Sunday, March 25, 2007

EM-EL, MENU TAK BIASA DI AREA CHAT LINE

Benernya nggak sering juga chatting tapi suatu hari via MIRC…
X : Aduh udah enggak ku-ku, em-el yuk..
Afilia : ……???????

Hari lain via YM dengan seorang bule (percakapan sudah ditranslate dalam bahasa Indonesia)
Bule : Kamu pake baju apa?
(Afi_lian_9 bengong dan bertanya-tanya buat apa tanya-tanya soal baju segala, tapi dijawab juga)
Afi_lian_9: Biru
Bule : Pake daleman warna apa? Ukurannya berapa?
Afi_lian_9 : @#XXZ%$&??!!!

Ada juga yang baru nongol langsung
Y : Afilia kalo kita sodara kamu jadi apa?
Afilia heran: Adik aja
Y : Oh, bayangin deh hari itu orang tua kita pergi, trus kita berdua saja di kamar having sex disana….
Afilia : AAAAARRRGGGHHH!!!
(Mode nggak connect set and afilia is out)

Ada lagi pria asing menawarkan sesuatu……
XXX : Wanna have a sex with me, please?
Afi_lian_9 :  (tapi campur geram dan diam-diam menulis)
Afi_lian_9 : Ffu….(Thiiiitttt ) U!!
(maaf nggak layak ditayangkan karena isinya umpatan )

Yang lebih parah lagi
XYZ : Dah punya pacar? No hp lo berapa?
Afilia ngeles : 
XYZ : Ngomong-ngomong lo udah ngapain aja ma pacar lo? Em-el yuk?
Afilia : HEGH?!!
Mode nggak nyambung on and Afilia is close the window quickly.

Ngomong-ngomong saya tak tahu betul bagaimana rasanya menu yang bernama EM-EL itu, yang jelas untuk orang-orang tertentu makanan itu mengundang selera hingga membuat mereka tak segan mengantri untuk merasakan sensasinya. Ada sesuatu didalam menu ‘asing’ itu yang menjadikan penyukanya bisa gemetar keringetan. Saya sendiri lebih suka sepiring soto persahabatan yang biasa saya nikmati bersama teman-teman via blog atau YM saja, makanya bila besok ada yang berniat menawarinya lebih baik langsung angsurkan pada tetangga sebelah yang tak segan mencobanya. Oke ya?

