuu..."
Ngomong-ngomong itu mengingatkanku saat seorang teman lama harus ganti nomer gara-gara sms seorang perempuan membuat istrinya marah besar dan bertanya-tanya ,” Bang sms siapa ini Bang, Bang pesannya pake sayang-sayang…”
Selanjutnya? Ya jelas perang tak terelakkan. Hiks, bisa dibayangkan betapa apesnya dia kan kalau piring terbang ikut melayang to?
Tapi yang lebih apes lagi ya Cece, gara-gara salah kirim sms dia kena damprat istri kawannya. Memang isi sms itu hanya sekedar tanya kabar, tapi dasar hati lagi cemburu mana bisa dilawan. Akhirnya ketika kebenaran terbuka, terpaksa dengan kelicutan istri yang cemburu tadi minta maaf. Walah!
Yang lain, Kri, malah lebih parah. Demi menjaga hati istri yang rasa cemburunya luar biasa ia harus bersiasat dengan menyembunyikan setiap nama kolega perempuan jadi nama laki-laki. Habis gimana lagi, ketimbang disewoti setiap hari? Hm, white lies tuh , Kri…
Hmh, Kri…Kri…Semangat, Kri! Terus terang kejadian yang menimpamu membuatku belajar bahwa berteman dengan pria dengan aman itu tidak gampang. Tanpa sadar sms biasa yang kita kirimkan untuk seorang kawan malah bisa menjadi awal sebuah bencana. Lalu aku? Pernahkah tanpa sadar aku melakukan kesalahan yang sama? Entahlah. Jika pernah maka kurasa aku harus meminta maaf secara terbuka pada mereka, kawan-kawanku sayang.
Oya, Kri. Jika kamu mau berbincang kamu tahu kemana harus datang (tentu saja dengan muka yang adem dan nafas naga api yang sudah hilang).
Terakhir aku juga mau protes padamu, Kri. Apa sih yang kamu makan akhir-akhir ini hingga kamu jadi kasar sekali? Jamu galian kabel kali ya? Sadar nggak sih kalau kamu jadi segitu menyebalkannya? Sibuk ya sibuk, stress ya stress tapi jangan gitu dong, Kri! Plis deh…
Salam