Sunday, April 29, 2007

SUATU HARI DALAM PERJALANAN






Sms diterima, 10:02….

Kamu tau, kereta ini didominasi ma orang-orang aneh yang rada primitif kali ya?! Ugh namanya bawa barang gak kira-kira, ada pasar pindah di sini. Duren, kelapa, dandang, pisang, sirsak, dll yang semuanya dalam jumlah karungan. Wis, layaknya kendaraan pribadi bagi mereka, gak peduli yang lain amat sangat terganggu dan tersiksa. Nyebelin puol, kakiku dah beranak-pinak dan keinjek berkali-kali, kepalaku juga dah jadi tongkrongan gratis besinya asongan. Iih belum lagi keringetnya orang-orang yang seliweran, jijik banget kalo dah nyentuh2 tanganku, makanya tangan kuumpetin aja di belakang kresek trus tak angkat di depan dada, itung-itung proteksi asset barang berhargaku bo. Ini dah di Garahan tapi kalo kaya gini siapa yang doyan makan?! Iih jijik…
From : Iu

Kami semua tergelak membaca sms itu. Bukankah begitu gambaran sebenarnya saat kita naik kereta api? Saya rasa tak cuma saya atau Iu saja yang pernah merasakan ketidaknyamanan saat naik kereta, orang-orang lainnya pun begitu. Ada kalanya kita ngedumel tak karuan karena sebagai penumpang, keamanan dan kenyamanan kita seolah diabaikan, tapi toh sebuah dumelan nggal bakalah merubah keadaan. Mau demo atau kirim petisi agar alat transportasi kita diperbaiki, ck…berartikah usaha itu? Rasanya semua orang sudah TST apa yang sebenarnya terjadi dengan keruwetan perkeretapian kita, sudah banyak stasiun televisi yang mengedarkan cerita buruk tentang alat transportasi rakyat itu mulai dari kecelakaan hingga calo-calo tiket yang gentayangan di stasiun kereta. Sebenarnya siapa yang salah dalam hal ini, sistemnya atau manusianya ya? Auk…..Saya awam banget soal ini.

Yang jelas ada satu hal lain yang kemudian bikin saya kadang miris untuk naik kendaraan umum(entah bis atau kereta), apa coba? Yak, si tangan tak bertuan yang suka gerayangan mencari daerah-daerah jajahan. Dia bukan copet bukan pula pencuri tapi patutlah diberi tendangan ala shaolin karena tangannya celamitan kemana-mana terutama saat kondisi sesak penumpang. Ulah orang-orang iseng bin ajaib ini kadang bikin kita tercengang dan bertanya bagaimana bisa dalam kondisi sesak begitu ia masih melihat kesempatan untuk memuaskan hasrat miringnya. Pernah seorang teman jadi ketakutan begitu sadar dari tidurnya bahwa yang menyentuh-nyentuh tangannya sedari tadi adalah daerah berbahaya pria yang berdiri di sebelahnya. Sengajakah? Entahlah tapi yang jelas teman saya jadi bergidik karenanya. Sementara teman saya yang lain pernah mengumpat gara-gara ada tangan asing meraba-rabanya. Nggak berapa lama pria yang cuma cengar-cengir malu di depan kawan saya itu, langsung kabur begitu ada kesempatan. Kenapa hal tersebut leluasa dilakukan, jawabnya karena saat itu penumpang lebih aware pada dirinya sendiri dan bawaannya, jadi saat ada si tangan tak bertuan beraksi tak ada yang ngeh. Barulah jika ada yang mengumpat atau teriak orang-orang tersadar ada yang telah bertindak kurang ajar. Lalu bagaimana denganmu? Pernahkah kamu mengalami hal ini, jika belum ada baiknya berhati-hati……..

gambar: courtesy of wikipedia

Thursday, April 19, 2007

Saat Kebosanan Menyerang.....

entah kenapa hasrat menulis saya melayang...yang terbayang cuma sederet gambar



dan bermimpi ingin berlarian dipadang rumput yang berbunga



bernaung di pondok dengan cahaya temaram



disambut sepiring buritos dan bavarian ice cream




ada apa denganku hari ini? adakah ini karena satu kelelahan hati?
Betapa saya lupa saat-saat begini hanya kepada-Nyalah saya kembali, bercerita panjang
lebar dalam keheningan........

*all picture digambar pake paint
suatu hari dimasa kebosanan menyerang*

Thursday, April 12, 2007

AKHIRNYA KETEMU JUGA
Sekalian berangkat mengaji makanya pakai jilbab seperti gambar di bawah ini, saat ketemuan dengan Mbak Vie, malam kamis lalu. Dari jauh Mbak Vie celingukan kearahku, pasti deh sambil keheranan , lha kok pakai jilbab?Hihihihi…padahal yang biasanya dilihat Mbak Vie kan gambar yang nongol di blog ini. Iya Mbak, setiap hari saya cuma pake jilbab waktu mengaji aja (jadi malu…..), selebihnya ya gitu deh…

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

(hiks matanya ilang, kebanyakan ketawa sih...)

Dan seperti yang saya duga, sosok Mbak Vie seseru yang saya kira. Tawa khasnya yang terlontar bisa menularimu untuk ikut ngakak bersamanya.
“ Akhirnya ketemu juga ya,” begitu ucap Mbak Vie usai salaman. Wah iya Mbak, dari jaman kapan tuh kita cuma telfon-telfonan, sms-sms-an, atau saling berkomentar and say ‘hi’ via blog saja. Ngomong-ngomong soal blog, gara-gara blog-lah saya mengenal Mbak Vie (and Munawir slash Awi tentu saja). Dari Awal nge-blog dulu mpe sekarang kayaknya saya sering banget deh ngerepoti mereka atas pertanyaan-pertanyaan saya soal blog. Maklum pengetahuan saya kan nol besar……..

