Wednesday, September 27, 2006

BESAR PASAK DARIPADA TIANG NEEH...

Wah puasa memang selalu ditunggu ya? Ibu-ibu pun mendadak jadi lebih sibuk menyiapkan berbagai makanan untuk berbuka dan sahur. Tapi buntutnya mereka saling curhat dan berbisik,"Wah belanjaanku kok meningkat pesat ya? Kalau gini bisa tekor uang belanja?"

Hehehe...Kok bisa gitu? Sekarang mari kita berhitung. Anggap saja belanja harian membutuhkan dana 10.000, maka 10.000x30 = 300.000. Jika dianggap selama bulan puasa ibu-ibu rajin menyediakan makanan pembuka seperti es atau kolak maka tentu saja ada dana lain untuk membeli bahan-bahannya. Nah untuk ini anggap saja mereka butuh dana sebanyak 5000, jika 5000x30= 150.000. Hey, cukup besar juga dana tambahan yang dibutuhkan ibu untuk menyenangkan perut kita? Padahal dana dari ayah tetap, hmm kalau terus-menerus tekor ya bisa botak kepala dong..Lantas pertanyaannya adalah bagaimana beliau-beliau menyiasatinya? wizz hebat banget nih para bunda...

Tapi seorang teman juga ikut pusing gara-gara kantongnya menipis drastis. Lho masa sih orang sekeren itu, yang kemana-mana bawa mobil, nenteng-nenteng laptop serta hp oke duitnya menipis? Meski ada kartu kredit, kalau ingin makan di Warung Kita mau gesek dimana? Lalu apakah dia juga termasuk golongan ibu-ibu itu? Hahahaha...bukan!
Dia cuma seorang calon pengantin pria yang tengah rajin menabung demi suksesnya pesta pernikahan tahun depan. Eh alah...kukira..

Kembali kepada topik kehebatan para bunda menyiasati pos belanja rasanya kita harus memberi acungan jempol pada mereka. Empat jempol malah. Coba bayangkan betapa susahnya mengatur keuangan ditengah harga-harga sembako yang melangit dan keinginan untuk menyenangkan semua anggota keluarganya saat Ramadhan.Hm...

Thursday, September 21, 2006

SELAMAT PUASA ....

Hehehehe, sudah tiba ya bulan ramadhan. Ck, kok jadi ingat jaman kost baheula ya...Sebagai mahasiswa yang orang tuanya tidak kaya, kirimanku jelas biasa. Kadang mpe bingung ngatur gimana caranya agar duitnya pas untuk makan, tugas kuliah yang numpuk, 'n kesenanganku membaca komik serta novel. Tapi karena bisa masak sendiri aku jadi lebih bisa ngirit. Meski begitu usaha itu kadang nggak cukup. Jalan lain yang bisa dilakukan biar irit ya memangkas jatah makan, dari 3 jadi 2 kali. Nah masalahnya aku gak kuat soal tahan menahan gak makan, akhirnya dengan tujuan sama aku melakukan puasa. Tau kenapa? Karena puasa itu kan ada niatnya, kalo gagal malu dong ya. Itu deh sebabnya aku lebih tahan puasa (wah, cik sombongnya!)

Karena lumayan sering puasa akhirnya jadi banyak teman kost yang bertanya dari mulai kenapa, mengapa, tujuannya apa, sampai hari apa. Lho memangnya puasa mesti senin kamis saja? Hehehe...Waduh aku jadi bingung jawabnya. Mau bilang terus terang karena masalah finansial, lha kan yang mengalami bukan aku saja. Sementara kalau berkata karena Allah Ta'ala aku takut ayam tetangga berkokok tak sewajarnya. Iya dong, lah wong niatku puasa didorong dari keinginan untuk menstabilkan masalah finansial saja. Akhirnya sambil cengar-cengir aku menjawab biar kelihatan cakep, so banyak cowok yang mengejar. Alhasil teman-teman banyak yang sewot. Hehehehe...maaf it was only joking, soalnya kalau cerita kondisi sebenarnya ya buat apa?