Saturday, March 17, 2007

CERITA LUCUNYA BUNDAKU

Ibuku cuma pegawai negeri golongan 3 di salah satu PUSKESMAS, dan bukannya pejabat teras. Kadang sih beliau memang suka nongol di teras sekedar melihat bagaimana kondisi seputar kantornya hehehehe…..Tapi bukan masalah teras atau bukan yang akan kuceritakan, tapi hanya serangkaian cerita kocak selama ibu mengabdi jadi pegawai negeri.
Jaman dulu saat KB belum merakyat, ibu seringkali memberi penerangan soal alat kontrasepsi pada ibu-ibu di POSYANDU. Jangan harap ada kata mudah, susah nek…Meski terdengar memahami dan mengerti tapi tetap saja ilmu yang diberi ibu enggak dipakai dan hasilnya ya hamil lagi hamil lagi. Sampai-sampai ibu berkata ,” Wah lah kok hamil lagi gimana to Bu? Apa kondomnya enggak di pakai? Apa Pil KB-nya enggak diminum?
“ Sudah kok, Bu,” jawab si Ibu sambil tersenyum-senyum malu.
Tapi begitu ibu berkunjung ke rumah ibu baru tahu kalau pil KB itu ternyata diselipkan diantara anyaman bamboo dinding rumah si ibu hamil dan masih utuh tuh.” Lah wong yang KB dindingnya pantesan yang hamil bukan dinding rumah sampeyan, malah sampeyan (=kamu),” ucap ibu kocak.
Si Ibu hamil pun tersenyum-senyum geli ,“Ibu tahu aja…”
Lain hari ada lagi cerita seorang ibu yang tetap hamil juga meski suaminya pakai kondom. Kok bisa? Usut punya usut ternyata alat kontrasepsi itu dipakai ditempat yang tak seharusnya, tapi di jempol seperti yang diajarkan saat penyuluhan. Bleg!! Kontan semua tertawa geli karenanya. Ealah…….
Lucunya lagi saking takutnya melihat petugas berseragam suasana yang ramai bisa mendadak lengan, bahkan pintu-pintu yang tadinya langsung tertutup rapat bila ibu dan kawan-kawan datang berkunjung ke suatu tempat. Bahkan katanya pernah ada seorang petugas sensus tercengang karena ditolak orang karena dikira minta uang atau sumbangan. 
Yang lebih menyedihkan sekaligus bikin tertawa kesal saat ada seorang ibu yang datang ke Puskesmas bersama putranya yang membiru. Saat ditanya apa bayinya terus diberi susu, kata si ibu bayinya menolak. “Masa? Coba to mbak, anaknya disusui dulu.”
Si ibu langsung melaksanakannya dan ternyata si bayi menghisap susu ibunya dengan lahap. “Lho tadi katanya enggak mau?”
“Anu, Bu…saya geli kalo thole nyusu, perih lagi,” jawab si ibu polos. Braakk! Seluruh penduduk kantor ibuku cuma bisa menggeleng-geleng heran. Ck, tahun 2000 sudah lewat lama kok ya ada ibu-ibu yang segini tulalitnya. Tapi kalo menilik usia si bunda yang masih belia, enggak bisa disalahkan juga bila kesiapan mentalnya untuk jadi ibu sangat kurang. Belum lagi bila dikaitkan dengan lingkungan dan pendidikan si ibu yang tak memadai, wah lengkap sudah ketaktahuannya. Oalah :)

Saturday, March 10, 2007

CERITA FA DAN ESHA : SUAMIKU SAYANG SUAMIKU MENYEBALKAN

Fa
Akhir-akhir ini terpikir olehku untuk menjauh saja dari Mada, Ta. Bukan saja karena ia mulai semena-mena tapi juga aku juga capek menghadapi keegoisannya. Aku bukan robot yang tak kenal lelah melaksanakan seluruh tugas-tugas yang dibebankan padanya. Sebagai perempuan aku harus pintar-pintar membagi waktu antara kewajibanku sebagai istri, ibu dan karyawan sebuah perusahaan. Berat, Ta, karena itulah aku sakit hati bila Mada mengata-ngataiku tak becus gara-gara anak-anak menangis, masakan yang kurang sedap, baju dan dasinya belum disiapakan-lah, ini salah, itu nggak bener….Aduh, kenapa ia tak bisa melihat bagaimana aku berusaha mengerjakan semua? Sedihnya tiap kali aku mencoba membicarakan keberatanku padanya ia malah naik darah dan menganggapku berani menentang suami karena jabatan dan gajiku lebih tinggi.
Ya Tuhan, Ta…bukan itu maksudku. Aku hanya ingin suamiku mengerti dan mengatasi masalah kami bersama-sama, bukannya malah mengumpat dan menghardikku sedemikian rupa.

Esha
Nggak ngerti kenapa suamiku malas banget disuruh usaha! Lihat dong ini dunia nyata, butuh dana dan biaya untuk hidup. Bukan cuma melukis ini itu yang enggak laku. Bosan aku! Apa dia enggak mikir kalo apa-apa sekarang mahal? Apa dia nggak pernah khawatir gimana sekolah Frey nanti kalau terus menerus begini? Sekolah itu mahal, Ta…pake duit semua, nggak pake daun pisang. Eh lah kok malah dia berkata dengan seenaknya ,” Rejeki ada yang ngatur, ma.”
Ugh kesal aku! Harusnya dia bisa mikir kalau dia itu tulang punggung keluarga, bukannya aku. Harusnya dia yang menopang hidup kami, bukannya aku. Ah bosaaan……..