“Lama-lama nge-blog juga bikin bosan, apalagi kalo statusnya ibu RT (rumah tangga) sejati, wah….,” begitu kata Mbak Vie usai saya mengatakan kalau akhir-akhir ini banyak temen yang jarang ngisi blognya, termasuk saya yang sudah mulai dilanda bosan. Beruntung bagi yang bisa ‘nunut’ ngeblog via kantornya, lah kalo yang dari warnet? Wah keberadaan Vitamin U (Uang hahahaha) bisa bikin orang males up date blognya.
“Akhirnya cuma ngisi ‘hai blogwalking’ aja di tag board ,” cuap Mbak Vie lagi menyambung perkataanya tentang betapa malasnya membaca topik-topik serius yang diusung blogger-blogger kini. Hehehehehe, kok sama Mbak? Sudah serius (dua rius malah) panjang pula, wew bikin mata jadi jereng aja. Kadang otak saya yang minus ini nggak konek dengan si topik saking beratnya.

Tetapi karena waktunya sudah mepet untuk mengaji, pada jam 6 kurang saya pergi meninggalkan Mbak Vie yang ditemani Nda-nya. Kapan-kapan mampir kerumah ya Mbak, bukan sekilat lewat saja. Tha..tha…semoga harapan dan doa itu segera dikabulkan, jadi enggak bolak-balik Genteng-Banyuwangi. C U… : )
Sayang kemarin nggak bawa kamera, gambar Mbak Vie nggak ada deh.

Tuesday, April 3, 2007

BLOG : MEDIA BARU YANG BISA MENGGIGIT?

Nila Tanzil, blogger Indonesia, mampu membuat dua orang Menteri Negara Malaysia seolah kebakaran jenggot hingga salah seorang dari mereka yaitu Tunku Adnan (Tourism Minister) mengeluarkan statement di media bahwa kebanyakan blogger adalah pembohong, 10000 tidak bekerja alias pengangguran, dan 8000 diantaranya adalah perempuan dan kemudian justru jadi bumerang baginya. Lho ?
Mendadak saya jadi berandai-andai,jika kita umpamakan dua Menteri tersebut mewakili produsen kacang maka Nila Tanzil adalah konsumen yang kebetulan diundang untuk mencicipi produk mereka yang telah dikemas bagus dengan strategi pemasaran yang jitu. Meski begitu rupanya ada saja konsumen yang tak merasa puas dengan rasa si kacang, seperti yang dirasakan Nila Tanzil hari itu. Menurutnya ada sedikit rasa aneh yang mengganggu kenyamanannya menikmati si kacang. Tapi wajar bukan jika seorang konsumen komplain, coba saja kita tengok dari sekian banyak produk yang beredar adakah yang disukai 100% oleh konsumennya? Saya rasa tidak ada. Masalahnya komplain itu dipajang di media yang mudah di akses oleh beribu-ribu orang, apalagi kalau tidak via blog yang dikelolanya http://www.nilatanzil.blogspot.com/ or http://maverickid.blogspot.com/
Nah dari situlah masalahnya jadi besar dan menjadi polemik bukan saja di kalangan blogger tapi juga sampai dibahas di koran nasional Malaysia segala.
Lantas bagaimana dengan blog yang kita kelola? Dari sejak awal ngeblog sampai sekarang saya sudah mendapati dua orang sahabat yang dikirimi kripik (=kritik) pedas karena tulisan di blognya. Kedua orang ini hanya mencoba jujur dengan perasaanya, menuliskan sesuatu yang dianggapnya biasa tapi begitu dibaca orang, ada sejumlah orang yang merasa tulisan itu tak seharusnya ditayangkan. Sementara saya sendiri pernah mendapat sms bernada protes dari seorang sahabat karena katanya tulisan saya tentang jojoba mirip dengan kisahnya. Walah…

Mendadak saya ingat ada seorang teman blog yang menuliskan komentar atas tulisan saya beberapa waktu lalu bahwa
At 6:31 AM, tukang nggedeblues
nulis di blog, tanggung jawabnya balik ke si penulis. jadi harus siap dengan komentar setuju, tidak setuju atau sepaham dan tidak sepaham. namanya manusia, isi otak kan beda-beda, komentarnya juga beda-beda. ada yang setuju, ada yang kagak. betul?

Benar apa katanya. Saat kita menulis di blog rasanya kita juga harus mulai menyadari bahwa blog yang kita kelola bukan lagi milik pribadi jika sudah dinikmati banyak orang. Kita harus mulai sadar bahwa menulis di blog berpotensi menimbulkan polemik bila ada pihak-pihak yang merasa tergigit oleh tulisan kita. Lantas bagaimana baiknya dengan pihak-pihak yang merasa tergigit ini menanggapi serangkaian uneg-uneg si blogger, perlukah hak jawab seperti yang dilakukan jika suatu pihak merasa informasi yang di siarkan via media biasa (Koran, televisi, radio) tidak benar?
Jadi bagaimana sih etika menulis di blog itu? Adakah yang bisa menjawabnya?
Rasa-rasanya saya harus mulai memikirkan blog nggak penting milik saya deh, apa benar sederet tulisan yang telah saya buat tidak berbau misteri alias berisi unsur sara atau info yang tak benar. Waduh kok jadi ngeri ya nulis di blog………