Jujur sih, sebagai manusia kita lebih bisa berlaku prihatin di rantau orang. Begitu juga aku. Maklum kalau di rantau orang kita tak bisa mengandalkan orang, kepada siapa kita bisa sambat (=berkeluh kesah) banyak-banyak kalau tidak kepada Allah. Nah sekarang ketika berada di rumah sholat aja secepat kilah ala hafalan, sholat malem sering kelewatan saking enaknya ngiler. Baca Al Qur'an kayak dikejar setan, nendang pagar, nggak karuan...Bandel banget ya?

By the way, selamat beribadah puasa teman-teman semua. Semoga amal ibadah di bulan ini menambah panjang daftar kebaikan untuk akhirat kelak, yah tentu saja dengan catatan kalau diterima hahahahaha......Mohon maaf bila dalam komenku atau tulisanku menyinggung kalian. Ciao....

Monday, September 18, 2006

LUCUNYA ANAK-ANAK


Hehehe, kemarin ada kejadian lucu deh di kantor. Seorang teman kerja cerita tentang putrinya. Umur Putrinya sekitar 6atau 7 tahun, jadi pantas kan kalau dia mulai menginginkan punya adik. Ndilalah suatu hari dia nonton berita teve tentang seorang korban perkosaan yang kemudian hamil dan punya anak. Entah karena ingin punya anak atau karena sebab lain, dengan polos si putri berkata," Bu, bisa gak punya adik kalau ayah memperkosa ibu?"
Huahahaaha, aku dan Mbak Nur kontan terpingkal-pingkal sementara Bapaknya terbahak-bahak kegelian.Aku nggak bisa bayangin gimana wajah sang bunda waktu itu. Barangkali pucat plus bingung kali ye menghadapi pertanyaan cerdas putrinya itu..Oalah nak, nak.. gimana sih kok mpe gitu .

Aku jadi ingat ketika kutanya apa pacar itu pada Sania (yang wajahnya nampang itu lho). "Pacar itu seperti mama dan papa, Kak Afin. Kemana-mana bersama," jawab Sania dengan kepolosan khas anak-anak. Hehehehe....hebatnya Si Sania. Tuh kan pinter jawabannya. Diam-diam aku jadi mikir, betapa kritisnya anak-anak sekarang. Gimana coba kalau nanti aku menikah dan punya anak trus si adik bertanya darimana dia keluar. Waduh, pusing aku. Kira-kira ada nggak sih panduan cara menjawab pertanyaan kritis anak?
 

Thursday, September 7, 2006

AKHIRNYA AKU PERGI

Tadinya aku membawa harapan besar saat diterima di salah satu restoran di Bali. Mimpi indah untuk sukses segera terbentang di depan mata. Siapa yang tahu aku akan bernasib sama dengan kawan-kawanku yang sukses di sana. Tetapi apa yang terjadi? Let see...

Minggu-minggu pertama tinggal di Bali aku merasa sangat tersiksa. Aku harus selektif mencari makanan yang tak mengandung babi. Sementara mayoritas warung terdekat menjual makanan khas Bali seperti babi guling atau sate dan gulai erwe. Iya erwe...bukan Rukun Warga tapi anjing lho.

Masalah beribadah pun jadi agak kacau karena suara adzan seringkali tak terdengar.Tiba-tiba kau baru sadar waktu shalat hanya telah berkahir saat kau melihat jam ditengah-tengah waktu kesibukan. Suara adzan baru terdengar jelas di subuh hari, menenangkan sekaligus pelampiasa rasa rindu pada kampung halaman.

Di kantor, Angela Si Mak Lampir Itali, selalu pasang muka masam jika memergoki aku sholat. Maklum sejak bom bali bisnis resto jadi lebih sepi. Dia memang berhak jengkel dengan Amrozi cs., tetapi tak adil rasanya bila dia bersikap begitu lantaran aku muslim. Tapi sudahlah, tanpa masalah itupun Angela akan menemukan hal lain un tuk disewoti. Jadi anggap angin lalu saja.

