BLOG : MEDIA BARU YANG BISA MENGGIGIT?
Nila Tanzil, blogger Indonesia, mampu membuat dua orang Menteri Negara Malaysia seolah kebakaran jenggot hingga salah seorang dari mereka yaitu Tunku Adnan (Tourism Minister) mengeluarkan statement di media bahwa kebanyakan blogger adalah pembohong, 10000 tidak bekerja alias pengangguran, dan 8000 diantaranya adalah perempuan dan kemudian justru jadi bumerang baginya. Lho ?
Mendadak saya jadi berandai-andai,jika kita umpamakan dua Menteri tersebut mewakili produsen kacang maka Nila Tanzil adalah konsumen yang kebetulan diundang untuk mencicipi produk mereka yang telah dikemas bagus dengan strategi pemasaran yang jitu. Meski begitu rupanya ada saja konsumen yang tak merasa puas dengan rasa si kacang, seperti yang dirasakan Nila Tanzil hari itu. Menurutnya ada sedikit rasa aneh yang mengganggu kenyamanannya menikmati si kacang. Tapi wajar bukan jika seorang konsumen komplain, coba saja kita tengok dari sekian banyak produk yang beredar adakah yang disukai 100% oleh konsumennya? Saya rasa tidak ada. Masalahnya komplain itu dipajang di media yang mudah di akses oleh beribu-ribu orang, apalagi kalau tidak via blog yang dikelolanya http://www.nilatanzil.blogspot.com/ or http://maverickid.blogspot.com/
Nah dari situlah masalahnya jadi besar dan menjadi polemik bukan saja di kalangan blogger tapi juga sampai dibahas di koran nasional Malaysia segala.
Lantas bagaimana dengan blog yang kita kelola? Dari sejak awal ngeblog sampai sekarang saya sudah mendapati dua orang sahabat yang dikirimi kripik (=kritik) pedas karena tulisan di blognya. Kedua orang ini hanya mencoba jujur dengan perasaanya, menuliskan sesuatu yang dianggapnya biasa tapi begitu dibaca orang, ada sejumlah orang yang merasa tulisan itu tak seharusnya ditayangkan. Sementara saya sendiri pernah mendapat sms bernada protes dari seorang sahabat karena katanya tulisan saya tentang jojoba mirip dengan kisahnya. Walah…
Mendadak saya ingat ada seorang teman blog yang menuliskan komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu bahwa
At 6:31 AM, tukang nggedeblues
nulis di blog, tanggung jawabnya balik ke si penulis. jadi harus siap dengan komentar setuju, tidak setuju atau sepaham dan tidak sepaham. namanya manusia, isi otak kan beda-beda, komentarnya juga beda-beda. ada yang setuju, ada yang kagak. betul?
Benar apa katanya. Saat kita menulis di blog rasanya kita juga harus mulai menyadari bahwa blog yang kita kelola bukan lagi milik pribadi jika sudah dinikmati banyak orang. Kita harus mulai sadar bahwa menulis di blog berpotensi menimbulkan polemik bila ada pihak-pihak yang merasa tergigit oleh tulisan kita. Lantas bagaimana baiknya dengan pihak-pihak yang merasa tergigit ini menanggapi serangkaian uneg-uneg si blogger, perlukah hak jawab seperti yang dilakukan jika suatu pihak merasa informasi yang di siarkan via media biasa (Koran, televisi, radio) tidak benar?
Jadi bagaimana sih etika menulis di blog itu? Adakah yang bisa menjawabnya?
Rasa-rasanya saya harus mulai memikirkan blog nggak penting milik saya deh, apa benar sederet tulisan yang telah saya buat tidak berbau misteri alias berisi unsur sara atau info yang tak benar. Waduh kok jadi ngeri ya nulis di blog………
Nila Tanzil, blogger Indonesia, mampu membuat dua orang Menteri Negara Malaysia seolah kebakaran jenggot hingga salah seorang dari mereka yaitu Tunku Adnan (Tourism Minister) mengeluarkan statement di media bahwa kebanyakan blogger adalah pembohong, 10000 tidak bekerja alias pengangguran, dan 8000 diantaranya adalah perempuan dan kemudian justru jadi bumerang baginya. Lho ?
Mendadak saya jadi berandai-andai,jika kita umpamakan dua Menteri tersebut mewakili produsen kacang maka Nila Tanzil adalah konsumen yang kebetulan diundang untuk mencicipi produk mereka yang telah dikemas bagus dengan strategi pemasaran yang jitu. Meski begitu rupanya ada saja konsumen yang tak merasa puas dengan rasa si kacang, seperti yang dirasakan Nila Tanzil hari itu. Menurutnya ada sedikit rasa aneh yang mengganggu kenyamanannya menikmati si kacang. Tapi wajar bukan jika seorang konsumen komplain, coba saja kita tengok dari sekian banyak produk yang beredar adakah yang disukai 100% oleh konsumennya? Saya rasa tidak ada. Masalahnya komplain itu dipajang di media yang mudah di akses oleh beribu-ribu orang, apalagi kalau tidak via blog yang dikelolanya http://www.nilatanzil.blogspot.com/ or http://maverickid.blogspot.com/
Nah dari situlah masalahnya jadi besar dan menjadi polemik bukan saja di kalangan blogger tapi juga sampai dibahas di koran nasional Malaysia segala.
Lantas bagaimana dengan blog yang kita kelola? Dari sejak awal ngeblog sampai sekarang saya sudah mendapati dua orang sahabat yang dikirimi kripik (=kritik) pedas karena tulisan di blognya. Kedua orang ini hanya mencoba jujur dengan perasaanya, menuliskan sesuatu yang dianggapnya biasa tapi begitu dibaca orang, ada sejumlah orang yang merasa tulisan itu tak seharusnya ditayangkan. Sementara saya sendiri pernah mendapat sms bernada protes dari seorang sahabat karena katanya tulisan saya tentang jojoba mirip dengan kisahnya. Walah…
Mendadak saya ingat ada seorang teman blog yang menuliskan komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu bahwa
At 6:31 AM, tukang nggedeblues
nulis di blog, tanggung jawabnya balik ke si penulis. jadi harus siap dengan komentar setuju, tidak setuju atau sepaham dan tidak sepaham. namanya manusia, isi otak kan beda-beda, komentarnya juga beda-beda. ada yang setuju, ada yang kagak. betul?
Benar apa katanya. Saat kita menulis di blog rasanya kita juga harus mulai menyadari bahwa blog yang kita kelola bukan lagi milik pribadi jika sudah dinikmati banyak orang. Kita harus mulai sadar bahwa menulis di blog berpotensi menimbulkan polemik bila ada pihak-pihak yang merasa tergigit oleh tulisan kita. Lantas bagaimana baiknya dengan pihak-pihak yang merasa tergigit ini menanggapi serangkaian uneg-uneg si blogger, perlukah hak jawab seperti yang dilakukan jika suatu pihak merasa informasi yang di siarkan via media biasa (Koran, televisi, radio) tidak benar?
Jadi bagaimana sih etika menulis di blog itu? Adakah yang bisa menjawabnya?
Rasa-rasanya saya harus mulai memikirkan blog nggak penting milik saya deh, apa benar sederet tulisan yang telah saya buat tidak berbau misteri alias berisi unsur sara atau info yang tak benar. Waduh kok jadi ngeri ya nulis di blog………
No comments:
Post a Comment