Friday, December 1, 2006

KISAH SARUNG PENGAMAN


Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia dengan berbagai cara, mulai dari aksi damai, penyuluhan hingga kampanye safe sex dengan membagikan kondom segala. Bicara tentang kondom tiba-tiba saya ingat cerita Vit, sahabat saya, tentang repotnya dia saat dia terjebak diantara seorang bule dan cowok lokal yang sibuk membahas sarung pengaman. Entah apes atau lagi sial obrolan yang awalnya normal jadi memanas. Vit yang tengah jadi penerjemah dadakan bagi keduanya cuma bisa melongo melihat keduanya saling sewot, saling kesal. Begini ceritanya...
Suatu hari seorang cowok Indo(nesia) nongkrong di salah satu resto kecil di tepi pantai. Tak dinyana tiba-tiba dompet seorang bule jatuh dan isinya justru bukan bergepok-gepok dolar atau kartu kredit tapi....
"Lho ngapain bawa gituan banyak?' tanya si Indo geli lewat Vit. Si bule menyodorkan satu kepada si Indo dan menyuruh Vit menerjemahkan kata-katanya yang berbunyi ," Nih buatmu, untuk jaga-jaga."
"Ah nggak sir, nggak asyik."
Si bule melongo."Wah ini senjata man, ini nyawa," kata si Bule heran.
"Ah saya biasanya nggak pake tapi biasa aja tuh."
Si Bule terlihat gerah. "Apalagi gitu, ini hidupmu. Cuma karet begini bisa bikin selamat hidupmu lho..."
Si Indo menggeleng seraya tersenyum sembari cengar-cengir. "Eh apa kamu pernah pernah ke dokter? Orang sepertimu perlu periksa, kali ketularan penyakit apa-apa."
"Buat apa?"
"Lho kalau kamu suka menclok sana-sini itu penting, siapa tahu kamu ketularan," nada suara si Bule mulai meninggi.
"Ah nggak perlu. Aku sehat-sehat saja." Si Indo memamerkan badannya yang sehat tanpa daging alias kurus kering. Si Bule geleng-geleng kepala, merasa gemas dengan aksi si Indo." Apa kamu nggak punya duit? Aku bayarin, kamu harus tahu kamu bersih apa enggak," kata si Bule campur geram. Si Indo ngeyel, tetap pada pendiriannya kalau He is free, no kuman no bakteri!
"Ck, kamu ini raja ngeyel, duit tuh gak berarti kalu kamu kena aids!" kata si bule sambil menatapnya kesal. Sembari ngedumel panjang pendek, ia lantas ngeloyor pergi.

Beberapa bulan berselang si Indo terbaring tanpa daya di kamarnya, bukan karena Aids tapi cuma Rajanya singa.Meski tahu temannya telah terkapar tanpa daya, seseorang yang gaya hidupnya nyerempet bahaya justru dengan enteng berkata pada temannya,"pake sarung gituan mana enak." Saya dan vit yang kebetulan mendengar jadi melongo. Lho? Padahal di luar sana bule yang datang kemari selalu membawa sarung pengaman sebagai senjata, ini kok malah cuek beibeh. Jangan-jangan dia gak baca koran atau nonton teve, kalau Aids mengintip dengan ganasnya. Kalau lengah sedikit saja kita pasti kena. Pantas kalau disebutkan di teve kalau penyebab maraknya Aids karena kesadaran dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini dan penularannya sangat kurang ( eleh, kayak yang nulis ngerti aja!).
Mengenai keengganan orang memakai kondom saya jadi bertanya-tanya kenapa. Saya bayangkan mekanime penolakannya seperti mekanisme pertahan tubuh, jika sebuah benda asing yang "ganjel" masuk maka sistem akan menolaknya. Wah kalau begitu, manusia yang menolak memakainya itu disebabkan karena merasa tidak nyaman akibat ganjel? Entahlah...
Tapi meski sudah memakai kondom, jangan merasa sudah aman 100% lho. Karena dari artikel yang saya baca kondom bisa bocor juga, yah walaupun persentasenya kecil.

Terakhir SELAMAT HARI AIDS, dan acungan jempol untuk orang-orang yang concern pada masalah ini, yang tidak kenal lelah memberi penyuluhan, pengertaian hingga pendampingan pada orang-orang ODHA. Dua jempol untuk kalian! kira kira kaya suami mbak Vie, ya kan mbak?


No comments:

Post a Comment