Nggak pake tiup lilin atau kue tart besar. Yang ada cuma pelukan, cipika-cipiki kecil dan ucapan selamat dari anggota keluarga rumah hijau nomer 93.Nggak ada yang terlalu istimewa jika hari itu tiba, semua hanya akan berlalu seperti hari-hari biasa lainnya.“Kamu lahir Selasa Kliwon, sekian (juta) tahun lalu subuh hari. Anggara kasih, begitu orang menyebut hari lahirmu, konon katanya orang yang lahir hari itu akan dikasihi banyak orang,” cerita emaknya, yang seringkali dikira kakaknya karena masih kelihatan muda di usia tuanya.
Si empunya 19 Juli melongo ,” Holoooh masa to? Kalo iya kenapa nggak ada yang pada terpesona waktu aku lewat di depan mereka. Buktinya kita masih jomblo ajah!”
Pek buk glodak!
Langsung saja bidadari mungil jelmaan hati kecil, yang ia dipanggilnya “ Ngel’ berujar gemas ,” Dodol kok dipiara! Dikasihi maksudnya bukan gitu kali, secara universal bukan melulu soal asmara. Piye to kamu ini?”
“Oooh…” Si Empunya 19 Juli manggut-manggut nggak ngerti.
“ Sudah nyangkut?” Ngel mengetuk-ngetuk kepala Si 19 Juli.” Jangan tulalit napa. Kamu pake kartu apa to nggak susah nyantolnya…”
“Mentari, 081 5594 18….”
“ Weis! Dasar tulalit! Maksudku bukan ituh! Itu sindiran buatmu yang mikirnya kependekan, tahu?! By the way, apa yang kamu pelajari dari hidupmu akhir-akhir ini?” suasana mendadak serius, Ngel menatapnya tajam (setajam silet…)
“ C-I-N-T-A.”
Bidadari jelmaan hati celangap. Ampuuun neek, kutu satu ini bicara cinta. Coba, apa sih yang mau dibicarakannya?
“Berdasarkan kisah nyata, Cinta itu laksana JELANGKUNG! Datang tak diundang, pergi tak diantar, diusir malah bersemayam. Dan yang lebih penting dia itu butuh tumbal, gimana enggak kalau karena cinta manusia jadi lebih edan? Itulah yang kusaksikan dari Kridut (Kriwil Dangdut), ketika ia berkata’
“ Jika saya tak bahagia (means memilikinya), gimana bisa aku membahagiakan ortu saya?”
“ Egois! Sedangkal inikah arti bahagia bagi para pecinta? Hanya akan bahagia jika memiliki kekasihnya tak peduli bagaimana perasaan orang-orang terdekatnya? Yang mencintai dia lebih dari 20 tahunan hidupnya di dunia!” gerutuku waktu itu sambil berharap bias nyiram air sekolam dikepalanya yang ngepul kepanasan.Tapi untunglah Ngel, aku masih sadar aku belum tentu bersikap bijak saat ketiban cinta sendiri.”
“ Cuma itu?”
“ Ya ndak to, above all aku bahagia.dengan apa yang kumiliki sekarang. Sehat, ndak punya utang, dicintai keluarga, punya teman-teman luar biasa yang sering tiba-tiba muncul dengan cerita-cerita uniknya tentang cinta mpe nangis segala, gaji naik biar sedikit, dan segudang mimpi yang bikin dunia ini lebih penuh warna. Tuhan begitu baik meski kadang aku menggerutu karena ia memberi hal yang kuminta pada lainnya. Hiks kurang ajar ya?”
“ Soulmate?”
“ Oh pacar dunia akhirat gituh? Yaeelaah, masih juga Inuyasha yang tercinta…meski dia tetap sibuk ngejar ngejar Kikyo nun jauh di dunia arwahnya. Capek memang mengikutinya, tapi seyakin Arai-nya Andrea Hirata aku berkata – Ibarat melempat Lumpur ke tembok itu….Lumpur itu akan membekas disana, apa pun yang kulakukan, walaupun ditolaknya mentah-mentah, akan membekas di hatinya. Hebat kan aku?”