Pinta
Saya enggak tahu harus ngomong apa mbak, saya hanya ingin Mbak tahu kalau saya mengerti gimana rasanya hidup dalam keluarga dimana ibu menjadi tulang punggungnya. Dulu, saat usaha Ayah masih jaya, Ibu bukan siapa-siapa. Tetapi saat Ibu menjadi sesuatu, usaha Ayah mundur dan tak lagi menjanjikan seperti dulu. Sebagai anak saya tahu bagaimana usaha Ibu untuk terus menempatkan Ayah sebagai kepala rumah tangga tanpa mempersoalkan kalau ia adalah penopang keluarga. Sebaliknya, tak mudah bagi Ayah untuk langsung bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Untunglah ayah bukan pria superior itu, yang selalu meminta dilayani oleh istrinya setiap waktu. Ayah bahkan tak canggung untuk mengasuh kami atau turun ke dapur bila ibu disibukkan oleh pekerjaannya.
Jika mbak bertanya semudah itukah beliau saling menyesuaikan diri hingga terlihat klik, kompak dan klop? Maka saya jawab enggak mbak, ada kalanya riak-riak kecil mewarnai perjalanan Ayah dan Ibu dalam menyamakan visi.
Pernah suatu hari Ta bertanya pada Ibu bagaimana caranya, Ibu hanya tersenyum dan mengatakan hal-hal yang dalam bahasa kerennya kita kenali sebagai komunikasi. Andai saja Ta yang berasa dalam posisi seperti Mbak, Ta juga enggak tahu mesti gimana (jelas aja Ta kan belum nikah ). Rasanya ngomong itu lebih gampang ketimbang mengalaminya ya? Ah semoga kalian baik-baik saja Mbak, tidak sampai mengalami perpisahan yang menyakitkan, sesulit apapun itu.


Done, 14:39, 010307
PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)

JIKA SUATU HARI DUNIA TERBALIK

Jika suatu hari dunia terbalik dan Afin jadi presiden maka yang terjadi adalah…
KACAU!!
Kebelet pipis terus menerus karena begitu terbangun langsung menghadapi rimba raya dunia kepresidenan tanpa tahu harus apa
PUYENG!
Lihat bencana bolak-balik berseliweran, daerah anu begitu daerah itu begini… padahal niatnya pembangunan di segala bidang dan segala kawasan (daerah barat atawa timur) harus jalan. Kalau terus dihantam derita bisa keok nih bangsa (sambil geleng-geleng kepala)
LANGSUNG LANGSING!
Gimana enggak kalau tiap malam pusing mikirin rakyat, gimana enggak kalau tiap detik ada laporan tidak menyenangkan, gimana enggak kalau tiap hari disodori banyak data yang tak masuk akal sampai makanan jadi terasa hambar…
PENGEN PULANG !!
Seindahnya istana kepresidenan yang lantainya bisa digunakan untuk seluncur (saking clingnya) tapi tetap saja itu bukan rumah hangat yang saya sukai. Disana ada banyak orang yang datang dengan berbagai alasan, terlihat mendukung tapi menikam, terlihat memuji tapi menjatuhkan. Apa namanya dalam bahasa Madura ya ? Oh ya Intrigue…..
SEDIH
Tak bisa makan sembarangan apapun dan dimanapun lagi. Sebuah prosedur ketat akan diberlakukan hanya untuk semangkuk bakso yang saya inginkan. Tes ini tes itu untuk tahu apakah ada zat-zat berbahaya didalamnya. Lha kapan makannya? Keburu enggak ku-ku.
Begitu juga saat jalan-jalan akan ada banyak kerepotan hanya untuk satu perjalanan tak berarti. Pfffiuuuh!
REPOT
Sejak jadi presiden mendadak saya jadi punya ajian canggih yang bisa bikin orang bisa melihat tapi tak bisa mendekat meski bersemangat dan nekat. Gimana mau dekat kalau pengawal-pengawal sudah bertebaran mulai dari jarak 30 cm sampai berkilo-kilometer. Begitupun sebaliknya saya, jika saya kepengen ketemu kawan atau keluarga akan ada banyak keruwetan demi menjaga keamanan saya. Heleh repot…
LEGA….
Saat turun panggung kepresiden saya pasti jejingkrakan saking senangnya (atau malah sebaliknya? Jadi kecanduan dan pengen lagi?). Kira-kira saat itu adakah perusahaan besar yang mau neriman mantan Presiden lulusan Faperta dengan IPK 3 dibelakang koma (huahahahaha bukan IP 3 koma neeh…) jadi Presdirnya? Hehehehe….