Suaminya, Fabio, nggak kalah reseh. Ada saja hal-hal kecil yang salah dimatanya terutama kalau di depan istrinya. Anehnya bila Angela tak ada dia jauh lebih santai. Saking santainya sampai rayuan mautnya pun ditebarkan pada semua orang yang berjenis kelamin perempuan. Kata Nes, anak kambing dibedaki pun jadi kalau Angela balik ke Itali.

Dan hari itu aku yang kebagian apes. Aku naik keatas tepat saat maghrib menjelang. Fabio terlihat asyik di depan kompie-nya sementara aku sibuk mengecek pembukuan. tiba-tiba Fabio berdehem dan mulai bertanya-tanya aneh soal pacar. Aku mengernyit, apa sih maksudnya bule satu ini?

" Kalau kamu mau sama aku pasti kamu bakal bahagia. Swear! Sayang lho kamu kan cantik," katanya dengah tatapan menjelajah.

Aku mulai merasa gerah.

"Ayolah...Mau kan? Sekarang aja, mumpung Angela nggak ada."

Aku melirik gerakan tangannya. Hah? Resletingnya sudah separuh terbuka? Mati aku! Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung menerjang pintu dan berlari keluar. Aduh maak mimpi apa aku semalam kok bisa-bisanya aku mengalami kejadian semaca ini.

"Kenapa kok kayak baru lari jauh?" Mbok Kadek dan Achi menepuk pundakku.

"Nggak.."

"Bener? Kamu nggak ketemu dengan hal aneh di atas?" Mbok Kadek tersenyum penuh arti.

Melihatku keheranan Achi langsung bercerita. Katanya di jam-jam seperti ini Bos punya kebiasaan aneh mengunci diri di kamar. Semedi? Bukan...Saat itu ia akan bercinta dengan kompienya. Makanya para karyawan tak boleh kesana saat ia sedang melakukan ritualnya itu.

"Masa?

"Nggak percaya?Mbok Kadek tuh yang suka bersihin muntahannya di lantai. Meskipun merasa jijay tapi mau gimana lagi," jelas Achi.

Kulihat Achi mengangguk-angguk meyakinkan. Haduh! Pantas sikap Fabio tadi aneh. Jelas sudah kalau aku masuk di saat yang salah. Huff! Huff! Jadi ngeriii...

Akhirnya karena selalu ketakutan aku memilih resign dari resto itu. Banyak yang menyayangkan keputusan ini tetapi mau giman lagi? Mereka tak tahu apa yang kualami. Udah segitu aja. Bubbye...Dan akupun kemblai jadi pengangguran lagi. Gelar pengacara kusandang lagi. Beli koran tiap sabtu pagi, cari lowongan lag, dan begitulah seterunya....

  • inspired by Daily stories (Eudora's File)

Saturday, September 2, 2006

PATUNG PUP ANAK SEORANG MEGABINTANG

Membaca koran sabtu kemarin aku jadi tertawa, sebuah patung pup perunggu terpampang di salah satu halaman koran. Menurut ceritanya seorang Tom Cruise menyuruh seorang pematung terkenal agar membuatkan patung pup pertama putrinya. Barangkali kalau dia orang normal orang-orang juga sudah menganggap gila. Hahaahahaa...Seandainya bapakku Mega bintang apakah borok di kakiku ini juga akan dibuatkan patung ya? Barangkali, karena seorang Bintang terkadang suka bertindak aneh untuk memperlihatkan kalau dia eksis di dunia.

Mau memiliki patung itu? Kata koran tadi patung ini akan di lelang di situs E-bay. So kalau penasaran coba deh masuk situs itu. Setidak-tidaknya tahu seperti apa sih pup Si Suri, putri Tom Cruise dan Kathy Holmes itu... Hehehehehehe