Saat itu bis penuh sesak, Ping. Pengap, bau menyengat datang dari mana-mana, bocah-bocah kecil menangis bersahutan ditingkahi suara ayam yang merasa kebebasannya dirampas dalam sebuah tas anyaman daun kelapa. Aduuh, perut ini sudah bolak-balik mengirim tanda untuk memuntahkan lahar, saat bau kentut menyebar tak terbendung. Semua orang langsung terserang panik, saling tatap dengan curiga, sambil menutup hidung rapat-rapat. Tak terkecuali aku yang terus saja mengumpat. Sapi! Nggak sopan amat! Untunglah, Ping, lama-lama aku terlelap jadi tak terlalu peduli pada sekeliling lagi. Tapi jangan salah sebagai antisipasi kututup hidungku dengan selembar tissue wangi, agar bau-bau asing tak mengusik hidungku, apalagi hingga mengganggu kenyenyakan tidurku.
Tiba-tiba ditengah waktu tidur itu, Ping, aku merasa sebuah benda asing menyentuh-nyentuh sikuku. Mulanya aku cuek saja, kupikir wajar saja bila dalam kondisi sesak seseorang terdorong dan menyenggolku. Namun semakin lama gesekan itu kian menjadi, aku yang tengah bermimpi pun berusaha membuka mata seraya merubah posisi. Tapi apa yang terjadi, Ping…Aku langsung terkejut melihat mimik pria itu. Ia terlihat melek merem saat itunya menggesek lenganku. Anjriit! Kura-kura!! Singa laut!!Daan…
“Jangkrik!!” umpatku mengagetkan seluruh penumpang. Tanpa basa-basi aku langsung mengadu pada kondekturnya sementara pria tadi merah padam karena malu. Sejurus kemudian ia menghilang, Ping, menyembunyikan diri di balik orang-orang lain yang berdiri, meninggalkan aku yang terus waspada pada pergerakan-pergerakan aneh lain. Aduuuh, Ping, sial banget aku hari itu.
Done; 190207, 15.18
PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)
No comments:
Post a Comment