Heh, untung saja dunia ini belum terbalik hingga Afin tidak(atau belum) dinobatkan jadi tukang Presiden. Jangan sampai deh, nggak kebayang betapa paniknya bangsa jika mendapati presidennya tulalit jaya. Huff!
Pak Raden beli gaplek, jadi Presiden bikin capeek…Oh ya Pak Presiden, semoga Bapak tidak capek untuk terus membaca shalawat melihat bangsanya didera badai dalam berbagai bentuk (huu...kayak yang ngomong segitu hebatnya :))

Sunday, March 4, 2007

CERITA SHIRI : SEBUT SAJA AKU JALANG

Katakan saja aku jalang, Ping, aku memang selingkuh dengan suami orang. Suatu hal yang tak pernah terbayang sebelumnya karena dulu aku berpikir hanya ada satu cinta untuk selamanya. Kau tahu sendiri kan betapa seringnya aku dulu mengatakan benci pada pria-pria yang mendua hati. Tapi kini ternyata aku mengalaminya sendiri, aku mendua dan tak hendak lepas dalam waktu dekat.
Sesungguhnya aku tak ingin berlaku demikian, Ping. Ada rasa bersalah dan berdosa saat kutatap mata bening putriku, tapi tidak saat aku melihat suamiku, pria yang menyiksaku fisik dan mental. Sebagai perempuan yang dulu begitu mencintainya, aku bahkan tak menghormatinya lagi. Kelembutan yang dulu kupuja hilang entah kemana digantikan oleh perilakunya yang kasar. Kesukaannya mabuk-mabukan dan bermain judi semakin menipiskan rasa kasihku padanya.
Aku bahkan membencinya karena ia sakit jiwa, ping. Jika ia berhasrat ia selalu menyakitiku tanpa ampun dan menghasilkan lebam biru seusai melampiaskannya padaku. Aku tak tahan! Aku ingin lari Ping! Lalu muncullah ia saat itu, pria yang selalu mendengar keluh kesahku di tengah kepedihannya sendiri. Saat awal bertemu aku tahu pernikahannya tengah goncang. Ia bercerita kalau ia masih serumah dengan istrinya walau semua telah berjalan hambar. Keindahan yang dulu mewarnai pernikahan mereka perlahan memudar dan digantikan oleh tatapan saling menyalahkan.
Ia pula yang menopang hidupku, Ping. Setiap bulan ia mengirimiku sejumlah uang dari Jerman, untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan anakku. Tanpa dia tak mungkin aku bisa membayar rekening listrik, telfon, dan bahkan tak mungkin aku mempunyai baju serta perhiasan yang kupakai sekarang. Kau kan tahu berapa gajiku, sementara lelaki sial itu terus merongrongku demi sebotol Jack Daniel dan judi.
Ah Ping, aku tahu aku telah tersesat jalan. Melenceng jauuh dari seorang perempuan baik-baik yang kau kenal dulu, menjadi seorang penipu seperti ini. Tapi kuharap kau tak mencibirku seperti yang lain usai mengetahui cerita ini. Kuharap kamu bijak dan memperoleh pelajaran dari kehidupanku kini. Oh iya, kamu masih mencintai Inuyasha dan Kenshin Himura ya? Dan tetap saja suka nonton Conan tiap minggu pagi? Ah bocah, carilah pria nyata say……….

Done, 06.39, 281007
PINTA’S DAILY STORY(THE SERIES)