Ngel garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Beuuuuh! Si Kutu nggaya, sok berfilosofi segala.
“ Iya siiih, aku tahu aku nggak punya bola empat arwah yang bisa bikin itu siluman bertekuk lutut, tapi kan aku punya senjata andalan. Tuhan, Ngel, Tuhan. Aku minta saja langsung pada-Nya agar Inuyasha jadi milikku. Tapi kalau Inuyasha masih angot juga, aku punya cadangan Kenshin Himura kok. Meski kayaknya susah juga kalo harus bersaing dengan Kaori….”
“ 19 Juliiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!! Kamu ini manusia apa sejenis tokoh manga?! Anjriitt, naksir kok tokoh-tokoh anime yang gak nyata! RSJ Lawang pliiiss, ini ada pasien gila number one yang perlu ditangani!!” Ngel melotot kesal dengan ubun-ubun mengepul penuh asap.
Hihihihihi…19 Juli terkikik geli.
“ Oh ya yang terakhir, Ngel. Aku Cuma mau bilang kalau Hidup Itu Laksana Merajut, butuh kesabaran jika ingin mewujudkan sebuah harapan. Ada kalanya rajutan harus dibongkar, mulai lagi dari awal, merangkainya pelan hingga terjalin seperti yang diinginkan.”
“KUTUUUU! OMONGMU TU, MELEBIHI GUNUNG SEMERU!”
“ Last time, Ngel. Aku punya lagu untukmu, sebagai hadiah karena mau menemaniku si 19 Juli selama ini. Btw kalo ogah denger syairnya yang menye-menye dengerin aja suara denting gitarnya. Dijamin oke punya!” 19 Juli meraih gitar akustik disebelahnya, gitar yang dibeli seharga 200 rebu oleh bapaknya bertahun-tahun lalu.
CEMBURU (by SANDY)
[intro] Bm F#/A# A G F#
Bm F#/A# A G F#
Bm
Ku lelah
F#/A# A
terus menjadi
G
seseorang yang selalu
E/G# F#
ada untukmu
Bm
Ku ingin
F#/A# A
hubungan lebih
G
yang kau rasakan padanya
E/G# F#
kuinginkan juga
Cm G# A#/B A#
Ku cemburu
G# F/A G
bila kau dengannya
Cm G# A#/B A#
Ku cemburu
G#
karena kau adalah sebagian
F/A G
dari hatiku
Bm F#/A# A G F#
Bm
Lamanya
F#/A# A
kesetiaanku
G
menjadi pendengarmu dan
E/G# F#
penjaga hatimu
Bm
Ku inginkan
F#/A# A
hubungan yang lebih dari dia
G E/G# F#
Tahukah kau aku menderita demi cinta
Cm G# A#/B A#
Ku cemburu
G# F/A G
bila kau dengannya
Cm G# A#
Ku cemburu
G#
bila kau dengannya dan aku
F/A G
harus melihatnya
Cm G# A#
Ku cemburu
G# F/A G
karena kau adalah sebagian dari hatiku
Dm A# C/C# C A# A# A
Cm G# A#/B A#
Ku cemburu
G# F/A G
karena kau adalah sebagian dari hatiku
[coda] Bm F#/A# A G F#
“KUTU KUPRET! PERMAINAN GITARMU BELEPOTAN NGGAK JELAS MAIN APAAN! MINGGAT SANA SEBELUM AKU GETHOK PAKE GITAR! ARRGGGH!”
19 Juli terkikik geli, menyadari kalau permainan gitarnya takkan membuat telinga manapun ikhlas mendengarkan, karena ia baru belajar main gitar dua hari sebelum lagu cemburu diperdengarkan.
No comments:
Post a Comment